Terperosok, Harga Emas Hari Ini Kembali Ukir Rekor Terendah Baru

Senin, 11 November 2019 | 23:05 WIB
Terperosok, Harga Emas Hari Ini Kembali Ukir Rekor Terendah Baru
[ILUSTRASI. ]
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini (11/11) kembali merosot, mencetak rekor terendah baru, yang sebelumnya tercipta pada 5 Agustus lalu di posisi 1.455,80 per ons troi.

Mengacu Bloomberg pukul 22.45 WIB, harga emas hari ini di pasar spot turun 0,45% menjadi US$ 1.452,48 per ons troi, setelah merosot 3,6% minggu lalu yang merupakan penurunan mingguan terburuk dalam tiga tahun. Emas berjangka AS meroso 0,71 ke level US$ 1.452.60 per ons troi.

Padahal, harga emas hari ini sempat mencoba bangkit dari level terendah dalam tiga bulan terakhir, dengan dorongan dari kekhawatiran atas ekonomi global, ketidakpastian Amerika Serikat (AS) dan Cina mencapai kesepakatan perdagangan, serta peningkatan kekerasan di Hong Kong.

Baca Juga: Bank Sentral Borong Emas, Harga Emas Hari Ini Mulai Menjauh dari Rekor Terendah

"Pasar emas sedang mencoba untuk menemukan kakinya setelah pencucian minggu lalu. Ini masuk akal bahwa celana pendek yang baru terbentuk kembali," kata  Ole Hansen, Ahli Strategi Komoditas Saxo Bank.

"Salah satu alasan mengapa harga emas lebih tinggi adalah karena kesepakatan perdagangan masih hanya spekulasi, dan kita belum melihatnya (menjadi kenyataan). Pasar sedang agak berhati-hati di sini," ujarnya kepada Reuters.

Tambah lagi, pasar saham turun pada Senin (11/11) seiring eskalasi kekerasan baru di Hong Kong yang juga membebani harga saham. Polisi Hong Kong menembakkan peluru tajam ke arah pengunjuk rasa, setidaknya satu demonstran terluka.

Baca Juga: Harga emas Antam koreksi sepekan, waktunya akumulasi beli

Rekaman video menunjukkan seorang pengunjuk rasa berbaring di genangan darah. Karen aitu, investor juga mencermati kekerasan yang memburuk dalam aksi protes antipemerintah di Hong Kong.

"Gejolak di Hong Kong tidak membantu sentimen pasar karena itu (telah) menggarisbawahi meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan tersebut. Koreksi pasar lebih lanjut diperkirakan terjadi minggu ini," kata Pierre Veyret, Analis Teknikal ActivTrades.

Di bidang perdagangan, Presiden AS Donald Trump, Sabtu (9/11), mengatakan, pembicaraan dengan China berjalan dengan "sangat baik". Tetapi, Washington hanya akan membuat kesepakatan dengan Beijing jika itu adalah yang tepat untuk AS.

Baca Juga: Mencuil bisnis emas untuk investasi, Sampoerna Group bidik penjualan Rp 1,5 triliun

Sebelumnya, China menyatakan, Washington dan Beijing telah sepakat untuk menurunkan tarif sebagai bagian dari fase pertama kesepakatan perdagangan. Tetapi, Trump kemudian membantah perjanjian tersebut.

Perang dagang antara AS dan China telah mengguncang pasar keuangan dan memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi global, sehingga mendorong harga emas naik 14% sepanjang tahun ini.

Menurut Brian Lan dari GoldSilver Central, jika dua ekonomi terbesar di dunia tersebut gagal mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang mereka, itu bisa mendorong harga emas ke level US$ 1.500.

Baca Juga: Harga masih turun, waktunya investor berburu emas Antam

Mengipasi kekhawatiran terhadap pertumbuhan global, Indeks Harga Produsen China (PPI), sebagian dipandang sebagai panduan untuk tren profitabilitas perusahaan, turun 1,6% pada Oktober 2019 dari periode sama 2018, penurunan tertajam sejak Juli 2016, dan melampaui ekspektasi analis untuk kontraksi 1,5%.

