Tahun Ini, Antam Menargetkan Produksi Tumbuh Dua Digit

Senin, 28 Januari 2019 | 09:46 WIB
Tahun Ini, Antam Menargetkan Produksi Tumbuh Dua Digit
[]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Aneka Tambang Tbk terus memompa kinerja bisnis untuk mempertebal pundi-pundi pendapatan. Nyaris seluruh lini komoditas andalan mereka, yakni emas, feronikel, bijih nikel dan bauksit ditargetkan bisa tumbuh lebih dari 10% dibandingkan tahun lalu.

Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk Arie Prabowo Ariotedjo mengemukakan, kenaikan target tersebut merupakan strategi manajemen untuk meningkatkan pendapatan semaksimal mungkin di tengah peluang pasar yang masih menjanjikan.

Apalagi, untuk produk feronikel, emiten berkode saham ANTM di Bursa Efek Indonesia ini percaya diri terhadap peningkatan volume produksi dan penjualan seiring dengan stabilitas operasi pabrik feronikel mereka di Pomalaa. Saat ini, kapasitas produksi terpasang pabrik tersebut mencapai 27.000 TNi per tahun. "Jadi produksi dan penjualan Antam tahun ini ditargetkan tumbuh dibandingkan target tahun lalu," ujar Arie kepada KONTAN, Minggu (27/1).

Pada tahun ini, Antam menargetkan produksi feronikel sebesar 30.280 ton nikel dalam feronikel (TNi) atau naik 23% dibandingkan tahun lalu sebesar 24.652 TNi. Manajemen ANTM memproyeksikan penjualan di angka yang sama dengan produksi tahun ini yaitu 30.280 TNi. Jumlah itu naik 22% dari realisasi penjualan tahun lalu 24.719 TNi.

Untuk bijih nikel, Antam mematok produksi sebanyak 10,5 juta wet metric ton (wmt), atau meningkat 14% dibandingkan realisasi tahun 2018 yang sebesar 9,2 juta wmt. Sedangkan target penjualannya sebesar 8 juta wmt atau menanjak 18% dibandingkan tahun 2018 sebesar 6,7 juta wmt.

 

Menjaga cadangan

Sementara untuk komoditas bauksit, manajemen Antam menargetkan produksi di sepanjang tahun ini sebanyak 3,1 juta wmt atau naik 152% dari posisi 2018 yang sebesar 1,2 juta wmt. Targetnya, Antam mampu menjual 3,2 juta wmt bauksit atau meningkat 140% daripada tahun lalu yang sebanyak 1,3 juta wmt.

Adapun untuk komoditas emas, Antam mematok target produksi yang sama dari tahun lalu, yakni sebesar 2 ton. Meski demikian, target penjualan emas diharapkan bisa meningkat 23% dari 26 ton di tahun lalu menjadi 32 ton pada tahun ini. Arie bilang, peningkatan volume penjualan emas ditopang peluang pasar domestik produk logam mulia yang masih terbuka.

Demi mempertahankan kelangsungan bisnis, Antam memasang strategi untuk menjaga cadangan dan sumber daya mineralnya. Sebagai bagian dari upaya itu, Arie menuturkan, pihaknya menganggarkan dana sebesar Rp 120 miliar untuk aktivitas eksplorasi.

Angka itu meningkat sekitar empat kali lipat dibandingkan dana eksplorasi yang dikeluarkan Antam pada tahun lalu. Mengutip laporan bulanan eksplorasi, sepanjang 2018, ANTM mengeluarkan dana sebesar Rp 30,06 miliar sebagai biaya eksplorasi untuk ketiga komoditasnya.

Emas menjadi prioritas dengan menyedot dana eksplorasi sebanyak Rp 14,11 miliar untuk eksplorasi model geologi dan pengeboran di wilayah Pongkor Bogor, pengeboran inti di Cibaliung Banten, serta tinjauan ke beberapa daerah prospektif.

