Setahun Alih Kelola: Target Blok Rokan Menyalip Produksi Blok Cepu pada Oktober 2022

Rabu, 10 Agustus 2022 | 04:37 WIB
Setahun Alih Kelola: Target Blok Rokan Menyalip Produksi Blok Cepu pada Oktober 2022
[]
Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - RIAU. Blok Rokan terus memacu produksi di tangan anak negeri. Setahun alih kelola dari tangan Chevron, anak usaha Pertamina yakni PT Pertamina Hulu Rokan tancap gas. Kini, rata-rata produksi minyak mentah Blok Rokan 1,5% lebih tinggi saat peralihan 9 Agustus 2021. Rokan terus memacu produksi, bersiap melibas produksi Blok Cepu.

Satu tahun sudah Blok Rokan dalam dekapan Indonesia lewat anak usaha PT Pertamina: PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Pada 9 Agustus 2021, kontrak pengelolaan Chevron Pacific Indonesia berakhir dan Pertamina mengambil alih 100% pengelolaan wilayah kerja Rokan. 

Baca Juga: Rekening Dibekukan Menjadi Dalih Gagal Bayar, Pemilik Diduga Bobol Asuransi Wanaartha

Memiliki luas wilayah kerja hingga 6.200 kilometer persegi, "Secara nasional, Blok Rokan menyumbang sampai 26%," sebut Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati dalam rangkaian perayaan setahun alih kelola wilayah kerja Rokan (8/8). 

Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin menambahkan, pada bulan Juli rata-rata produksi migas Blok Rokan mencapai 161.000 barel per hari. "Tapi, per hari ini, produksi mencapai 161.900 barel per hari," tandas Buyung, sapaannya.

Ini artinya, Pertamina Hulu Rokan tak hanya mampu mempertahankan produksi pasca ambil alih Blok Rokan tapi juga mampu meningkatkan 1,5% lebih tinggi saat di tangan Chevron 2021 lalu.  

Baca Juga: Nipress (NIPS) Pailit, Begini Sulur Bisnis Keluarga Tandiono

Agar mampu mendorong produksi, PHR terus mengebor sumur baru. Total sebanyak 370 sumur baru dibor selama setahun, dengan 16.000 lebih kegiatan eksplorasi.

Pertamina Hulu Rokan harus berpacu produksi. Apalagi, saat pengalihan, produksi migas Blok Rokan sempat menurun sampai 26%. Di tengah sumur yang infrastrukturnya sudah tua (maturity), kata Nicke, jika tanpa melakukan apa-apa, dengan laju turun tersebut, produksi minyak mentah Blok Rokan hanya akan sekitar 120.000 barel per hari, lebih sedikit dibandingkan saat alih kelola tahun lalu sebesar 158.000 bph.  

Namun, berkat kerja keras anak negeri khususnya para perwira, sebutan karyawan Pertamina Hulu Rokan, "PHR mampu memacu produksi," ujar Nicke mengapresiasi para perwira PHR. Apalagi, alih kelola WK Rokan memiliki kompleksitas tinggi dan skala terbesar di regional Asia Tenggara. 

Baca Juga: Sambangi China, Menlu Korea Selatan Akan Bahas Korea Utara hingga K-Pop

Inovasi dan digitalisasi dalam proses produksi, kata Nicke, juga menjadi salah satu kunci kenaikan produksi Rokan. Salah satunya, selama setahun ini, PHR juga melahirkan pemantauan digital dalam proses produksi yang disebut war room. "Bukan hanya berkaitan dengan produksi minyak mentah, proses rekrutmen juga sudah kami lakukan secara digital," ujar Buyung. 

Kini tugas besar menanti. PHR harus mampu mengejar target produksi lebih besar lagi. Sebab, "Produksi Blok Rokan ditargetkan akan lebih besar dari Blok Cepu pada Oktober-November 2022 ini yakni lebih dari 171.000 barrel oil per day," ujar Buyung. 

Baca Juga: Produksi Wine di Prancis Tahun Ini Diprediksi Pulih dari Kelesuan 2021 Meski Terbatas

Nicke menyebut, secara total produksi minyak mentah nasional sebesar 897.000 barel per hari. Jika ditambah impor menjadi sebesar 961.000 barel per hari. Saat ini, Blok Cepu masih menjadi penyumbang mayoritas produk nasional dengan produksi minyak mentah segede 169.000 barel per hari.

Blok Cepu dan Blok Rokan ke depan masih akan menjadi andalan dalam produksi minyak mentah nasional. Demi mengurangi impor, akhir tahun ini, Pertamina menargetkan produksi minyak mentah nasional sampai 1 juta barrel per day. Targetnya, "Wilayah kerja Rokan mengambil porsi sampai 30%," ujar Nicke.

