Saham Sektor Infrastruktur Masih Akan Jadi Penggerak Bursa

Rabu, 17 Juli 2019 | 05:07 WIB
Saham Sektor Infrastruktur Masih Akan Jadi Penggerak Bursa
[]
Reporter: Benedicta Prima | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham sektor infrastruktur memang tengah loyo. Namun, sektor ini masih jadi sektor saham dengan kenaikan tertinggi sepanjang tahun ini.

Sejak awal pekan ini, indeks sektor saham infrastruktur, utilitas dan transportasi turun 0,3%. Tapi, bila dihitung sejak akhir tahun hingga kemarin (16/7), sektor ini mencatat pertumbuhan 16,20%, jauh lebih tinggi ketimbang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik 3,35%.

Sejumlah emiten big caps jadi penggerak di sektor ini. Misalnya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang mencetak kenaikan 17,87% sejak awal tahun. Sumbangan bobot dari emiten telekomunikasi ini mencapai 93,27 poin pada IHSG.

Ada beberapa saham yang tak hanya menjadi mover tapi juga menjadi pencetak return tertinggi. Misalnya FREN, EXCL, dan ASSA.

 

10 Top Gainer Sektor Infrastruktur
Saham % (YTD)
FREN 310,26
ASSA 137,64
DEAL 127,36
SOCI 89,31
ISAT 71,51
BULL 60,68
HELO 59,5
TNCA 56
EXCL 48,48
RIGS 42,55
Sumber: Bloomberg

Analis Profindo Sekuritas Indonesia Dimas Wahyu Pratama menyebut, sektor infrastruktur mendapat angin segar dari Jokowi effect. Pada pidato visi-misi, Presiden Joko Widodo menyebut tahapan besar yang akan diambil pada periode kedua ini adalah terus melanjutkan pembangunan infrastruktur, terutama infrastruktur yang menyambungkan ke kawasan produksi rakyat.

Analis Senior Anugerah Sekuritas Bertoni Rio juga berpendapat senada. "Tapi, biasanya, Jokowi effect hanya bertahan dua sampai tiga hari ke depan," imbuh dia.

Kedua analis saham tersebut menilai saham di sektor infrastruktur masih cukup prospektif. Kendati begitu, Bertoni tak menyarankan emiten mana yang paling menarik di sektor ini. "Hampir semua saham konstruksi kompak geraknya," jelas dia.

Sementara itu, Dimas justru merekomendasikan saham-saham perusahaan terbesar di bidangnya, seperti TLKM, PGAS, JSMR. "Perusahaan-perusahaan ini gencar ekspansi proyek. Prospek ke depan juga bagus," imbuh Dimas. Dia yakin, sektor infrastruktur masih akan menjadi penggerak arah bursa ke depan.

Ambil contoh, JSMR sampai saat ini telah memiliki konsensi jalan tol sepanjang 1.527 kilometer (km). Dari jumlah tersebut, sepanjang 1.041 km telah dioperasikan.

Jumlah tersebut menempatkan JSMR sebagai perusahaan penguasa pangsa pasar jalan tol yang telah beroperasi, dengan pangsa pasar mencapai 63,49%. Kemudian disusul oleh PT Astra Tol Nusantara dengan pangsa pasar 15,09% dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) sebesar 9,95%.

Bagikan

Berita Terbaru

Lampu Kuning Bagi Pebisnis Asuransi Kredit
| Kamis, 03 Juli 2025 | 04:20 WIB

Lampu Kuning Bagi Pebisnis Asuransi Kredit

Industri asuransi umum harus lebih berhati-hati menjalankan bisnis asuransi kredit karena tingginya ancaman kenaikan rasio klaim. 

Dian Swastatika (DSSA) Garap Energi Surya & Geotermal
| Kamis, 03 Juli 2025 | 04:15 WIB

Dian Swastatika (DSSA) Garap Energi Surya & Geotermal

DSSA melihat outlook permintaan sel dan modul surya di Indonesia akan terus meningkat sejalan percepatan pembangunan PLTS.

Tabungan Masyarakat Terkuras, Utang Semakin Deras
| Kamis, 03 Juli 2025 | 04:15 WIB

Tabungan Masyarakat Terkuras, Utang Semakin Deras

Tren simpanan perorangan di bank berbanding terbalik dengan penyaluran kredit online yang tumbuh dua digit. 

Pembiayaan Emas di Bank Syariah Melejit
| Kamis, 03 Juli 2025 | 04:10 WIB

Pembiayaan Emas di Bank Syariah Melejit

Hingga Mei 2025, total cicil dan gadai emas BSI mencapai Rp 16,43 triliun, melesat 92,52% secara tahunan. 

Harga Komoditas Volatil, Leasing Perluas Diversifikasi Pembiayaan Alat Berat
| Kamis, 03 Juli 2025 | 04:10 WIB

Harga Komoditas Volatil, Leasing Perluas Diversifikasi Pembiayaan Alat Berat

Harga komoditas batubara masih dibayangi ancaman fluktuasi yang bisa berdampak pada permintaan alat berat.

IHSG Turun Dua Hari Beruntun, Masih Ada Sederet Saham yang Menguat Double Digit
| Kamis, 03 Juli 2025 | 04:05 WIB

IHSG Turun Dua Hari Beruntun, Masih Ada Sederet Saham yang Menguat Double Digit

Rabu (2/7), IHSG terpangkas 0,49% atau 34,11 poin ke 6.881,24 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Strategi Bank Kecil Mendorong Simpanan Agar Tumbuh Lebih Kencang
| Kamis, 03 Juli 2025 | 04:05 WIB

Strategi Bank Kecil Mendorong Simpanan Agar Tumbuh Lebih Kencang

DPK KBMI I tumbuh 3,37% secara tahunan per Maret 2025. Sedangkan, DPK KBMI II tumbuh 2,65%. Meski tumbuh mini angka ini jauh lebih baik. 

Seberapa Menarik Opsi Kredit Privat Korporasi di Indonesia Bagi Investor Global?
| Kamis, 03 Juli 2025 | 04:00 WIB

Seberapa Menarik Opsi Kredit Privat Korporasi di Indonesia Bagi Investor Global?

Blackrock Inc dan Mubadala Investment co telah bersepakat untuk mengakhiri kerja sama penyaluran kredit privat di China dan Indonesia.

Konversi Utang Jadi Saham, Aset Tanah Bakrieland Development (ELTY) Bertambah
| Kamis, 03 Juli 2025 | 03:00 WIB

Konversi Utang Jadi Saham, Aset Tanah Bakrieland Development (ELTY) Bertambah

PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) kini mempunyai kepemilikan di PT Gili Tirta Anugerah (GTA) berkat konversi utang menjadi setoran modal.

Saham Bank Big Caps Masih Turun, Net Sell Berlanjut dan Belum Ada Sentimen Positif
| Rabu, 02 Juli 2025 | 22:30 WIB

Saham Bank Big Caps Masih Turun, Net Sell Berlanjut dan Belum Ada Sentimen Positif

Saham-saham bank berkapitalisasi pasar besar (big caps) mayoritas masih melanjutkan penurunannya di awal semester kedua 2025.

INDEKS BERITA

Terpopuler