Survei BI: Optimisme Konsumen di Februari Melandai

Jumat, 08 Maret 2019 | 07:20 WIB
Survei BI: Optimisme Konsumen di Februari Melandai
[]
Reporter: Benedicta Prima | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Optimisme konsumen Indonesia merosot sepanjang Februari 2019. Survei Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang dilakukan Bank Indonesia (BI) mencatat IKK per Februari 2019 sebesar 125,1 poin atau turun 0,32% dari Januari sebesar 125,5 poin.

Survei BI memperlihatkan penurunan IKK terutama terjadi pada responden dengan pengeluaran Rp 4,1 juta hingga Rp 5 juta per bulan, yang berusia 20 hingga 40 tahun. Meskipun ada penurunan , BI dalam pernyataan Rabu (6/3) masih melihat optimisme konsumen tetap terjaga. Sebagai catatan, jika angka indeks di atas 100 poin berarti konsumen pada level optimistis.

Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) untuk Februari juga lebih rendah dibandingkan dengan Januari, yakni turun 0,9 poin menjadi 109,4. BI mencatat penurunan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi terjadi hampir disemua indikator. Mulai indikator penghasilan saat ini, ketersediaan lapangan kerja, dan pembelian barang tahan lama alias durable goods.

Sementara itu, Indeks Ekspektasi Kondisi Konsumen (IEK) naik 0,3 poin menjadi 140,9. Hal ini berkat optimisme terhadap ketersediaan lapangan kerja dan penghasilan pada enam bulan mendatang.

Hasil survei juga menggambarkan tekanan kenaikan harga bakal meningkat dalam tiga bulan mendatang (Mei 2019). Kenaikan terutama dipengaruhi meningkatnya permintaan barang dan jasa di bulan Ramadan dan Idul Fitri.

Sementara itu, tekanan harga dalam enam bulan mendatang (Agustus 2019) diperkirakan turun lantaran persepsi konsumen meyakini pasokan barang konsumsi rumah tangga tetap terjaga sementara permintaan tetap normal. 

Wakil Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Rachmat Hidayat Rabu (6/3) menilai, penurunan optimisme konsumen tidak perlu dicemaskan. Rachmat menjelaskan kondisi di lapangan menunjukkan belum ada penurunan penjualan yang signifikan. Ia merasa penjualan cenderung stabil, malah menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) konsumsi masyarakat bisa naik.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menambahkan, penurunan IKK BI ini menandakan masyarakat, khususnya kelas menengah atas lebih menunda belanja mereka.

Kelompok yang cenderung optimis justru pendapatan kelas bawah. Kondisi ini didorong oleh faktor Pemilu yang dirasa lebih menguntungkan masyarakat kelas bawah dengan besarnya alokasi dana bantuan sosial (bansos) dan biaya politik.

Bagikan

Berita Terbaru

Valuasi IPO CBDK Dinilai Menarik, Begini Analisisnya
| Senin, 23 Desember 2024 | 15:51 WIB

Valuasi IPO CBDK Dinilai Menarik, Begini Analisisnya

CBDK meminta harga IPO 19x-26x P/E sepanjang tahun 2025, lebih tinggi dibandingkan perusahaan sejenis di sektornya yang hanya 6x-9x P/E.

Mediasi Diperpanjang, Gugatan 40 Nasabah Mirae Senilai Rp 8,17 Triliun Masih Bergulir
| Senin, 23 Desember 2024 | 14:21 WIB

Mediasi Diperpanjang, Gugatan 40 Nasabah Mirae Senilai Rp 8,17 Triliun Masih Bergulir

Mirae Asset minta waktu hingga 16 Januari 2025 untuk memberikan tanggapan karena proposal penggugat harus dirapatkan melibatkan seluruh direksi.

Pilihan Saham Big Caps Menarik Untuk Investasi Jangka Panjang
| Senin, 23 Desember 2024 | 13:58 WIB

Pilihan Saham Big Caps Menarik Untuk Investasi Jangka Panjang

Saham-saham dengan kapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) besar tak melulu jadi pilihan tepat untuk investasi jangka panjang.

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga
| Senin, 23 Desember 2024 | 09:00 WIB

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga

PALM mencetak laba bersih Rp 464,63 miliar di Januari-September 2024, dibandingkan periode sebelumnya rugi bersih sebesar Rp 1,94 triliun.

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:52 WIB

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik

Sejumlah sektor usaha dinilai masih prospektif dan berpotensi sebagai motor penggerak ekonomi Indonesia ke depan, setidaknya dalam jangka menengah

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:47 WIB

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025

Tantangan pemerintah Indonesia untuk memacu perekonomian semakin berat pada tahun depan, termasuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:36 WIB

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan

Bila mendapatkan insentif pajak, maka PPnBM untuk kendaraan hybrid akan dibanderol sebesar 3% hingga 4%.

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:35 WIB

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli

Miten yang bergerak di bisnis barang konsumsi dibayangi sentimen kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:25 WIB

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun

Sudah tidak banyak lagi ruang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk menguat di sisa tahun ini. 

Pemerintah Tebar Insentif Kepabeanan Rp 33 Triliun
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:15 WIB

Pemerintah Tebar Insentif Kepabeanan Rp 33 Triliun

Insentif yang dimaksud, antara lain berupa insentif kawasan berikat, penanaman modal, serta kebutuhan pertahanan dan keamanan.

INDEKS BERITA

Terpopuler