Survei Accenture Ungkap Terbatasnya Ahli TI yang Dimiliki Banyak Bank Berskala Dunia

Jumat, 12 Maret 2021 | 15:41 WIB
Survei Accenture Ungkap Terbatasnya Ahli TI yang Dimiliki Banyak Bank Berskala Dunia
[ILUSTRASI. Distrik keuangan Pudong di Shanghai, China 27 Juli, 2017. REUTERS/Aly Song/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - LONDON. Sepertiga dari bank-bank besar berskala global dunia tidak memiliki anggota dewan yang memiliki pengalaman teknologi profesional. Hasil penelitian Accenture itu terbilang mengagetkan, mengingat saat ini industri perbankan jor-joran dalam melakukan investasi di bidang teknologi informasi (TI).

Accenture menganalisis hampir 2.000 direktur di lebih dari 100 bank besar dan menemukan hanya 10% direksi dan 10% kepala eksekutif di dewan yang memiliki pengalaman TI. Angka itu cuma bergeser sedikit, naik dari 4% dan 6% di saat penelitian pertama kali dilakukan lima tahun lalu.

Selama periode yang sama, jumlah dewan bank dengan setidaknya satu orang dengan pengalaman TI profesional hanya meningkat 10 poin persentase menjadi 67%, demikian kesimpulan dari studi yang dipublikasikan Jumat (12/3) ini. 

Baca Juga: Pembentukan Forum Pengawasan Bank Terpadu kembali mencuat

Temuan itu berlawanan dengan tren yang terjadi di industri perbankan. Di masa kini, bank-bank di seluruh dunia menghabiskan sebagian besar anggarannya untuk teknologi, baik untuk mengubah sistem back-end yang sudah ketinggalan zaman dan menawarkan layanan digital yang lebih baik kepada klien ritel dan bisnis.

“Dewan sering kali kritis dalam memberikan nasihat tentang bagaimana meminimalkan risiko dan memaksimalkan manfaat dari investasi teknologi,” kata Mauro Macchi, yang mengepalai strategi dan konsultasi Accenture di Eropa.

Banyak bank telah mempercepat transformasi digital mereka selama setahun terakhir karena pandemi mengharuskan mereka memastikan staf memiliki infrastruktur yang diperlukan untuk bekerja dari rumah, dan klien mereka untuk bertransaksi dari jarak jauh.

Baca Juga: Bank bisa dapat pendapatan dari transaksi kartu uang elektronik, ini besarannya

Hal ini semakin penting bagi dewan bank untuk memiliki keahlian TI yang memadai, kata Accenture, yang menyarankan bahwa 25% direktur harus memiliki pengalaman teknologi.

Sementara hanya 19% direktur bank dengan pengalaman teknologi adalah perempuan lima tahun lalu, proporsinya telah meningkat menjadi 33% sekarang, studi tersebut menemukan.

Bank di Inggris Raya, Finlandia, Irlandia, dan Amerika Serikat memiliki proporsi direktur yang lebih tinggi dengan pengalaman TI. Sementara bank-bank di Brazil, China, Rusia, dan berbagai negara di Eropa, termasuk Austria dan Italia, memiliki sumber daya manusia dengan keahlian TI yang terbatas.

Selanjutnya: Ekonomi digital di Indonesia tumbuh subur

 

Bagikan

Berita Terbaru

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas
| Selasa, 16 Desember 2025 | 10:00 WIB

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas

Dengan level harga yang sudah naik cukup tinggi, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) rentan mengalami aksi ambil untung.

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:21 WIB

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer

Secara month-to-date, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)  sudah mengalami penurunan 5,09%. ​

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:16 WIB

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan

Emiten perhotelan, PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) mengumumkan perubahan pemegang saham pengendali.

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:11 WIB

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar

Besaran nilai dividen ini mengacu pada laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk KKGI per akhir 2024 sebesar US$ 40,08 juta. 

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:06 WIB

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah

Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada bulan ini, namun tetap ada peluang penurunan

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:46 WIB

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus

Saham-saham big caps atau berkapitalisasi besar di Bursa Efek Indonesia berpotensi terpapar fenomena reli Santa Claus.

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:42 WIB

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri

Utang luar negeri Indonesia per akhir Oktober 2025 tercatat sebesar US$ 423,94 miliar               

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi
| Selasa, 16 Desember 2025 | 07:00 WIB

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi

Pada Senin (15/12), kurs rupiah di pasar spot turun 0,13% menjadi Rp 16.667 per dolar Amerika Serikat (AS).

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah

Penerbitan surat utang korporasi pada tahun 2025 melonjak ke rekor tertinggi sebesar Rp 252,16 triliun hingga November.

 Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan

Momentum Harbolnas yang berlangsung menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendorong permintaan layanan paylater

INDEKS BERITA

Terpopuler