KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah menguasai 42,8% saham PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), Trinugraha Capital & Co SCA akan menggelar tender sukarela mulai hari ini. Periode penawaran tender sukarela saham BFIN dijadwalkan pada 15 Maret-13 April 2022.
Saham BFIN yang menjadi objek dari penawaran tender sukarela ini sebanyak-banyaknya sebesar 9,13 miliar saham, yang mewakili 57,19% dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh di dalam BFIN.
Harga penawaran dalam aksi ini Rp 1.200 untuk setiap sahamnya. Dengan demikian total penawaran tender sukarela sebanyak-banyaknya sebesar Rp 10,96 triliun.
Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana melihat, penawaran tender sukarela BFIN ini tidak menjadi soal bagi investor jangka panjang, meski tetap membutuhkan waktu karena ada volatilitas.
Sebab, ada peluang perkembangan bisnis ke depan. Laporan keuangan BFIN sudah membaik dari sisi net income, meski penjualan belum kembali ke level sebelum pandemi. "Dengan pemulihan ekonomi dan digitalisasi, terbuka prospek BFIN untuk meningkatkan kinerjanya," kata Wawan, Senin (14/3).
Sebagai informasi, jumlah saham BFIN yang dapat dimiliki oleh Trinugraha Capital setelah diselesaikannya penawaran tender sukarela ini adalah sebesar 15,97 miliar saham atau 100%.
Namun, Trinugraha, dalam keterangan resmi kemarin, memperkirakan kecil kemungkinan menguasai 100% saham BFIN. "Mengingat performa keuangan, usaha serta saham perseroan di bursa selama beberapa tahun belakangan ini sangat baik," tulis perusahaan.
Saham BFIN terkoreksi 1,52% ke Rp 1.300, Senin (14/3). Sejak awal tahun, BFIN masih tercatat naik 10,64%. Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo melihat, mungkin saja harga BFIN terkoreksi karena harga penawaran berada di harga saat ini. Terlebih, price to book value (PBV) sudah di atas rata-rata lima tahun yang mengindikasikan overvalued. "Jika ada penguatan, bisa trading buy," kata dia.
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo melihat, ada potensi peurunan harga menguji support penting di area Rp 1.210. Investor dapat memanfaatkan peluang untuk menambah posisi dengan memakai strategi buy on weakness. Investor juga dapat mempertimbangkan potensi dividen mengingat ada perbaikan kinerja BFIN tahun lalu.