Bagikan

Berita Terbaru

Pemerintah Siap Guyur Stimulus Rp 16,23 Triliun untuk Dorong Ekonomi
| Senin, 15 September 2025 | 15:48 WIB

Pemerintah Siap Guyur Stimulus Rp 16,23 Triliun untuk Dorong Ekonomi

Ada delapan program akselerasi yang disiapkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk insentif PPh pasal 21 DTP

PPN DTP Dongkrak Penjualan Perumahan, Daya Beli Masih Jadi Tantangan
| Senin, 15 September 2025 | 14:00 WIB

PPN DTP Dongkrak Penjualan Perumahan, Daya Beli Masih Jadi Tantangan

Pengusaha berharap pemerintah tak hanya andalkan PPN DTP, tetapi perlu dilengkapi dengan kebijakan lain yang lebih langsung menyentuh masyarakat.

Dorong Pertumbuhan UMKM, OJK Terbitkan Beleid Mempermudah Kredit ke UMKM
| Senin, 15 September 2025 | 12:24 WIB

Dorong Pertumbuhan UMKM, OJK Terbitkan Beleid Mempermudah Kredit ke UMKM

OJK menerbitkan POJK no 19 tahun 2025 tentang Kemudahan Pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Di Tengah Euforia Akuisisi Tambang Emas PSAB, Kinerja Keuangan UNTR Masih Menantang
| Senin, 15 September 2025 | 10:38 WIB

Di Tengah Euforia Akuisisi Tambang Emas PSAB, Kinerja Keuangan UNTR Masih Menantang

Setelah transaksi akuisisi Tambang Emas Doup milik PSAB rampung, maka UNTR akan mengelola dua tambang emas.​

Harga Saham BBCA Mulai Rebound Usai Dilanda Aksi Jual Besar-besaran Investor Asing
| Senin, 15 September 2025 | 08:22 WIB

Harga Saham BBCA Mulai Rebound Usai Dilanda Aksi Jual Besar-besaran Investor Asing

Valuasi harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) saat ini sudah lebih rendah dibanding rata-rata historisnya.

Saham FITT Terbang Duluan, Belakangan Baru Diumumkan Pengendali Anyar Bakal Datang
| Senin, 15 September 2025 | 07:44 WIB

Saham FITT Terbang Duluan, Belakangan Baru Diumumkan Pengendali Anyar Bakal Datang

Saat ini PT Hotel Fitra International Tbk (FITT) hanya memiliki satu aset properti yang sudah beroperasi di Majalengka.

Aplikasi Digital Bank Syariah Bukan Lagi Tren, Sudah Jadi Kebutuhan
| Senin, 15 September 2025 | 07:39 WIB

Aplikasi Digital Bank Syariah Bukan Lagi Tren, Sudah Jadi Kebutuhan

Bank syariah terus menggenjot pengembangan aplikasi digital untuk memperluas basis nasabah ritel.     

Hemat Waktu dan Biaya dalam Rekrutmen dengan Aplikasi Berbasis AI
| Senin, 15 September 2025 | 07:28 WIB

Hemat Waktu dan Biaya dalam Rekrutmen dengan Aplikasi Berbasis AI

Dunia rekrutmen serta penilaian SDM membutuhkan bantuan teknologi AI. Tentu, ini menciptakan peluang bisnis aplikasi berbasis AI yang menarik.

Menyulap Limbah Jadi Gas Bersih untuk Energi
| Senin, 15 September 2025 | 07:19 WIB

Menyulap Limbah Jadi Gas Bersih untuk Energi

Pemerintah siap mengembangkan BioCNG berbasis limbah sebagai sumber energi terbarukan. Caranya?     

Penawaran SR023 Berakhir Hari Ini (15/9), Masih Ada Kuota Tersisa
| Senin, 15 September 2025 | 06:30 WIB

Penawaran SR023 Berakhir Hari Ini (15/9), Masih Ada Kuota Tersisa

Batas akhir penawaran SR023 15 September 2025 dengan kupon 5,80% vs saham, mana yang lebih menguntungkan?

INDEKS BERITA

Terpopuler