Target Bauran Listrik Terbarukan Bisa Terganjal

Sabtu, 23 Maret 2019 | 09:15 WIB
Target Bauran Listrik Terbarukan Bisa Terganjal
[]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berencana memutus kontrak jual beli listrik atau power purchasing agreement (PPA) 24 proyek energi baru terbarukan (EBT).

Hal itu dilakukan apabila sampai Juni 2019, 24 proyek itu belum juga menyerahkan jaminan pendanaan atau financial close (FC).

Dengan pemutusan PPA listrik 24 proyek itu, bauran listrik dari EBT yang ditarget mencapai 23% pada tahun 2025 bisa terganggu.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai, kondisi ini perlu mendapatkan perhatian serius. Pasalnya, proyek-proyek yang diterminasi itu membuka peluang terhambatnya capaian bauran energi 23% pada tahun 2025.

Alasannya, kata Fabby, 24 proyek pembangkit EBT itu telah direncanakan memasuki masa operasi komersial  atau commercial operation date (COD) sekitar tahun 2021 dan 2022. Sehingga, jika proyek tersebut diterminasi, target COD tersebut hampir pasti akan ikut mundur.

"Jika dalam 1-2 tahun ini tidak ada proyek pengganti dan dilakukan percepatan, target 23% bauran pembangkit EBT pada 2025 bisa saja tidak tercapai," ungkapnya kepada KONTAN.

Menurut penilaian Fabby, terhambatnya pendanaan dari 24 proyek EBT itu harus mendapatkan evaluasi serius.  "Evaluasi itu juga perlu melihat aspek dampak regulasi terhadap bankability," terang Fabby.

Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan (EBT) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Harris memastikan, sekali pun terminasi itu terjadi, kondisi tersebut tidak akan menyusutkan target bauran energi terbarukan yang sekarang ini telah dicapai pemerintah.

Harris menjelaskan, bauran energi dihitung dari jumlah pembangkit yang sudah terpasang, bukan dari jumlah kapasitas yang baru PPA. "Sehingga, jika ada PPA yang terminasi tidak mempengaruhi bauran energi nasional," kata Harris kepada KONTAN, Jumat (22/3).

Dari target 23% bauran energi baru terbarukan pada tahun 2025 itu, pencapaian sampai tahun 2018 sesuai dengan RUPTL PLN tahun 2019-2028 baru mencapai 12,42%.                     

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Penundaan RUPS BUMN Bisa Memantik Masalah
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 06:00 WIB

Penundaan RUPS BUMN Bisa Memantik Masalah

Salah satu BUMN yang berstatus bukan perusahaan terbuka, Pertamina bersiap mengikuti arahan Danantara terkait penyelenggaraan RUPS.

Co Founder Stockbit Sebar Portofolio Investasi Hingga Luar Negeri
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 06:00 WIB

Co Founder Stockbit Sebar Portofolio Investasi Hingga Luar Negeri

Wellson Lo, Co Founder Stockbit dan Bibit.id senang mempelajari dan mengeksplorasi berbagai platform investasi.

Dalam Sepekan IHSG Menguat 0,25%, Tapi Duit Asing Hengkang Rp 3,26 Triliun
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 05:05 WIB

Dalam Sepekan IHSG Menguat 0,25%, Tapi Duit Asing Hengkang Rp 3,26 Triliun

"Di sisi lain, tekanan capital outflow asing masih terjadi, mencapai Rp 3,26 triliun selama sepekan terakhir.

Rating MFIN di Review Pefindo Seiring Rencana Merger dengan Adira (ADMF)
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 05:05 WIB

Rating MFIN di Review Pefindo Seiring Rencana Merger dengan Adira (ADMF)

Total gabungan aset PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) mencapai Rp 39,27 triliun. 

Nilai Tukar Rupiah Tertekan Penguatan Dolar Amerika
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 05:00 WIB

Nilai Tukar Rupiah Tertekan Penguatan Dolar Amerika

Nilai tukar rupiah cenderung melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang pekan ini. Rupiah spot dalam sepekan melemah 0,5%. 

Saham Bank Digital Dipoles Kinerja Apik
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 04:50 WIB

Saham Bank Digital Dipoles Kinerja Apik

Saham bank digital kompak menguat, setidaknya dalam sebulan terakhir hingga melampaui kenaikan harga saham bank besar.

Kontribusi Asuransi Properti Tetap Tinggi
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 04:25 WIB

Kontribusi Asuransi Properti Tetap Tinggi

Lini asuransi properti diprediksi masih akan menjadi motor bagi industri asuransi umum pada tahun ini. 

Indeks Keyakinan Konsumen Naik Bukan Indikasi Ekonomi Baik-baik Saja
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 04:20 WIB

Indeks Keyakinan Konsumen Naik Bukan Indikasi Ekonomi Baik-baik Saja

Menurut hasil survei Bank Indonesia (BI), IKK di April naik tipis jadi 121,7 dari 121,1 di Maret 2025. Ini karena adanya momentum Lebaran. 

KPR Syariah Makin Merekah di Era Suku Bunga Masih Tinggi
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 04:10 WIB

KPR Syariah Makin Merekah di Era Suku Bunga Masih Tinggi

Di tengah tren suku bunga acuan yang masih tinggi, bisnis kredit pemilikan rumah (KPR) secara syariah mendapatkan berkah tersendiri. 

Banyak Pekerja Terkena PHK, Jumlah Pelapor Pajak Menyusut
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 04:00 WIB

Banyak Pekerja Terkena PHK, Jumlah Pelapor Pajak Menyusut

Realisasi pelaporan SPT Tahunan PPh OP per 30 April 2025 mencapai 12,99 juta. Angka ini terkontraksi 1,21% secara tahunan. 

INDEKS BERITA

Terpopuler