Dengan cadangan minyak yang dimiliki Blok Rokan saat ini diestimasi mencapai 500 juta hingga 1,5 miliar barel oil equivalent tanpa enhance oil recovery (EOR), Rokan pernah menorehkan sejarah penting dengan mampu memproduksi 1 juta barel per hari pada 1970-an.  

Baca Juga: Ancaman Masih Ada, Taiwan Tuding China Gunakan Latihan Militer Untuk Persiapan Invasi

Dus, PHR kini harus memacu diri lebih kencang untuk memenuhi target yakni mencuil sepertiga produksi nasional di tahun ini. Apalagi dalam proses pencairan sumber minyak baru, dari seismik, lima lokasi disigi, tiga di antaranya menyimpan gas, bukan minyak mentah. 

Alhasil, PHR harus tancap gas. Untuk memenuhi target itu, PHR akan melakukan pengeboran 400-500 sumur baru tahun ini. Seiring itu, PHR akan menambah jumlah rig pengeboran dari 21 rig menjadi 27 rig dan menambah rig kerja ulang dan perawatan sumur dari 25 rig menjadi 32 rig WO/WS.

Bagikan

Berita Terbaru

PPh UMKM 0,5% Bakal Berlaku Tanpa Batas Waktu
| Senin, 03 November 2025 | 06:02 WIB

PPh UMKM 0,5% Bakal Berlaku Tanpa Batas Waktu

Pemerintah masih menggodok aturan yang akan merevisi PP Nomor 55 Tahun 2022                          

Bulog Baru Salurkan Beras Murah 560.000 Ton
| Senin, 03 November 2025 | 06:00 WIB

Bulog Baru Salurkan Beras Murah 560.000 Ton

Dari target guyuran beras murah dari pemerintah sepanjang tahun ini 1,5 juta ton, realisasinya hingga kemarin (2/11) baru 560.000 ton.

Ada Sinyal Kuat  Ekonomi Belum Melesat
| Senin, 03 November 2025 | 05:54 WIB

Ada Sinyal Kuat Ekonomi Belum Melesat

Menilik proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang kuartal III-2025                           

Alam Sutera (ASRI) Kejar Target Prapenjualan Rp 3,5 Triliun
| Senin, 03 November 2025 | 05:20 WIB

Alam Sutera (ASRI) Kejar Target Prapenjualan Rp 3,5 Triliun

Kontribusi stimulus pemerintah masih menjadi faktor pendorong penjualan properti tahun ini, terutama insentif PPN DTP..

Danantara Kebanjiran Permintaan Investasi dari Korea Selatan
| Senin, 03 November 2025 | 05:20 WIB

Danantara Kebanjiran Permintaan Investasi dari Korea Selatan

Danantara bakal melakukan pembicaraan dengan beberapa perusahaan besar asal Korea Selatan untuk kerjasama investasi.

Penetapan UMP 2026 Harus Bisa Kikis Ketimpangan
| Senin, 03 November 2025 | 05:15 WIB

Penetapan UMP 2026 Harus Bisa Kikis Ketimpangan

Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) bersurat ke Presiden terkait usulan formula upah minimum 2026. 

Bisnis Maskapai Menanti Momen Nataru
| Senin, 03 November 2025 | 05:10 WIB

Bisnis Maskapai Menanti Momen Nataru

Sebagian maskapai telah menambah armada untuk menghadapi periode puncak liburan akhir tahun sebagai langkah antisipasi kenaikan permintaan.

Gelombang PHK Masih Terus Menghantui Pekerja
| Senin, 03 November 2025 | 05:05 WIB

Gelombang PHK Masih Terus Menghantui Pekerja

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) masih terus berlangsung menjelang tutup tahun efek pelambatan ekonomi.

Laju Bisnis Asuransi Kendaraan Masih Tersendat
| Senin, 03 November 2025 | 04:55 WIB

Laju Bisnis Asuransi Kendaraan Masih Tersendat

Di tengah penurunan permintaan, industri asuransi umum berjibaku memperluas pasar agar kinerja tak terjerembab semakin dalam.

Hasil Kinerja Anak Usaha Menjadi Penopang Keuntungan Bank Besar
| Senin, 03 November 2025 | 04:45 WIB

Hasil Kinerja Anak Usaha Menjadi Penopang Keuntungan Bank Besar

 Di periode September 2025, laba bersih anak usaha dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) naik 27,6% menjadi Rp 8,19 triliun. 

INDEKS BERITA

Terpopuler