Target Produksi Batubara Berpeluang Direvisi

Rabu, 10 Juli 2019 | 07:03 WIB
Target Produksi Batubara Berpeluang Direvisi
[]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka peluang kepada produsen batubara untuk merevisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB). Perusahaan batubara bisa mengubah target produksi hingga akhir tahun ini​.

Namun, belum jelas maksud dari Kementerian ESDM atas revisi RKAB itu. Hanya saja, sudah ada beberapa perusahaan yang mengajukan perubahan produksi dalam RKAB tahun ini.

Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM, Muhammad Hendrasto menyatakan, pengajuan perubahan produksi itu dibuka hingga akhir Juli dan akan dievaluasi pada bulan Agustus. "Jadi mereka (pelaku usaha batubara) mengajukan sekarang, sampai dengan akhir Juli. Nanti Agustus kita evaluasi itu," kata Hendrasto, tanpa memberikan alasan yang jelas.

Yang pasti, kata Hendrasto, sudah ada beberapa perusahaan yang mengajukan revisi RKAB. Namun ia enggan membeberkan nama-nama perusahaan yang sudah mengajukan itu. "Saya tidak hafal," dalihnya.

Adapun Kementerian ESDM hanya akan melakukan evaluasi RKAB terhadap perusahaan pemegang izin dari pemerintah pusat. Ikhwal pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Daerah, evaluasi RKAB-nya akan dilakukan oleh pemerintah daerah. "Kita be-rikan (kuota produksi) per provinsi, nanti yang membagi ke IUP di sana, provinsinya," ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia memprediksi revisi RKAB itu tidak akan berpengaruh signifikan terhadap volume produksi pemegang izin pemerintahan pusat.

Sebab, kondisi pasar dan harga batubara saat ini masih belum kondusif untuk melakukan ekspansi produksi. "Saya kira kalau yang (pemegang izin) pusat tampaknya tidak akan mengubah target produksi," katanya ke KONTAN. Apalagi, diprediksi tren penurunan harga batubara berpotensi terus berlanjut di semester II-2019 ini.

Direktur Independen PT Bumi Resources Tbk, Dileep Srivastava menyatakan, Bumi Resources masih berfokus pada strategi mengejar target produksi batubara sebesar 88 juta hingga 90 juta ton untuk tahun 2019.

Jumlah produksi sebesar itu merupakan gabungan dari kedua anak usaha Bumi Resources, masing-masing sekitar 60 juta ton untuk PT Kaltim Prima Coal, dan 28 juta ton untuk PT Arutmin Indonesia. "Dari kita tidak ada perubahan, sesuai rencana produksi antara 88 juta-90 juta ton," ungkapnya.

Head of Corporate Communications PT Adaro Energy Tbk (ADRO), Febriati Nadira mengatakan, pihaknya optimistis bisa mencapai target yang telah ditetapkan 54 juta-56 juta ton, sambil mempertahankan efisiensi di tengah kondisi pasar dan tren penurunan harga yang terjadi sekarang ini.

Head of Corporate Communication PT Indika Energy Tbk (INDY), Leonardus Herwindo menyampaikan, pihaknya juga masih berupaya untuk mengejar target produksi tahun ini..

Hati-hati tentukan produksi

HARGA Batubara Acuan (HBA) terus melanjutkan tren penurunan. Bahkan, hingga bulan Juli ini, HBA sudah menyentuh US$ 71,92 per ton atau tergerus sebanyak 11,73% dibandingkan HBA Juni yang masih US$ 81,48 juta ton.

Menurut Ketua Indonesia Mining & Energi Forum (IMEF) Singgih Widagdo, faktor global memang ikut menentukan pergerakan harga batubara. Namun selain itu, penurunan harga juga disebabkan oleh kondisi saat ini yang berada pada puncak oversupply.

"Total volume produksi nasional menjadi poin yang sensitif saat ini," ujar Singgih. Alhasil, Kementerian ESDM pun dinilai perlu berhati-hati dalam menentukan volume produksi batubara di sepanjang tahun 2019.

Apalagi pada bulan Juli ini, Kementerian ESDM membuka pengajuan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) bagi pelaku usaha batubara.

