Sukses Kumpulkan Pendanaan US$ 47 Miliar, WeWork Kini Bangkrut

Kamis, 02 November 2023 | 08:33 WIB
Sukses Kumpulkan Pendanaan US$ 47 Miliar, WeWork Kini Bangkrut
[ILUSTRASI. FILE PHOTO - A guest attends the opening ceremony of WeWork Hong Kong flagship location in Hong Kong, China February 23, 2017. REUTERS/Bobby Yip/File Photo]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wework Inc startup coworking space asal Amerika Serikat berencana mengajukan kepailitan pada pekan depan, minggu kedua November 2023. Perusahaan yang besar dari sokongan pendanaan SoftBank Group itu, kini menanggung kerugian dan beban utang yang sangat besar.

Kabar rencana kepailitan ini, menyebabkan saham WeWork anjlok 32% di bursa New York Stock Exchange. Jika dihitung sejak awal tahun 2023, saham tersebut sudah terpangkas hingga 96%.

Perusahaan yang bermaekas di New York tersebut, seperti diberitakan Reuters mengutip Wall Street Journal, mengajukan petisi kebangkrutan Bab 11 (Chapter 11 petition) di New Jersey.

Hingga akhir Juni 2023, WeWork memiliki utang bersih jangka panjang senilai US$ 2,9 miliar. Selain itu, ada pula kewajiban sewa jangka panjang yang nilainya lebih dari US$ 13 miliar.

Baca Juga: Softbank Rugi US$ 5,52 miliar, di Antaranya Berasal dari Investasi di GOTO

Kenaikan suku bunga perbankan menjadi momok sektor bisnis real estat komersial. WeWork, perusahaan yang pada tahun 2019 bernilai US$ 47 miliar, kini hanya tersisa US$ 64,97 juta saja. 

Keraguan besar terhadap WeWork atas kemampuannya untuk melanjutkan bisnisnya telah nyaring terdengar sejak CEO WeWork Sandeep Mathrani mengundurkan diri.

Sebagai catatan, pada bulan Agustus 2017, SoftBank dan pendirinya Masayoshi Son, menggelontorkan investasi US$ 4,4 miliar ke WeWork. Ekspansi WeWork kala itu sangat gencar menyasar pasar Asia lewat WeWork Tiongkok, WeWork Jepang, dan WeWork Pacific.

Pada bulan Agustus 2018, WeWork mengumumkan lagi dana sebesar US$ 1 miliar dari SoftBank. Pada tahun 2019, WeWork telah mengumpulkan hampir US$ 47 miliar pendanaan ekuitas swasta dan modal ventura, sejak didirikan.

Perusahaan-perusahaan di Asia seperti China Oceanwide, Hony Capital, dan Legend Holdings, menaruh minat besar terhadap WeWork. Perusahaan Barat seperti J.P. Morgan dan Goldman Sachs juga berinvestasi di WeWork.

Sayangnya, pendiri Adam Neumann salah mengelola perusahaan ini yang menyebabkan kerugian besar bagi para pemodal.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Aturan Co-Payment OJK Bebani Langkah Mitra Keluarga (MIKA) dan Siloam (SILO)
| Selasa, 10 Juni 2025 | 10:06 WIB

Aturan Co-Payment OJK Bebani Langkah Mitra Keluarga (MIKA) dan Siloam (SILO)

Tidak hanya akan membebani masyarakat peserta asuransi, aturan OJK mengenai co-payment juga akan membebani kinerja MIKA dan SILO.

Profit 31,9% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Tipis (10 Juni 2025)
| Selasa, 10 Juni 2025 | 08:41 WIB

Profit 31,9% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Tipis (10 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (10 Juni 2025) Rp 1.909.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,9% jika menjual hari ini.

Outlook Harga Minyak Semester II-2025
| Selasa, 10 Juni 2025 | 08:33 WIB

Outlook Harga Minyak Semester II-2025

Pertumbuhan PDB China yang diproyeksikan hanya berkisar 4,7%–5% adalah faktor yang mempengaruhi perlambatan permintaan minyak mentah.

Maharaksa Biru Energi (OASA) Intip Potensi Cuan di Sektor Industri Hijau
| Selasa, 10 Juni 2025 | 08:30 WIB

Maharaksa Biru Energi (OASA) Intip Potensi Cuan di Sektor Industri Hijau

OASA melihat proyek waste to energy punya prospek bisnis menarik, dan bisa menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah, terutama di perkotaan.

Valuasi IHSG Masih Menarik Dibanding Bursa Kawasan
| Selasa, 10 Juni 2025 | 08:26 WIB

Valuasi IHSG Masih Menarik Dibanding Bursa Kawasan

Dibandingkan pasar berkembang atau emerging market lainnya, valuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih menarik.

SWF Sepakbola Qatar
| Selasa, 10 Juni 2025 | 08:16 WIB

SWF Sepakbola Qatar

Belanja infrastruktur Qatar senilai US$ 67 miliar menghasilkan sport tourism US$ 220 miliar setelah Piala Dunia 2022.

Selektif Memilih Saham yang Tertinggal
| Selasa, 10 Juni 2025 | 08:11 WIB

Selektif Memilih Saham yang Tertinggal

Saham-saham tertinggal atau laggard yang memiliki fundamental baik dapat dipilih untuk beli di harga diskon

Industri Kertas Lokal Minta Perlindungan dari Serbuan Produk Impor
| Selasa, 10 Juni 2025 | 08:00 WIB

Industri Kertas Lokal Minta Perlindungan dari Serbuan Produk Impor

Industri kertas nasional tengah menghadapi tekanan berat akibat membanjirnya produk impor dari China, Korea Selatan, dan Jepang.

Kenaikan Rupiah Diproyeksi Akan Terbatas pada Selasa (10/6)
| Selasa, 10 Juni 2025 | 07:19 WIB

Kenaikan Rupiah Diproyeksi Akan Terbatas pada Selasa (10/6)

Di tengah ketidakpastian global dan minimnya sentimen positif domestik, ruang gerak rupiah masih terbatas. 

Inilah Pilihan Valuta Asing Saat Dolar AS Melemah
| Selasa, 10 Juni 2025 | 06:57 WIB

Inilah Pilihan Valuta Asing Saat Dolar AS Melemah

 Indeks dolar AS  kembali turun usai fokus ECB memberi stimulus dengan pemangkasan suku bunga seiring kontraksi  di Jerman

INDEKS BERITA

Terpopuler