Sertifikat Tanah Sebagai Pemilik Sah Tanah Air

Sabtu, 25 September 2021 | 09:05 WIB
Sertifikat Tanah Sebagai Pemilik Sah Tanah Air
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konflik pertanahan kembali menghangat karena dipicu oleh ribut-ribut urusan lahan yang menimpa tokoh kenamaan dan aktivis Rocky Gerung, serta ribuan warga Bojong Koneng, Bogor, Jawa Barat. Mereka terancam digusur oleh pengembang properti besar di negara ini, PT Sentul City Tbk.

Masing-masing pihak dalam sengketa tanah tersebut memang memiliki argumentasi dan dasar hukum sendiri perihal klaim status hak kepemilikan lahan mereka. Namun demikian, secara umum kisruh tanah di Sentul mengingatkan kembali bahwa konflik agraria masih marak di negara ini  dan rawan sebagai sumber konflik sosial.

Selain carut marut administrasi pertanahan, permainan antara pemilik modal dan oknum birokrat pertanahan dituding sebagai salah satu biang kisruh agraria. Tidak mengherankan, dalam setiap konflik pertanahan dan penyerobotan lahan acap muncul tudingan adanya permaianan mafia tanah.

Dugaan adanya ulah mafia tanah ini tak urung turut membetot perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi).  Baru-baru ini, Presiden Jokowi menyatakan bahwa aparat pemerintah harus berkomitmen penuh terhadap pemberantasan mafia tanah.

Orang nomor satu di republik ini juga mengingatkan agar penegak hukum tidak  melindungi para mafia tanah. "Perjuangkan hak masyarakat dan tegakkan hukum secara tegas," tandas Presiden Jokowi.

Lebih dari sekadar janji memberantas mafia tanah, maraknya konflik pertanahan di negara ini juga menegaskan lagi tentang arti pentingnya reforma agraria. Program  yang identik dengan redistribusi lahan ke masyarakat tersebut telah digulirkan sejak tahun 2017 dan masih berlangsung hingga sekarang.

Salah satu aspek penting  dari reforma agraria adalah isyarat kepastian hukum pertanahan. Di sini kita berbicara tentang pembenahan administrasi pertanahan, termasuk di dalamnya berupa pemberian sertifikat hak milik lahan ke masyarakat.

Alhasil, setiap jengkal tanah punya nama, jelas status dan asal usulnya. Tertib administrasi ini berandil besar menekan sengketa lahan yang acap dipicu oleh tumpang tindih kepemilikan.

Oleh karena itulah agenda reforma agraria ini harus digenjot agar masyarakat memiliki kepastian hukum atas lahan tempat tinggalnya. Kepastian hukum ini, yang ditunjukkan dengan sertifikat hak milik lahan, juga membebaskan masyarakat dari rasa waswas dan ketakutan akan digusur sewaktu-waktu oleh kekuatan modal besar.

Sukses tidaknya program ini tergantung pada keberhasilan pemerintah memformulasikan agenda land reform. Kita berharap, reforma agraria menjadi bukti keberpihakan negara pada masyarakat.

Sebab sertifikat kepemilikan tanah, hasil kentara dari program reforma agraria, ialah bukti paling otentik warga negara sebagai pemilik sah Tanah Air ini. 

Bagikan

Berita Terbaru

Konsumsi Lesu, Ekonomi Sulit Tumbuh di Atas 5%
| Senin, 04 Agustus 2025 | 03:54 WIB

Konsumsi Lesu, Ekonomi Sulit Tumbuh di Atas 5%

Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II tahun ini yang diperkirakan tidak akan lebih tinggi dari kuartal I tahun ini di 4,87%

Kerugian Investasi Saham Saratoga (SRTG) Melonjak 32,83%
| Senin, 04 Agustus 2025 | 03:54 WIB

Kerugian Investasi Saham Saratoga (SRTG) Melonjak 32,83%

Nilai aset investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) pada saham turun jadi Rp 51,09 triliun per semester I-2025 dari Rp 51,91 triliun.

Perang Tarif Gerogoti Pendapatan Industri Penjaminan
| Senin, 04 Agustus 2025 | 03:54 WIB

Perang Tarif Gerogoti Pendapatan Industri Penjaminan

Di tengah mengendurnya pasar penjaminan akibat laju pertumbuhan kredit yang melandai, pelaku industri dihadapkan pada persaingan yang kian ketat.

IHSG Rentan Terkoreksi di Awal Pekan
| Senin, 04 Agustus 2025 | 03:54 WIB

IHSG Rentan Terkoreksi di Awal Pekan

Sentimen penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini berasal dari faktor eksternal dan internal.​

Biaya Pendidikan Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar
| Senin, 04 Agustus 2025 | 03:54 WIB

Biaya Pendidikan Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar

Inflasi pendidikan mengindikasikan inflasi tak lagi bersumber dari pasokan barang komoditas, melainkan jasa publik luput dari pengawasan negara 

Ekspor Jasa Pendidikan Tinggi Indonesia
| Senin, 04 Agustus 2025 | 03:54 WIB

Ekspor Jasa Pendidikan Tinggi Indonesia

Bagi pengelola perguruan tinggi, potensi ekonomi dengan kehadiran mahasiswa asing menjadi nilai tambah besar bagi ekspor jasa pendidikan tinggi.

Yield Menukik, Daya Tarik SRBI Memudar di Mata Dana Pensiun dan Asuransi
| Senin, 04 Agustus 2025 | 03:54 WIB

Yield Menukik, Daya Tarik SRBI Memudar di Mata Dana Pensiun dan Asuransi

Sempat menjadi alternatif investasi yang menggiurkan, pamor Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) kini memudar. 

Tak Banyak Katalis yang bisa Menopang, IHSG Pekan Ini Diprediksi Lanjutkan Koreksi
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 17:11 WIB

Tak Banyak Katalis yang bisa Menopang, IHSG Pekan Ini Diprediksi Lanjutkan Koreksi

Tekanan jual investor asing atas aset berisiko termasuk saham di bursa Indonesia, diperkirakan akan terus berlanjut.

Adu Balap Kinerja GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dan Bukalapak.com (BUKA)
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 13:00 WIB

Adu Balap Kinerja GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dan Bukalapak.com (BUKA)

BUKA telah melaporkan kinerja semester I-2025 dengan perolehan laba bersih Rp 464,45 miliar dari sebelumnya rugi bersih Rp 751,90 miliar.

Membedah Dampak Kehadiran IMIP terhadap Ekonomi Masyarakat Bahodopi dan Morowali
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 11:12 WIB

Membedah Dampak Kehadiran IMIP terhadap Ekonomi Masyarakat Bahodopi dan Morowali

Kawasan Industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) mengubah Bahodopi menjadi wilayah yang tak pernah tidur.

INDEKS BERITA

Terpopuler