Tahun Ini, Smelting Memompa Produksi Katoda Tembaga 21%

Selasa, 12 Februari 2019 | 07:50 WIB
Tahun Ini, Smelting Memompa Produksi Katoda Tembaga 21%
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan peleburan dan pemurnian tembaga PT Smelting memproyeksikan produksi katoda tembaga pada tahun ini mencapai 292.000 ton. Jumlah tersebut tumbuh 21% dibandingkan realisasi produksi sepanjang tahun lalu sebesar 242.000 ton.

Proyeksi volume produksi sebesar 292.000 ton katoda tembaga itu merupakan hasil olahan dari konsentrat tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) sebanyak 1,1 juta ton konsentrat dengan tingkat kemurnian mencapai 99,99%.

Manager General Affair PT Smelting, Sapto Hadi, memastikan produksi mereka masih bisa stabil meskipun Freeport Indonesia sebagai pemasok bahan baku utama konsentrat tembaga sudah mengumumkan adanya penurunan produksi dari tambang Grasberg di Papua pada tahun ini. Hal tersebut lantaran adanya peralihan metode pertambangan dari penambangan terbuka (open pit) menjadi penambangan bawah tanah (underground).

Sapto meyakini Freeport Indonesia tetap berkomitmen memasok konsentrat tembaga kepada Smelting. "Penurunan produksi tambang Freeport Indonesia tak akan berpengaruh terhadap produksi PT Smelting, meski produksi mereka sedang turun, tapi komitmen Freeport untuk industri dalam negeri tetap stabil," ungkap dia saat konferensi pers PT Smelting di Jakarta, Senin (11/2).

Dengan target produksi tersebut, manajemen PT Smelting meyakini masih tetap menjaga komitmen untuk memenuhi pasokan katoda tembaga pada pelanggannya, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Pasar ekspor menyumbang 59% dari total penjualan, sementara sisanya berasal dari pasar dalam negeri.

Selain memproduksi katoda tembaga, PT Smelting memiliki produk lain seperti asam sulfat dan terak tembaga. Pada tahun ini, Smelting memproyeksikan mampu memproduksi sekitar 1,04 juta ton asam sulfat, atau tumbuh 37,74% daripada realisasi tahun lalu 755.000 ton asam sulfat. Untuk produk asam sulfat, Sapto menjelaskan, PT Smelting memenuhi kebutuhan pabrik pupuk PT Petrokimia Gresik.

Adapun produksi terak tembaga sebesar 805.000, meningkat 38,80% dari produksi tahun lalu 580.000 ton. Selain itu, PT Smelting memproduksi terak tembaga untuk kebutuhan industri yang bergerak di bidang semen beton dan galangan kapal yang memerlukan pasokan slag tembaga.

Terak tembaga merupakan produk samping milik mereka. "Terak tembaga mempunyai nilai ekomonis tinggi untuk mengganti pasir besi bagi industri semen. Kami juga menyuplai industri galangan kapal untuk pembersih kapal," papar Sapto.

Manajemen PT Smelting juga mengklaim mampu menjaga kontribusinya terhadap neraca perdagangan Jawa Timur. Selama ini, PT Smelting menjadi penyumbang terbesar kedua komoditas ekspor di wilayah Jawa Timur.

Mengenai produksi pada tahun lalu, Technical Manager PT Smelting, Bouman T. Situmorang bilang, produksi mereka belum maksimal lantaran hanya melakukan produksi selama 10 bulan.

Alasannya, pabrik smelter milik mereka sempat berhenti beroperasi karena adanya annual shutdown untuk perbaikan dan modifikasi.

Namun hal itu dianggap lumrah, lantaran PT Smelting perlu melakukan pemeliharaan. Hal tersebut juga penting bagi smeltersebagai upaya mencapai kinerja operasional yang lebih baik ke depannya. "Kalau tahun ini, kami produksi penuh," pungkas Sapto.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Fidelity Investments dan Allianz SE Ketahuan Akumulasi Saham INDF di Awal November
| Rabu, 06 November 2024 | 08:30 WIB

Fidelity Investments dan Allianz SE Ketahuan Akumulasi Saham INDF di Awal November

Aksi jual beli yang dilakoni sejumlah investor institusi global mewarnai pergerakan naik harga saham INDF.

Masih Kantongi Pertumbuhan Laba, Simak Saham Pilihan Emiten Menara
| Rabu, 06 November 2024 | 08:28 WIB

Masih Kantongi Pertumbuhan Laba, Simak Saham Pilihan Emiten Menara

Kinerja emiten menara telekomunikasi pada kuartal ketiga 2024 masih naik, didorong jumlah penyewaan dan ekspansi bisnis non-menara 

Harapan Pembentukan Superholding Memoles Saham BUMN
| Rabu, 06 November 2024 | 08:21 WIB

Harapan Pembentukan Superholding Memoles Saham BUMN

Investor berharap. pembentukan superholding BUMN bisa memberi dampak positif terhadap saham-saham BUMN

Sebulan Terakhir, Asing Net Sell Sebesar Rp 8 Triliun
| Rabu, 06 November 2024 | 07:50 WIB

Sebulan Terakhir, Asing Net Sell Sebesar Rp 8 Triliun

 Di tengah berbagai sentimen eksternal, dana asing hengkang cukup besar dari pasar saham selama sebulan terakhir. 

Pengusaha Keberatan Revisi Aturan DHE
| Rabu, 06 November 2024 | 06:35 WIB

Pengusaha Keberatan Revisi Aturan DHE

Pengusaha menilai revisi aturan devisa hasil ekspor (DHE)  justru bisa mempengaruhi likuiditas perusahaan..

Harga Emas Angkat Kinerja Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)
| Rabu, 06 November 2024 | 06:30 WIB

Harga Emas Angkat Kinerja Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) terus meningkatkan produksi untuk meningkatkan penjualan di masa depan

Bank BUMN Sudah Bisa Putihkan Kredit Macet UMKM
| Rabu, 06 November 2024 | 06:30 WIB

Bank BUMN Sudah Bisa Putihkan Kredit Macet UMKM

Bank BUMN sudah mendapat lampu hijau untuk hapus tagih kredit macet UMKM, terutama di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, kelautan.​

Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) Bidik Pertumbuhan Pendapatan 10%
| Rabu, 06 November 2024 | 06:20 WIB

Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) Bidik Pertumbuhan Pendapatan 10%

Manajemen IPCC optimistis bia merealisasikan target pendapatan dan laba tersebut,  meskipun aktivitas ekspor mobil lesu.

Rencana Kucuran Insentif  ke Sektor Padat Karya
| Rabu, 06 November 2024 | 06:20 WIB

Rencana Kucuran Insentif ke Sektor Padat Karya

Pemerintah berencana memberikan insentif ke industri padat karya yang tengah mengalami tantangan seperti tekstil. 

Pertunjukan Korupsi
| Rabu, 06 November 2024 | 06:19 WIB

Pertunjukan Korupsi

Prabowo dengan citra persona yang tegas, masih harus membuktikan dirinya lewat aksi nyata yang jauh lebih mengena.

INDEKS BERITA

Terpopuler