Sebelum Menyekolahkan Anak ke Luar Negeri

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bulan terakhir, saya sering menerima pertanyaan tentang prospek menyekolahkan anak ke luar negeri. Tentunya, pertanyaan ditujukan kepada saya karena pendidikan di luar negeri, erat kaitannya dengan faktor pengelolaan keuangan. Namun, ada satu kegelisahan yang baru saya dengar kali ini, yaitu mengenai faktor keamanan dari negara tujuan untuk pendidikan anak. Dari sejumlah perbincangan lebih lanjut, saya menyadari satu hal: bagi para orang tua, keputusan mengirim anak belajar ke luar negeri kini menjadi lebih rumit.
Sebagai ibu dari dua anak yang bersekolah di luar negeri, saya cukup memahami kegelisahan ini. Dulu, keluarga kelas atas di Indonesia hanya fokus menyiapkan dana agar anak bisa meraih gelar dari universitas terkenal di luar negeri. Tujuan ini menjadi investasi penting dan besar karena dianggap simbol sukses dan status sosial. Survei HSBC menunjukkan, orang tua bahkan bisa menghabiskan hingga 66% dari tabungan pensiun demi menyekolahkan anak ke luar negeri.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan