ILUSTRASI. Papan digital perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (23/4/2024). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/23/04/2024
Reporter: Pulina Nityakanti, Yuliana Hema | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mendekati bulan Mei, istilah Sell in May and Go Away kembali menjadi perhatian investor. Khusus tahun ini, perhatian investor dan trader lebih dalam. Mengingat sudah banyak sentimen negatif mengepung pasar modal dalam negeri.
Sell in May and Go Away menggambarkan, pelaku pasar bakal melakukan jual saham mulai Mei. Secara historis, imbal hasil di periode Mei hingga akhir Oktober sebagai periode buruk bagi pelaku pasar. Imbal hasil relatif lebih kecil, ketimbang periode November hingga April.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.