KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Surplus neraca dagang menyebabkan pemerintah mengurangi porsi penerbitan utang di tahun ini. Pemerintah mengaku berencana mengurangi porsi utang tahun ini senilai Rp 289,9 triliun. Nilai itu turun 41,6% dari target Rp 696,3 triliun.
Kondisi ini tentu berdampak pada jumlah pasokan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar primer. Efeknya pelaku pasar hanya bisa mengandalkan pasar sekunder untuk mendapatkan instrumen obligasi negara.
Head of Fixed Income STAR AM, Henry Buntoro mengatakan, kebijakan Kemenkeu mengurangi penerbitan SUN akan memberikan sentimen positif terhadap harga obligasi, baik itu obligasi pemerintah maupun obligasi korporasi.
Baca Juga: Intip Strategi MI Kelola Reksadana Obligasi saat Penerbitan SUN Terbatas
Selanjutnya tren yield akan menurun. Bagi reksadana berbasis obligasi justru ini menjadi katalis positif sebab net aset value reksadana naik dan memberi keuntungan bagi pemegang reksadana pendapatan tetap.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.