Sistim Anti Pencucian Uang Lemah, HSBC Didenda Regulator di Inggris

Jumat, 17 Desember 2021 | 15:07 WIB
Sistim Anti Pencucian Uang Lemah, HSBC Didenda Regulator di Inggris
[ILUSTRASI. Logo HSBC terlihat di kantor utamanya di pusat keuangan di Hong Kong, China, 4 Agustus, 2020. REUTERS/Tyrone Siu]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - LONDON. Regulator keuangan Inggris pada Jumat (17/12) mengatakan telah menjatuhkan denda senilai 63,95 juta poundsterling, atau setara Rp 1,2 triliun lebih ke HSBC atas kegagalan sistem bank itu dalam mencegah pencucian uang.

Otoritas Perilaku Keuangan (FCA) mengatakan telah menemukan kelemahan serius dalam tiga bagian utama dari sistem pemantauan transaksi HSBC dari 31 Maret 2010 hingga 31 Maret 2018.

Regulator mengatakan HSBC telah membuat serangkaian kegagalan, termasuk memantau pencucian uang dan mencegah skenario pendanaan teroris yang tidak memadai hingga 2014. HSBC juga dinilai melakukan penilaian risiko yang buruk dari "skenario baru" setelah 2016.

HSBC juga ditemukan telah melakukan pengujian yang tidak sesuai dan tidak memeriksa keakuratan dan kelengkapan data dalam sistem pemantauan.

Baca Juga: Perbankan Batasi Pembiayaan untuk Energi Fosil, Begini Pengaruhnya ke Sektor Batubara

"Kegagalan ini tidak dapat diterima dan membuat bank dan masyarakat menghadapi risiko yang dapat dihindari, terutama karena perbaikannya memakan waktu lama," kata Mark Steward, direktur eksekutif di FCA.

HSBC tidak membantah temuan tersebut, sehingga dendanya dikurangi dari 91 juta pound, kata regulator.

"Kami senang untuk menyelesaikan masalah ini, yang berkaitan dengan sistem dan kontrol anti-pencucian uang warisan HSBC di Inggris," kata juru bicara HSBC dalam sebuah pernyataan.

"HSBC sangat berkomitmen untuk memerangi kejahatan keuangan dan melindungi integritas sistem keuangan global."

Bagikan

Berita Terbaru

Menakar Prospek Saham BBCA di Tengah Penurunan BI Rate
| Kamis, 18 September 2025 | 18:03 WIB

Menakar Prospek Saham BBCA di Tengah Penurunan BI Rate

Fundamental yang kuat disertai dengan tata kelola perusahaan yang baik, menyebabkan banyak investor masih meyakini saham BBCA cukup baik ke depan.

Pemerintah Siap Kucuri Dana Ke Koperasi Merah Putih, 20.000 Koperasi Bakal Kebagian
| Kamis, 18 September 2025 | 16:23 WIB

Pemerintah Siap Kucuri Dana Ke Koperasi Merah Putih, 20.000 Koperasi Bakal Kebagian

Menteri Koperasi Ferry Juliantono menjelaskan saat ini sudah terdapat 1.064 Kopdes Merah Putih yang telah menyerahkan proposal pinjaman.

Beleid Co-Payment Siap Rilis Lagi, Besarnya 5% dan Ganti Nama Jadi Risk Sharing
| Kamis, 18 September 2025 | 15:30 WIB

Beleid Co-Payment Siap Rilis Lagi, Besarnya 5% dan Ganti Nama Jadi Risk Sharing

Perusahaan asuransi wajib menyediakan produk tanpa fitur pembagian risiko, tapi juga diperbolehkan menawarkan produk dengan skema risk-sharing.

Pemerintah Mengubah Postur Anggaran, Defisit Kian Lebar dan Transfer ke Daerah Naik
| Kamis, 18 September 2025 | 15:19 WIB

Pemerintah Mengubah Postur Anggaran, Defisit Kian Lebar dan Transfer ke Daerah Naik

Banggar DPR RI bersama pemerintah telah menyetujui perubahan postur RAPBN 2026. Pendapatan, belanja, dan defisit disesuaikan.

Harga Saham BBRI Kembali ke Jalur Menanjak Seiring Akumulasi Blackrock dan JP Morgan
| Kamis, 18 September 2025 | 08:38 WIB

Harga Saham BBRI Kembali ke Jalur Menanjak Seiring Akumulasi Blackrock dan JP Morgan

Pertumbuhan kredit Bank BRI (BBRI) diproyeksikan lebih bertumpu ke segmen konsumer dan korporasi, khususnya di sektor pertanian dan perdagangan. 

Investor Asing Pandang Netral ke Perbankan Indonesia, BBCA, BMRI, & BBRI Jadi Jagoan
| Kamis, 18 September 2025 | 07:55 WIB

Investor Asing Pandang Netral ke Perbankan Indonesia, BBCA, BMRI, & BBRI Jadi Jagoan

Likuiditas simpanan dan penyaluran kredit perbankan yang berpotensi lebih rendah sepanjang tahun ini jadi catatan investor asing.

Menanti Tuah Stimulus Saat Ekonomi Masih Lemah
| Kamis, 18 September 2025 | 07:19 WIB

Menanti Tuah Stimulus Saat Ekonomi Masih Lemah

Meski berisiko, penempatan dana ini bisa jadi sentimen positif bagi saham perbankan, karena ada potensi perbaikan likuiditas dan kualitas aset.

JITEX Bidik Transaksi Rp 14,9 Triliun
| Kamis, 18 September 2025 | 07:15 WIB

JITEX Bidik Transaksi Rp 14,9 Triliun

JITEX 2025 diikuti  335 eksibitor dan 258 buyer. Tahun ini kami menghadirkan buyer internasional dari sembilan negara dan lebih banyak investor

 Pengusaha Minta Setop Impor Baki Makan Bergizi
| Kamis, 18 September 2025 | 07:12 WIB

Pengusaha Minta Setop Impor Baki Makan Bergizi

Kapasitas produksi dalam negeri dinilai mampu memenuhi kebutuhan food tray program MBG. sehingga tidak perlu impor

Progres Proyek LRT  Fase 1B Capai 69,88%
| Kamis, 18 September 2025 | 07:00 WIB

Progres Proyek LRT Fase 1B Capai 69,88%

Pada Zona 1, yakni Jl. Pemuda Rawamangun dan Jl. Pramuka Raya, progres pembangunan telah mencapai 69,06%

INDEKS BERITA

Terpopuler