Berita Ekonomi

Si Anak Pembangkang yang Punya Segudang Ide-ide Segar (Bagian ke-2)

Rabu, 14 Juli 2021 | 09:10 WIB
Si Anak Pembangkang yang Punya Segudang Ide-ide Segar (Bagian ke-2)

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID -  Ada beberapa perempuan saat ini yang  terkenal di bidang teknologi. Sebagian besar merupakan eksekutif tingkat tinggi dari perusahaan besar seperti Sheryl Sandberg dari Facebook dan Susan Wojcicki dari Google.  Namun, Hanzade Dogan Boyner adalah salah satu pengusaha teknologi perempuan paling sukses di dunia dari bisnis yang dirintisnya sendiri.

Hanzade memang terlahir dengan sendok emas. Ayahnya, Aydin Dogan, sudah puluhan tahun memiliki dan menerbitkan salah satu waralaba surat kabar utama Turki, Hurriyet. Namun, bukan bisnis sang Ayahnya yang menjadikannya sukses sebagai miliarder dengan kekayaan US$ 1,5 miliar seperti saat ini. 
 
Kisah seperti Hanzade jarang ditemui di Turki. Seorang putri dari satu keluarga pebisnis paling terkenal biasanya diharapkan untuk bekerja dan jadi penerus bisnis keluarga. Wanita yang kini berusia 49 tahun ini justru menyeberang dan merintis sesuatu yang baru dari awal dan mengembangkannya lebih sukses dari kerjaan bisnis keluarganya. 
 
Sang ayah yang kini berusia 82 telah merintis bisnisnya sejak tahun 1961. Dia membangun salah satu konglomerasi dan kerajaan media terbesar di Turki dan dianggap sebagai landasan pendirian sekuler negara itu. Dia memiliki empat putri dan Hanzade merupakan anak ketiga. Dia sejak kecil terkenal paling suka membangkang terhadap ayahnya.
 
Sikap suka membangkang Hanzade berlanjut sampai mulai beranjak dewasa. Saat duduk di sekolah menengah atas, dia terus mendiskusikan ke orangtuanya untuk kuliah di luar negeri. Sang ayah menentang keras. Namun, dia tak menyerah. Diam-diam, istri dari Osman Boyner ini belajar bahasa inggris selama dua tahun. 
 
Saat ujian tiba, Hanzade sengaja mengosongkan jawaban soal-soal. Alhasil, dia gagal diterima di universitas lokal. Dengan kegagalan itu, akhir dengan terpaksa  sang ayah memberinya restu berangkat ke London. Tahun pertama di sana, dia mengambil kursus persiapan bahasa untuk siswa internasional dan kemudian tahun berikutnya mendaftar kuliah di London School of Economics. 
Saat sudah lulus sarjana, Hanzade kembali menentang ayahnya untuk segera pulang. Dia malah tetap tinggal di London dan mencari pekerjaan di sana. 
Dia akhirnya bergabung dengan Goldman Sachs pada tahun 1994 sebagai bankir investasi serta bekerja di grup teknologi dan media. 
 
Aydin Dogan sangat tidak menyukai apa yang dilakukan anaknya tersebut meski banyak orang mengira Hanzade bisa bergabung dengan perusahaan itu berkat bantuan sang ayah. Hanzade memang harus selalu melawan ayahnya dulu agar bisa mendapatkan apa yang dia inginkan. Namun, pada tahun 1999, dia akhirnya pulang kampung setelah berhasil menyelesaikan gelar master dari Universitas Columbia. 
Dia bergabung dengan bisnis keluarganya di Dogan Holding menyusul tiga saudarinya sudah terlebih dahulu bekerja disana. 
Dia pulang dengan visi mengubah perusahaan ayahnya dari grup media tradisional menjadi perusahaan komunikasi abad ke-21. Pasalnya, pada saat itu dia sudah melihat ledakan dotcom yang melahirkan Yahoo hingga Google. Untuk menjadi digital, Dogan Holding perlu melakukan investasi. Namun, ide-idenya itu tidak mendapat dukungan ayah dan juga eksekutif senior yang kolot di dalam perusahaan.
Margin surat kabar yang gemuk kala ini cukup besar, sebagian besar didukung oleh pengawasan biaya yang cermat. Itu yang membuat mereka tidak terbuka terhadap investasi pada hal yang belum pasti bisa berhasil.   n
 
(Bersambung)

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Sudah berlangganan? Masuk

Berlangganan

Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan

Rp 20.000

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Terbaru