Tawarkan Obligasi, Baidu Uji Minat Pasar atas Efek yang Diterbitkan Emiten China

Rabu, 18 Agustus 2021 | 10:31 WIB
Tawarkan Obligasi, Baidu Uji Minat Pasar atas Efek yang Diterbitkan Emiten China
[ILUSTRASI. Logo Baidu terpajang dalam event World Internet Conference (WIC) di Wuzhen, Provinsi Zhejiang, China, 20 Oktober 2019. REUTERS/Aly Song]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Raksasa internet Baidu Inc menawarkan sustainable bond dalam dolar Amerika Serikat (AS). Penawaran ini menguji selera investor global terhadap emisi efek perusahaan teknologi asal China di masa Beijing memperketat regulasi.

Penyedia search engine itu, Rabu (18/8), meluncurkan surat utang senior, tanpa jaminan, berjangka 5,5 tahun dan 10 tahun. Baidu belum mengatakan berapa banyak dana yang ingin dikumpulkannya melalui penerbitan obligasi dalam dolar AS itu.

Baidu telah mengindikasikan kepada investor bahwa obligasi dengan jangka 5,5 tahun akan dihargai sekitar US Treasuries ditambah 115 basis poin. Sedang obligasi tenor 10 tahun akan berada di sekitar US Treasuries plus 150 basis poin, demikian keterangan dalam term sheet yang ditinjau Reuters.

Baca Juga: Saham-saham Global Selasa (17/8) Terguncang Rilis Rancangan Aturan Teknologi China

Dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan Baidu untuk membayar utang saat ini, sekaligus mendanai pelaksanaan proyek-proyek yang berhubungan dengan lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan (ESG) di dalam perusahaan.

Perusahaan menunjuk Bank of America, Goldman Sachs dan JP Morgan untuk memimpin transaksi.

Dalam prospektus penerbitan obligasi yang diajukan ke Securities Exchange Commission (SEC), Baidu menyatakan belum mengetahui sepenuhnya dampak dari pengetatan aturan di China atas sektor teknologi.

Pemerintah China, Juli, mengatakan, rencana pencatatan efek perusahaan yang memiliki lebih dari satu juta pelanggan, harus ditinjau oleh Cyberspace Administration of China (CAC).

“Implementasi dari rancangan aturan itu masih belum jelas. Kami tidak tahu apakah aturan itu akan berlaku untuk perusahaan yang telah mencatatkan efek di AS, dan berniat melakukan penawaran ekuitas atau utang lebih lanjut, seperti kami. Kami tidak dapat memprediksi dampak dari rancangan tindakan tersebut,” demikian kutipan dari pernyataan Baidu dalam prospektus.

Selanjutnya: Rancangan Aturan Teknologi China Terbit, Saham Alibaba, JD.com dan Baidu Terkoreksi

 

Bagikan

Berita Terbaru

Pelemahan Harga Properti, CTRA dan SMRA Tahan Banting dan Lebih Bisa Beradaptasi
| Senin, 17 November 2025 | 09:57 WIB

Pelemahan Harga Properti, CTRA dan SMRA Tahan Banting dan Lebih Bisa Beradaptasi

Survei harga properti BI menunjukkan pertumbuhan harga properti residensial di pasar primer melambat, hanya naik 0,84% YoY hingga kuartal III-2025

Strategi Transformasi ASSA Berbuah Manis: Laba Melonjak, Saham Direkomendasikan Buy
| Senin, 17 November 2025 | 08:30 WIB

Strategi Transformasi ASSA Berbuah Manis: Laba Melonjak, Saham Direkomendasikan Buy

Laba bersih PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) melompat didorong bisnis logistik dan penjualan kendaraan bekas.

Daya Beli Konsumen bisa Menguat, Saham Ritel AMRT dan MIDI Siap Tancap Gas?
| Senin, 17 November 2025 | 08:09 WIB

Daya Beli Konsumen bisa Menguat, Saham Ritel AMRT dan MIDI Siap Tancap Gas?

Menjelang momen musiman Nataru, kinerja emiten ritel modern seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diprediksi menguat.

Dana Kelolaan Reksadana Pecah Rekor Rp 621 Tiliun, Aset Defensif jadi Andalan
| Senin, 17 November 2025 | 08:00 WIB

Dana Kelolaan Reksadana Pecah Rekor Rp 621 Tiliun, Aset Defensif jadi Andalan

Tujuh tahun mentok di sekitar Rp 500-an triliun, akhirnya dana kelolaan industri reksadana tembus level Rp 600 triliun.  

Investor Ritel Lebih Mengincar ST015 Tenor Dua Tahun
| Senin, 17 November 2025 | 06:45 WIB

Investor Ritel Lebih Mengincar ST015 Tenor Dua Tahun

Berdasarkan catatan salah satu mitra distribusi, Bibit, ST015 tenor dua tahun ST015T2 mencatatkan penjualan lebih banyak

Prospek Ekonomi Global Mendongkrak Logam Industri
| Senin, 17 November 2025 | 06:30 WIB

Prospek Ekonomi Global Mendongkrak Logam Industri

Harga logam industri terangkat oleh kombinasi sentimen makro yang membaik serta tekanan pasokan global yang belum mereda.

Rupiah Pekan Ini Menanti Data Ekonomi
| Senin, 17 November 2025 | 06:15 WIB

Rupiah Pekan Ini Menanti Data Ekonomi

Rupiah menguat 0,13% secara harian ke level Rp 16.707 per dolar AS pada Jumat (14/11). Namun, dalam sepekan lalu, rupiah melemah 0,10%. 

Jalan Tengah UMP 2026
| Senin, 17 November 2025 | 06:14 WIB

Jalan Tengah UMP 2026

Negara ini butuh upah yang layak dan iklim usaha yang sehat. Keduanya bisa berjalan jika semua pihak bersedia mendekat ke tengah.

Laju Kredit Valuta Asing di Bank Kian Melemah
| Senin, 17 November 2025 | 06:10 WIB

Laju Kredit Valuta Asing di Bank Kian Melemah

Keputusan bank milik Danantara menaikkan bunga deposito USD menjadi 4% masih mengundang tanya. Pasalnya, permintaan kredit valas masih melambat​

Punya Modal Besar, Sejumlah Bank Berpeluang Melakukan Akuisisi
| Senin, 17 November 2025 | 06:10 WIB

Punya Modal Besar, Sejumlah Bank Berpeluang Melakukan Akuisisi

Jika melihat kondisi permodalan bank-bank menengah dan besar, ada sejumlah bank yang punya ruang lebar melakukan akuisisi.​

INDEKS BERITA

Terpopuler