Ketua Indonesia Mining Institute (IMI), Irwandy Arif bilang, kenaikan jumlah produksi yang signifikan dipastikan akan berpengaruh pada harga batubara. "Kita lihat bagaimana pertimbangannya nanti," tandasnya.

Bagikan

Berita Terbaru

Daya Beli Menjadi Risiko RAPBN di Tahun Depan
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 12:23 WIB

Daya Beli Menjadi Risiko RAPBN di Tahun Depan

Pendapatan negara RAPBN 2026 dipatok di kisaran Rp 3.094 triliun-Rp 3.114 triliun. Belanja dipatok antara Rp 3.800 triliun-Rp 3.820 triliun.

ESG Astra Otoparts (AUTO): Mendukung Transisi Industri Otomotif Lebih Hijau
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 12:05 WIB

ESG Astra Otoparts (AUTO): Mendukung Transisi Industri Otomotif Lebih Hijau

Menengok upaya penerapan aksi lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dan keberlanjutan dari PT Astra Otoparts Tbk (AUTO).

Atasi Polemik Royalti Musik, UU Hak Cipta Segera Direvisi Tahun Ini
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 11:01 WIB

Atasi Polemik Royalti Musik, UU Hak Cipta Segera Direvisi Tahun Ini

Revisi UU Hak Cipta untuk menegaskan hak ekonomi dan moral pencipta agar pembagian royalti lebih adil, transparan dan tepat sasaran.

Profit 26,34% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambleg (12 Agustus 2025)
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 08:56 WIB

Profit 26,34% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambleg (12 Agustus 2025)

Harga emas batangan bersertifikat di laman resmi Logam Mulia PT Aneka Tambang 12 Agustus 2025 turun Rp 21.000 per gram ke Rp 1.924.000 per gram.

Prospek Jangka Panjang Diklaim Positif, Harga Saham BRMS Diproyeksi bisa Sentuh ATH
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 08:43 WIB

Prospek Jangka Panjang Diklaim Positif, Harga Saham BRMS Diproyeksi bisa Sentuh ATH

Kenaikan produksi serta harga emas yang tetap bertahan di level tinggi menjadi katalis buat PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS).

Sariguna Primatirta (CLEO) Bangun Tiga Fasilitas Produksi Baru
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 08:40 WIB

Sariguna Primatirta (CLEO) Bangun Tiga Fasilitas Produksi Baru

Saat ini CLEO mengoperasikan 32 pabrik dan sedang membangun tiga fasilitas baru di Palu, Pontianak dan Pekanbaru.

Minna Padi (PADI) Berencana Rights Issue 2,26 Miliar Saham
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 08:31 WIB

Minna Padi (PADI) Berencana Rights Issue 2,26 Miliar Saham

Rights issue bakal dilakukan PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) usai diperolehnya persetujuan RUPSLB pada 17 September 2025.

Champ Resto (ENAK) Siapkan Dana Rp 7 Miliar Untuk Buyback Saham
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 08:20 WIB

Champ Resto (ENAK) Siapkan Dana Rp 7 Miliar Untuk Buyback Saham

PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK) berniat melaksanakan buyback dengan periode pelaksanaan mulai 13 Agustus 2025 hingga 7 November 2025. 

Harga Saham KEJU Turun Usai Pengumuman Rencana Akuisisi, Serupa dengan MMLP
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 08:12 WIB

Harga Saham KEJU Turun Usai Pengumuman Rencana Akuisisi, Serupa dengan MMLP

Pada Kamis, 7 Agustus 2025, muncul pengumuman tentang rencana kerja sama strategis antara GOOD dengan perusahaan keju asal Prancis bernama Bel S.A

Tergerus Beban Pajak, Laba HM Sampoerna (HMSP) Layu di Semester I-2025
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 08:11 WIB

Tergerus Beban Pajak, Laba HM Sampoerna (HMSP) Layu di Semester I-2025

Laba PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP pada semester I-2025  tergerus beban pajak satu kali untuk beberapa tahun fiskal sebelumnya.

INDEKS BERITA

Terpopuler