Sumber Sinergi Makmur (IOTF) IPO, Tawarkan 1,1 Miliar Saham di Harga Rp 100 - Rp 120

Kamis, 14 September 2023 | 07:29 WIB
Sumber Sinergi Makmur (IOTF) IPO, Tawarkan 1,1 Miliar Saham di Harga Rp 100 - Rp 120
[ILUSTRASI. Pencatatan perdana saham serentak sejumlah emiten baru di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta. KONTAN/Akhmad Suryahadi]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) bersiap melangkahkan kakinya masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Via IPO atau initial public offering, perusahaan itu akan melepas sebanyak-banyaknya 1,1 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 10 per saham. Saham sebanyak itu setara 20,83% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Pada masa bookbuilding IOTF menyodorkan harga penawaran di Rp 100 hingga Rp 120 per saham. Dengan demikian, calon penghuni BEI ini berpeluang memperoleh dana segar hingga Rp 132 miliar.

Merujuk prospektus ringkas IPO yang dipublikasikan di Harian KONTAN Edisi 14 September 2023, PT Sumber Sinergi Makmur Tbk juga akan menerbitkan 1,1 miliar Waran Seri I. Ini setara 26,32% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh saat pernyataan pendaftaran IPO disampaikan.

Nantinya, setiap pembeli satu saham IPO IOTF berhak memperoleh satu Waran Seri I secara gratis. Jika ingin dikonversi menjadi saham biasa, para pemegang waran bisa menebusnya dengan harga pelaksanaan Rp 130 per saham. 

Seluruh dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka pembelian persediaan. Bentuknya berupa perangkat GPS tracker GT06N, ET200, OBD, X3, WETRACKLITE, dan model GPS Tracker lainnya serta perangkat pendukung (soket, kabel ties, Nitto, dan lain-lain). Seluruh barang-barang ini nantinya akan dijual kembali oleh IOTF.

Sementara seluruh dana IPO juga akan dipakai untuk membeli persediaan barang dagangan. Perinciannya, GPS tracker GT06N sekitar 150.000 unit, ET200 sekitar 120.000 unit, OBD sekitar 80.000 unit, X3 sekitar 22.500 unit, WETRACKLITE sekitar 22.500 unit, dan model GPS Tracker lainnya serta perangkat pendukung (soket, kabel ties, Nitto, dan lain-lain).

Seluruh barang dagangan tersebut akan dibeli dari Shenzhen Jimi Iot Co., Ltd., yang selama ini merupakan pemasok IOTF.  

Baca Juga: MEDC Mendapat Dana Segar Pembelian Minyak Mentah

PT Sumber Sinergi Makmur Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan GPS Pelacak Kendaraan. Baik berupa perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Saat ini mayoritas konsumen IOTF adalah perusahaan logistik, rental, pembiayaan, korporasi dan individu.

Selain penjualan, IOTF juga memberikan layanan instalasi GPS tracker, perangkat lunak (software tracking), purna jual, dan kustomisasi perangkat lunak yang selanjutnya dapat digunakan atau diintegrasikan (melalui API) dengan perangkat lunak mandiri pelanggan.

Dukungan teknis IOTF saat ini tersebar di berbagai kota besar di Indonesia, yakni di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cikarang, Karawang, Bandung, Jogjakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Kediri, Malang, Denpasar, Makassar, Manado, Banjarmasin, Balikpapan, Pontianak, Medan, Palembang, dan Lampung.

Untuk membantu melancarkan agenda IPO, PT Sumber Sinergi Makmur Tbk menggandeng KB Valbury Sekuritas dan Shinhan Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Berikut ini indikasi jadwal IPO IOTF:

  • Masa Penawaran Awal : 14 – 19 September 2023.
  • Tanggal Efektif : 27 September 2023.
  • Masa Penawaran Umum : 2 – 5 Oktober 2023.
  • Tanggal Penjatahan : 5 Oktober 2023.
  • Tanggal Distribusi Saham dan Waran Seri I : 6 Oktober 2023.
  • Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I : 9 Oktober 2023.
  • Akhir Perdagangan Waran Seri I - Pasar Reguler & Negosiasi : 3 Oktober 2024.
  • Akhir Perdagangan Waran Seri I - Pasar Tunai : 7 Oktober 2024.
  • Awal Pelaksanaan Waran Seri I : 9 April 2024.
  • Akhir Pelaksanaan Waran Seri I : 8 Oktober 2024.
  • Akhir Masa Berlaku Waran Seri I : 8 Oktober 2024.

DISCLAIMER ON: Artikel ini bukan ajakan untuk membeli atau tidak membeli saham apapun. Segala keputusan investasi menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda
| Minggu, 23 November 2025 | 09:00 WIB

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda

Analis menilai penguatan harga PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) lebih banyak didorong momentum dan sentimen musiman.

Risiko Belum Bottom, Hati-Hati Menadah Aset Kripto Diskon
| Minggu, 23 November 2025 | 08:15 WIB

Risiko Belum Bottom, Hati-Hati Menadah Aset Kripto Diskon

Kapitalisasi pasar aset kripto global turun tajam, seiring Bitcoin cs ambles. Waktunya menadah kripto harga diskon?

Ambisi Mencetak Ladang Angin Terganjal Banyak Masalah
| Minggu, 23 November 2025 | 06:20 WIB

Ambisi Mencetak Ladang Angin Terganjal Banyak Masalah

Pengembangan pembangkit tenaga bayu masih jalan di tempat. Pemerintah siap mencetak lebih banyak lagi ladang angin. Tapi, masih banyak PR.

Menyulap Proses Antrean dan Klaim Asuransi Jadi Sekejap
| Minggu, 23 November 2025 | 06:15 WIB

Menyulap Proses Antrean dan Klaim Asuransi Jadi Sekejap

Perusahaan makin ke sini tidak hanya mencari asuransi kesehatan bagi karyawan, tetapi juga pengalaman layanan yang cepat dan efisien. 

Cara Praktis Membaca Buku bagi yang Sibuk
| Minggu, 23 November 2025 | 06:10 WIB

Cara Praktis Membaca Buku bagi yang Sibuk

Secara global, nilai pasar industri audiobook terus meningkat. Pengembang aplikasi lokal belum ada yang fokus menghadirkan platform buku audio. 

Rakyat Tak Lagi Was-Was Molot Tambang Sumur Minyak
| Minggu, 23 November 2025 | 06:05 WIB

Rakyat Tak Lagi Was-Was Molot Tambang Sumur Minyak

Aktivitas penambangan minyak rakyat kini punya payung hukum jelas. Masyarakat bisa mengelola sumur rakyat melalui koperasi, UMKM, serta BUMD.

Rupiah Sepekan Terakhir Tertekan Sentimen Eksternal
| Minggu, 23 November 2025 | 06:00 WIB

Rupiah Sepekan Terakhir Tertekan Sentimen Eksternal

Mengutip data Bloomberg, rupiah di pasar spot ditutup naik 0,12% secara harian ke Rp 16.716 per dolar AS pada Jumat (21/11)

INDEKS BERITA

Terpopuler