Simpanan

Kamis, 10 Juli 2025 | 06:07 WIB
Simpanan
[ILUSTRASI. TAJUK - Hendrika Yunapritta]
Hendrika Yunapritta | Managing Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bak tikus merana di lumbung padi. Fenomena harga beras tinggi belakangan, mengingatkan kita pada peribahasa tersebut karena terjadi ketika simpanan beras Pemerintah menggunung. Memang sih, ibarat tikusnya belum mati di lumbung padi, karena hingga kini beras masih terbeli sebagian besar orang (meski harganya jadi lebih mahal). Cerminan harga beras mahal, tampak pada operasi pasar  yang digelar pemerintah daerah, misalnya di Sulawesi Utara. Operasi pasar beras itu diserbu warga. 

Harga beras yang mendaki, sudah terjadi sejak bulan Juni lalu. Harga beras medium dan premium telah melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah, sampai 13%. Ironisnya, pada saat yang bersamaan, awal Juni, cadangan beras Bulog diklaim mencapai rekor tertinggi, yakni 4,24 juta ton, dalam 58 tahun. 

Seorang pengusaha beras mengatakan, harga jual beras relatif tinggi, karena harga beli gabah dari petani sudah tinggi. Seperti diketahui, Pemerintah menetapkan harga pembelian gabah Rp 6.500/kg tanpa syarat kualitas. Alhasil, segala macam mutu gabah, sampai yang basah diberi air pun harus dibeli dengan harga tinggi. Buntutnya, biaya produksi jadi bertambah.

Penyerapan beras oleh Bulog (2,6 juta ton), dari surplus panen raya (3,2 juta ton) sepanjang semester I tahun ini, juga bikin para pengusaha beras kesulitan pasokan. Akhirnya, mereka memperketat distribusi beras ke pasar. Di lain pihak, Pemerintah juga memutuskan menunda operasi pasar, sehingga persediaan beras Bulog sebatas jadi simpanan saja, tidak disalurkan. 

Lantas, buat apa menyerap hasil panen banyak-banyak, jika akhirnya warga harus beli beras dengan harga yang lebih mahal. 

Harga beras yang cenderung tinggi selama berminggu-minggu ini, semestinya mampu bikin Pemerintah cepat bertindak. Salah satunya melakukan operasi pasar dan segera menyalurkan beras-beras yang ditimbun di gudang tadi. Bukankah ongkos penyimpanan beras itu juga tidak murah? Belum lagi ada risiko beras rusak karena kelamaan disimpan hingga tak layak konsumsi. 

Fenomena harga tinggi ketika stok beras mencapai rekor, menunjukkan bahwa persediaan yang banyak dan menumpuk tidak linier dengan kestabilan harga, kalau distribusinya macet. 

Selain itu, sebaiknya patokan HET untuk beras medium dan premium dihapus saja. Buat apa, toh selama ini tidak ada sanksi bagi para pelanggar HET.

Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

Harga Emas Cetak Rekor Sepanjang Masa, Begini Pendapat Para Pakar
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 10:06 WIB

Harga Emas Cetak Rekor Sepanjang Masa, Begini Pendapat Para Pakar

Ray Dalio menuturkan emas merupakan diversifikasi aset yang baik, investor sebaiknya menaruh 15% portofolio di emas

Patriotisme Tanpa Prospektus
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 09:32 WIB

Patriotisme Tanpa Prospektus

Keterbukaan bukan sekadar soal informasi yang dibagikan, tetapi juga soal konsistensi antara niat dan pelaksanaan, satunya kata dengan perbuatan.

Uang Kripto
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 09:13 WIB

Uang Kripto

Inovasi harus dikawal regulasi dan kebebasan harus tetap tunduk pada stabilitas. Karena uang bukan hanya alat tukar, tapi juga cermin kepercayaan.

Usai Private Placement Rp 30,5 T Beban Utang Menciut, Kinerja GIAA bisa Terbang Lagi?
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 09:05 WIB

Usai Private Placement Rp 30,5 T Beban Utang Menciut, Kinerja GIAA bisa Terbang Lagi?

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA)  secara bertahap merealisasikan rencana penambahan armada dan rute baru.

Minat Investor Asing di Saham Grup Barito Beragam, Namun Prospek Cenderung Seragam
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 08:43 WIB

Minat Investor Asing di Saham Grup Barito Beragam, Namun Prospek Cenderung Seragam

Kenaikan harga saham-saham Grup Barito didorong oleh kombinasi faktor fundamental dan sentimen pasar. 

Bukan Blackrock tapi State Street yang Konsisten Borong Saham BBCA, BMRI, BBRI & BBNI
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 08:29 WIB

Bukan Blackrock tapi State Street yang Konsisten Borong Saham BBCA, BMRI, BBRI & BBNI

Ada potensi pemulihan minat asing di saham bank, walaupun secara akumulatif sepanjang 2025 masih akan tetap mencatatkan posisi net foreign sell.

Ada Kebijakan Koboi, Keyakinan Konsumen Malah Melemah, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 08:13 WIB

Ada Kebijakan Koboi, Keyakinan Konsumen Malah Melemah, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini

Keyakinan konsumen ini tercatat turun dari bulan sebelumnya yang mencapai 117,2. IKK ini menyentuh level terendah sejak Mei 2022. ​

Viral Menu Pangsit Goreng di Program Makan Bergizi
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 07:52 WIB

Viral Menu Pangsit Goreng di Program Makan Bergizi

Kepala SPPG Mampang 1 Depok Mustika Fie beralasan memilih pangsit di menu MBG untuk menghindari food waste.

Bank Daerah Lain Minta Kucuran Dana Pemerintah
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 07:51 WIB

Bank Daerah Lain Minta Kucuran Dana Pemerintah

Bank Jakarta dan Bank Jatim siap menyalurkan dana dari pemerintah ke sektor produktif terutama UMKM. 

Presiden Prabowo Melantik 25 Pejabat Negara
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 07:48 WIB

Presiden Prabowo Melantik 25 Pejabat Negara

Menteri Sekretariat Negara Prasetyo Hadi memastikan jabatan wamenkeu akan diisi oleh dua orang saja usai Anggito resmi menjabat menjadi Ketua LPS

INDEKS BERITA

Terpopuler