Sumber: Reuters | Editor: Dian Pertiwi
KONTAN.CO.ID - LONDON. Perdana Menteri Inggris Theresa May tidak mengubah tuntutannya dalam pembicaraan dengan para pemimpin Uni Eropa, meski rencana Brexit kalah oleh suara parlemen Inggris.
May masih menuntut soal batas waktu yang mengikat secara hukum terkait 'backstop' Irlandia, hak bagi Inggris untuk keluar secara sepihak, atau komitmen finalisasi kesepakatan perdagangan sebelum 2021 untuk mencegah hambatan ekonomi.
Mengutip Telegraph, May mengulangi tuntutannya dalam pembicaraan dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan pemimpin Irlandia Leo Varadkar.
Sumber diplomatik senior Uni Eropa menyebut sikap May yang tak berubah, meragukan diplomat Uni Eropa. “Itu cerita lama dan permintaan yang sama, semua tidak berubah meski telah mengalami kekalahan,” kata sumber yang dikutip Telegraph, Jumat (19/1).
May juga menuntut rancangan polis asuransi untuk mencegah kembalinya pemeriksaan perbatasan di perbatasan antara Inggris dan Uni Eropa, Irlandia dan Irlandia Utara.
Jumat malam, May juga bertemu dengan Arlene Foster, pemimpin partai persatuan demokratik Irlandia Utara dan dihadiri oleh Nigel Dodds, wakil pemimpin DUP. meski begitu, pemerintah May tidak keluar dengan kesepakatan Brexit.
