Simak Strategi HM Sampoerna (HMSP) Tingkatkan Penjualan Rokok Tahun Ini

Jumat, 10 Mei 2019 | 06:27 WIB
Simak Strategi HM Sampoerna (HMSP) Tingkatkan Penjualan Rokok Tahun Ini
[]
Reporter: Avanty Nurdiana, Nur Qolbi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) mencatat volume penjualan rokok HMSP menurun sebesar 3,7% menjadi 22,1 miliar batang di kuartal I tahun ini, dari 23 miliar batang rokok di kuartal I-2018. Meski begitu, emiten ini sudah menyiapkan strategi agar kinerja keuangan stabil.

Secara keuangan, pendapatan dan laba bersih emiten produsen rokok ini masih tumbuh. Pendapatan HMSP di kuartal I-2019 naik 2,9% jadi Rp 23,8 triliun. Laba bersih naik 8,4% jadi Rp 3,3 triliun.

Berdasarkan laporan Philip Morris International (PMI), pangsa pasar HMSP secara tahunan juga turun dari 33,2% menjadi 32,2% per kuartal I-2019. Penurunan ini disebabkan oleh total penjualan secara industri yang lebih rendah dan selisih harga produk HM Sampoerna, yakni A Mild, terhadap merek pesaing semakin besar, setelah kenaikan harga di Oktober 2018.

Secara industri, volume penjualan rokok pun turun 0,8% menjadi 68,7 miliar batang dari sebelumnya 69,3 miliar batang. Presiden Direktur HMSP Mindaugas Trumpaitis menyatakan, penurunan penjualan rokok HMSP pada kuartal I tahun ini karena konsumen saat ini cenderung mencari produk dengan harga yang lebih murah.

Meski begitu, HMSP melihat, produk dengan kadar tar tinggi kembali meningkat. "Produk dengan kadar tar rendah masih tumbuh. Produk kadar tar tinggi tadinya turun, tapi sekarang tumbuh melebihi kadar tar rendah," papar Mindaugas, Kamis (9/5).

HMSP, dalam materi paparan publik kemarin, menjelaskan, pangsa pasar sigaret kretek mesin (SKM) dengan kadar tar tinggi meningkat dari 38,5% di 2018 menjadi 40,2% di kuartal I-2019. Sebaliknya, SKM dengan kadar tar rendah menurun dari 39,2% per 2018 menjadi 37,7% per Maret 2019.

Oleh karena itu, untuk menjaga pangsa pasar dan volume penjualan, HMSP merilis produk kandungan tar tinggi dengan harga terjangkau. HMSP meluncurkan Philip Morris Bold, rokok dengan kadar tar tinggi yang menyasar segmen harga rendah pada Maret lalu.

Dampaknya positif. "Penjualan naik tiga kali lipat. Kami optimistis bisa menjangkau dan meningkatkan posisi kami di segmen pasar harga rendah," kata Mindaugas.

Perusahaan ini juga akan meningkatkan penjualan dari segi ekspor. Mindaugas optimistis ekspor naik karena mulai tahun lalu HSMP mengoperasikan pabrik baru di Karawang. HMSP juga mulai ekspor ke Jepang, sebagai negara tujuan ekspor ke-40.

Merambah rokok elektrik

Belakangan, perusahaan ini juga tengah melakukan uji pasar di dalam negeri untuk produk rokok elektrik IQOS. Produk ini baru saja dirilis Maret 2019. HMSP menyebut, ini untuk memenuhi kebiasaan konsumen mengkonsumsi rokok aerosol. "Kami masih dalam tahap pembelajaran. Dari hasil pembelajaran tersebut, kami akan memutuskan akan ekspansi atau tidak," ucap Mindaugas.

Meski begitu, perusahaan ini masih melihat produk ini tidak terlalu komersial untuk dipasarkan dalam skala besar. Karena itu, HMSP bakal mempelajari pasarnya terlebih dahulu. "Kalau produk ini sukses, tidak ada alasan untuk tidak mulai membuat produk ini di Indonesia," ungkap dia. Induk usaha HMSP, Philip Morris sudah mulai memasarkan IQOS secara masal di Jepang.

Analis Indo Premier Sekuritas, Raditya Immanzah dalam riset per 9 Mei menjelaskan, strategi HMSP menjaga pasar dengan memperkenalkan empat produk baru cukup bagus dan efektif menjaga pangsa pasar. Karena itu, ia masih menyarankan beli HMSP dengan target harga Rp 4.200 per saham. Kemarin harga saham HMSP ditutup naik 5,65% di Rp 3.550 per saham.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Outstanding SRBI Turun 5 Bulan Beruntun Hingga April 2025
| Jumat, 09 Mei 2025 | 19:02 WIB

Outstanding SRBI Turun 5 Bulan Beruntun Hingga April 2025

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) yang dirilis Jumat (9/5), total SRBI mencapai Rp 881,81 triliun per April 2025.

IHSG Bergerak Tipis, Saham-Saham Ini Paling Banyak Net Buy Asing, Jumat (9/5)
| Jumat, 09 Mei 2025 | 18:18 WIB

IHSG Bergerak Tipis, Saham-Saham Ini Paling Banyak Net Buy Asing, Jumat (9/5)

Investor asing mencatat net sell atau jual bersih Rp 562,68 miliar di seluruh pasar saat IHSG naik tipis 0,07% ke 6.832,80, Jumat (9/5).

Penjualan PTSN ke AS Tersendat, namun Ekspansi Tambah Kapasitas Tetap Berjalan
| Jumat, 09 Mei 2025 | 17:00 WIB

Penjualan PTSN ke AS Tersendat, namun Ekspansi Tambah Kapasitas Tetap Berjalan

PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) membidik kenaikan penjualan lebih dari 30% tahun ini karena adanya penambahan pelanggan baru di berbagai segmen.

Penurunan Cadangan Devisa Paling Tajam Kedua Dalam 5 Tahun Terakhir
| Jumat, 09 Mei 2025 | 14:40 WIB

Penurunan Cadangan Devisa Paling Tajam Kedua Dalam 5 Tahun Terakhir

Cadangan devisa ambles US$ 4,6 miliar dibanding posisi pada akhir bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 157,1 miliar.

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)
| Jumat, 09 Mei 2025 | 09:20 WIB

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (9 Mei 2025) 1 gram Rp 1.926.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 35,91% jika menjual hari ini.

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:35 WIB

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan

Penjualan semen INTP di pasar domestik turun 4,2% year on year (yoy) menjadi 4,29 juta ton pada kuartal I-2025

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:32 WIB

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas

Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka pendaftaran bagi anggota bursa (AB) yang berminat menjadi Liquidity Provider Saham. 

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:11 WIB

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita

Dalam dunia yang saling terhubung saat ini, menegaskan kedaulatan tidak berarti mundur dari kerja sama global.

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:59 WIB

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab

Rumor merger dan akuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) oleh Grab telah berembus, setidaknya sejak Februari 2020.

Inklusi dan Literasi
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:55 WIB

Inklusi dan Literasi

Gap antara literasi dan inklusi harus terus diperkecil agar tercipta pasar keuangan yang benar-benar berkualitas.

INDEKS BERITA

Terpopuler