Upaya lainnya adalah melakukan aktivitas eksplorasi rutin di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan mengkaji opsi akuisisi aset tambang emas yang memiliki profil cukup baik.

Namun Arie masih enggan membuka detail opsi tersebut. "Ya, secara anorganik Antam melakukan kajian atas kemungkinan untuk mengakuisisi tambang agar tetap menjaga posisi cadangan emas perusahaan," ucap dia.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Nilai Kesepakatan Private Equity di Asia Tenggara Kembali Meningkat
| Sabtu, 12 April 2025 | 03:25 WIB

Nilai Kesepakatan Private Equity di Asia Tenggara Kembali Meningkat

Pertumbuhan transaksi private equity di kawasan Asia Tenggara jadi yang tertinggi dibandingkan kawasan lain di Asia Pasifik

Saham BBCA Rebound Tiga Hari Beruntun, JP Morgan Hingga Credit Agricole Borong Banyak
| Jumat, 11 April 2025 | 19:48 WIB

Saham BBCA Rebound Tiga Hari Beruntun, JP Morgan Hingga Credit Agricole Borong Banyak

Cost basis average mayoritas investor institusi asing masih di bawah harga pasar saham BBCA saat ini. 

Rawan Dimainkan Trump, Indonesia dan Banyak Negara Bergantung Pada Visa & Mastercard
| Jumat, 11 April 2025 | 19:35 WIB

Rawan Dimainkan Trump, Indonesia dan Banyak Negara Bergantung Pada Visa & Mastercard

Indonesia memiliki GPN, yang sayangnya masih digunakan secara terbatas dan cuma berlaku di dalam negeri.

Tarik Ulur Tarif Trump dan Menimbang Skenario Terburuk Nasib Industri Sawit
| Jumat, 11 April 2025 | 10:02 WIB

Tarik Ulur Tarif Trump dan Menimbang Skenario Terburuk Nasib Industri Sawit

Memindahkan ekspor dari AS yang porsinya bisa mencapai 10% dari total ekspor ke pasar alternatif bukan perkara mudah.

Masih Menunggu Beleid PPh Final UMKM 0,5%
| Jumat, 11 April 2025 | 09:43 WIB

Masih Menunggu Beleid PPh Final UMKM 0,5%

Pemerintah sebelumnya memastikan kebijakan pajak penghasilan (PPh) final 0,5% bagi UMKM akan diperpanjang hingga tahun ini

Pelaporan SPT Tahunan Baru Mencapai 63,95%
| Jumat, 11 April 2025 | 09:39 WIB

Pelaporan SPT Tahunan Baru Mencapai 63,95%

Pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) per 10 April 2025 mencapai 12,65 juta

Ada Waktu Meningkatkan Posisi Tawar
| Jumat, 11 April 2025 | 09:35 WIB

Ada Waktu Meningkatkan Posisi Tawar

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan menunda tarif impor resiprokal yang dikenakan pada sebagian besar negara selama 90 hari 

Siap-Siap, Utang Triliunan Rupiah Akan Jatuh Tempo
| Jumat, 11 April 2025 | 09:30 WIB

Siap-Siap, Utang Triliunan Rupiah Akan Jatuh Tempo

Nilai utang pemerintah yang jatuh tempo di tahun ini akan mencapai puncaknya pada bulan Juni mendatang

 Tahun ini AKR Corporindo (AKRA) Bidik Penjualan Lahan Industri Seluas 110 Hektare
| Jumat, 11 April 2025 | 09:07 WIB

Tahun ini AKR Corporindo (AKRA) Bidik Penjualan Lahan Industri Seluas 110 Hektare

Anak usaha AKR, yaitu BKMS selaku pengembang kawasan industri JIIPE, gencar memasarkan penjualan lahan kepada investor.

Profit 33,15% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Meroket Lagi (11 April 2025)
| Jumat, 11 April 2025 | 08:57 WIB

Profit 33,15% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Meroket Lagi (11 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (11 April 2025) 1 gram Rp 1.889.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,15% jika menjual hari ini.

INDEKS BERITA

Terpopuler