Strategi UangTeman Menekan Rasio Kredit Bermasalah

Kamis, 07 Februari 2019 | 06:38 WIB
Strategi UangTeman Menekan Rasio Kredit Bermasalah
[]
Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Digital Alpha Indonesia (UangTeman) berusaha menurunkan rasio kredit bermasalah terutama diluar daerah Jabodetabek. Hal ini seiring pemberhentian sementara 13 dari 14 cabang total Uang Teman di seluruh Indonesia kecuali di Jabodetabek.

Tahun 2018 lalu manajemen UangTeman menyebutkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) UangTeman masih di bawah 3%. Namun UangTeman tidak merinci berapa angka kredit bermasalah diJabodetabek dan di luar Jabodetabek.

Untuk menjaga NPL, UangTeman akan mengoptimalkan kerjasama dengan perusahaan asuransi penjaminan kredit seperti Jamkrindo dan Askrindo. Asuransi kredit ini menurut UangTeman sesuai anjuran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai mitigasi risiko kredit.

Sementara itu Adrian Dosiwoda Vice President Corporate Affairs UangTeman Adrian Dosiwoda mengatakan, pada tahun 2019 ini perusahaan fokus pada memperbaiki kualitas kredit. Dari 13 cabang yang dihentikan penyaluran kredit sementara, pada tahun ini akan mulai dibuka untuk penyaluran kredit, kata Adrian, ketika ditemui KONTAN pada, Rabu (16/2).

Namun Adrian bilang pada tahun ini belum akan mulai ekspansif dalam menyalurkan kredit. Hal ini tercermin belum seluruh cabang akan dibuka pembekuan proses penyaluran kreditnya.

Sebagai gambaran, saat ini pangsa pasar kredit dari 13 cabang di luar Jabodetabek adalah 40% sampai 50% dari total kredit UangTeman. Penghentian proses penyaluran kredit di 13 cabang UangTeman ini seiring dengan proses update mesin kecerdasan buatan otomatisasi penyaluran kredit milik UangTeman.

Meskipun belum ekspansif pada tahun ini UangTeman menargetkan penyaluran kredit masih akan naik 200% secara tahunan atau year on year (yoy). Sedangkan rasio NPL di bawah 3%.

Sepanjang tahun 2018, UangTeman telah menyalurkan sebanyak 193.000 pinjaman. Sementara, jumlah akun peminjam yang terdaftar sekitar 73.000. Rata-rata nilai pinjaman tersebut Rp 2,4 juta.

Jumlah pinjaman yang bisa diajukan ke UangTeman minimal Rp 1 juta. Sementara batas maksimal pinjamannya berbeda-beda sesuai banyaknya pengulangan pinjaman.

Pinjaman pertama maksimal Rp 3 juta, pinjaman kedua maksimal 4 juta pinjaman ketiga Rp 6 juta dan pinjaman keempat Rp 8 juta. Tenor pinjaman antara 10 hari–30 hari.

Bagikan

Berita Terbaru

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun
| Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13 WIB

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun

Korporasi masih wait and see dan mereka mash punya simpanan internal atau dana internal. Rumah tangga juga menahan diri mengambl kredit konsumsi.

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:46 WIB

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?

Meningkatnya porsi saham publik pasca-rights issue membuka lebar peluang PANI untuk masuk ke indeks global bergengsi seperti MSCI.

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:28 WIB

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?

Analisis mendalam prospek saham BMRI dan BBRI di tengah pembagian dividen. Prediksi penguatan di 2026 didukung fundamental solid.

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:25 WIB

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways

Memasuki tahun 2026, pasar energi diprediksi akan berada dalam fase moderasi dan stabilisasi, harga minyak mentah cenderung tetap sideways.

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:20 WIB

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Risiko lanjutan aksi profit taking masih membayangi pergerakan indeks. Ditambah kurs rupiah melemah, menjebol level Rp 16.700 sejak pekan lalu. ​

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:15 WIB

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal

Pemicu pelemahan IHSG adalah tekanan pada saham-saham berkapitalisasi pasar besar dan aksi ambil untung (profit taking) investor.

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:10 WIB

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan

Ruang pemulihan kinerja PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mulai terbuka, ditopang pengakuan awal penjualan lahan Subang Smartpolitan, 

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:59 WIB

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN

Bank Syariah Nasional langsung merangsek ke posisi dua dari sisi aset dan membawa DNA pembiayaan properti.

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:34 WIB

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang

Investor institusi global seperti Blackrock dan Vanguard mengakumulasi saham BUMI. Simak rekomendasi analis dan target harga terbarunya.

Sederet Tantangan Industri Manufaktur pada 2026
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:20 WIB

Sederet Tantangan Industri Manufaktur pada 2026

Kadin melihat sektor manufaktur tetap menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia pada tahun 2026,

INDEKS BERITA