Sinyal Pasar dan Menjaga Kepercayaan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja perekonomian dunia cenderung melambat dan tidak merata. Dinamikanya pun cukup menantang, khususnya setelah Donald Trump kembali menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) periode 2025-2029. Kebijakan ekonomi Donald Trump yang cenderung protektif yang ditunjukkan dengan tarif dagang tinggi, khususnya terhadap China, Kanada dan Meksiko berpotensi semakin menekan pertumbuhan ekonomi global dan memicu ketidakpastian di pasar keuangan.
Donald Trump mengklaim kenaikan tarif ini akan menambah penerimaan negara, melindungi industri dalam negeri dan memperkecil defisit neraca perdagangan. Meski begitu, sejumlah kajian membantah klaim itu. Kajian Gagnon, J (2025) dari Peterson Institute for International Economics (PIIE) menunjukkan kenaikan tarif impor bukan kebijakan terbaik memperbaiki defisit neraca berjalan, melainkan memperbaiki defisit anggaran dan pengelolaan nilai tukar dengan cara "melemahkannya".
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan