Simak Rekomendasi Saham Perbankan Usai Rilis Kinerja Keuangan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim laporan keuangan emiten tiba. Beberapa perbankan sudah menyajikan pencapaian keuangan sepanjang 2018. Di antaranya ada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), dan PT BTPN Syariah Tbk (BTPS).
Sejauh ini, perbankan mencatat kinerja sesuai ekspektasi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai, pertumbuhan kredit perbankan di tahun 2018 sudah sesuai target, yakni 11,75%. Rasio kredit macet (NPL) bank secara industri pun bertahan di level 2,37%.
Senior Research Analyst Infovesta Utama Praska Putrantyo juga berpendapat senada. Kebijakan pelonggaran kredit oleh OJK untuk mengompensasi tren kenaikan bunga membuahkan hasil.
"Penyaluran kredit bank sepanjang 2018 tumbuh dua digit. Perbankan berhasil melewati masa-masa penuh tantangan eksternal dan suku bunga agresif di tahun itu," ujar dia, Selasa (29/1).
Menurut Praska, ini menjadi indikasi saham perbankan akan melaju di awal tahun ini. Sejak akhir tahun hingga kemarin (year to date), sektor finansial tumbuh 3,74%.
Tantangan bunga
Akan tetapi, Analis Senior Kresna Sekuritas Franky Rivan menyoroti pertumbuhan dana nasabah atau dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri yang hanya satu digit yaitu 5,8%. Bank juga lebih mengandalkan kredit korporasi dan proyek pelat merah.
Selain itu, meski prospek cerah, ada tantangan untuk bank. Salah satunya, jika Bank Indonesia (BI) kembali agresif menaikkan bunga acuan, karena bisa mempengaruhi kualitas kredit bank. Tapi, Praska memprediksi, BI hanya akan menaikkan bunga satu kali sebesar 25 basis poin, seiring dengan fokus pemerintah pada pertumbuhan.
Praska merekomendasikan buy BMRI dan BBNI untuk jangka panjang dengan target harga masing-masing Rp 8.500 dan Rp 9.500. Franky dari Kresna mempertahankan rekomendasi hold untuk BMRI dengan target harga Rp 7.750.
RHB Sekuritas dalam risetnya, Senin (28/1), merekomendasikan netral saham BJTM dengan target harga Rp 665. Alasannya, ada pelambatan kredit dan NPL naik.