Terkait Temuan Bea Cukai AS, Ferrero Stop Pasokan Sawit dari Sime Darby

Jumat, 15 April 2022 | 11:11 WIB
Terkait Temuan Bea Cukai AS, Ferrero Stop Pasokan Sawit dari Sime Darby
[ILUSTRASI. Buah kelapa sawit hasil panen di Slim River, Malaysia, 12 Agustus 2021. REUTERS/Lim Huey Teng]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Ferrero mengumumkan rencana penghentian pembelian minyak sawit dari Sime Darby Plantation. Langkah tersebut diambil raksasa produsen Italia setelah perkebunan asal Malaysia itu dinyatakan terlibat dalam praktik tenaga kerja paksa oleh bea cukai Pemerintah Amerika Serikat (AS).

Industri sawit Malaysia berada di bawah sorotan dunia selama dua terakhir atas keberadaan praktik kerja paksa. Bea Cukai AS telah melarang impor sawit dari enam perkebunan Malaysia, termasuk Sime Darby, atas tuduhan praktik kerja paksa. 

Minyak sawit merupakan minyak nabati yang paling banyak digunakan dalam berbagai produk Ferrero, seperti cokelat Ferrero Rocher dan selai Nutella. Selain untuk memperpanjang masa penyimpanan, minyak -sawit digunakan untuk menghasilkan tekstur yang halus.

"Pada 6 April kami meminta semua pemasok langsung kami untuk berhenti memasok Ferrero dengan minyak sawit dan minyak inti sawit yang bersumber secara tidak langsung dari Sime Darby, sampai pemberitahuan lebih lanjut," demikian pernyataan Ferrero kepada Reuters melalui email. "Ferrero akan mematuhi keputusan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS," katanya.

Baca Juga: Vladimir Putin Kepada Uni Eropa: Tidak Ada Pengganti yang Rasional Untuk Gas Rusia

Pasokan minyak nabati dari Sime Darby ke Ferrero memang tidak besar. Namun tetap saja keputusan Ferrero itu merupakan pukulan bagi reputasi Sime Darby dan Malaysia, yang kini menghadapi banyak tuduhan penyalahgunaan tenaga kerja migran. Dua perusahaan yang sudah mengambil langkah serupa dengan Ferrero adalah Hershey Co dan General Mills Inc pada tahun lalu.

Sime Darby mengatakan kepada Reuters bahwa mereka telah mengambil langkah-langkah di bidang hak asasi manusia. Dan, perusahaan telah meyakinkan seluruh pemangku kepentingan yang peduli dengan keberlanjutan tentang komitmen dan kepemimpinan Sime Darby di industri. Perusahaan itu juga menyatakan bahwa Ferrero tidak termasuk dalam daftar pelanggan. 

“Kami juga secara rutin berkomunikasi dengan semua pemangku kepentingan utama, terutama pelanggan yang memiliki komitmen sendiri-sendiri,” katanya.

Ferrero menanggapi pertanyaan dari Reuters minggu ini tentang pemasok yang menerima permintaan untuk berhenti membeli dari Sime Darby. Ferrero mengatakan tidak membeli langsung dari perusahaan Malaysia, melainkan dari perantara. Dan sekitar 0,25% dari volume minyak sawit yang digunakannya berasal dari Sime Darby.

Baca Juga: WhatsApp Sedang Menguji Fitur Baru Pengatur Grup Bernama Communities, Ini Kegunaannya

Berdasarkan keputusan tahun 2020 yang mengindikasikan Sime Darby memenuhi indikator kerja paksa, bea cukai AS menyatakan pada Januari bahwa mereka memiliki bukti yang cukup tentang kerja paksa di perkebunan Malaysia itu. Jadi, impor produk perusahaan tersebut terlarang. 

Ferrero mengatakan produk dan mereknya di AS telah berhenti membeli dari Sime Darby pada Januari 2021.

Sime Darby selama ini dianggap sebagai pemimpin industri minyak sawit yang diproduksi secara berkelanjutan, telah menjanjikan "perubahan besar" pada tata kelolanya dan beberapa praktik perburuhan setelah temuan AS itu.

Minyak sawit adalah salah satu minyak nabati yang paling murah dan tumbuh paling cepat di dunia, digunakan dalam produk dari makanan hingga kosmetik hingga biodiesel. Tetapi industri ini telah menghadapi pengawasan selama bertahun-tahun karena deforestasi yang meluas di Asia Tenggara dan eksploitasi pekerja migran.

Pekerja migran dari negara-negara seperti Indonesia, India dan Bangladesh menyumbang sekitar 80% dari angkatan kerja kelapa sawit di Malaysia, produsen komoditas terbesar di dunia setelah negara tetangga Indonesia.

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 30,14% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kian Menguat (22 Mei 2025)
| Kamis, 22 Mei 2025 | 09:24 WIB

Profit 30,14% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kian Menguat (22 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (22 Mei 2025) 1 gram Rp 1.923.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 30,14% jika menjual hari ini.

Akumulasi Tanpa Henti ADRO Atas Saham ADMR, Rutin Dilakukan Sejak Februari 2025
| Kamis, 22 Mei 2025 | 09:24 WIB

Akumulasi Tanpa Henti ADRO Atas Saham ADMR, Rutin Dilakukan Sejak Februari 2025

Pada Mei 2025 berjalan, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) setidaknya sudah lima kali memborong saham ADMR.

SSSG ACES Melambat di Empat Bulan Pertama 2025, Simak Cara Manajemen Jaga Kinerja
| Kamis, 22 Mei 2025 | 08:28 WIB

SSSG ACES Melambat di Empat Bulan Pertama 2025, Simak Cara Manajemen Jaga Kinerja

Sepanjang 2025 ACES berencana membuka 25 toko - 30 toko baru dengan alokasi belanja modal sebesar Rp 250 miliar - Rp 300 miliar.

ANJT Mengantongi Fasilitas Kredit dari Dua Bank Sebesar Rp 3,6 Triliun
| Kamis, 22 Mei 2025 | 08:20 WIB

ANJT Mengantongi Fasilitas Kredit dari Dua Bank Sebesar Rp 3,6 Triliun

Usai berganti pengendali, emiten perkebunan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mengantongi fasilitas kredit jumbo dari perbankan. 

Pemangkasan Suku Bunga Berdampak Jangka Pendek ke Pasar Saham
| Kamis, 22 Mei 2025 | 08:17 WIB

Pemangkasan Suku Bunga Berdampak Jangka Pendek ke Pasar Saham

Saham keuangan, properti hingga otomotif diuntungkan pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (Bi rate) 

Genjot Produksi Energi, Emiten Migas Bisa Lebih Ngegas
| Kamis, 22 Mei 2025 | 08:14 WIB

Genjot Produksi Energi, Emiten Migas Bisa Lebih Ngegas

Upaya pemerintah meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) demi swasembada energi membawa angin segar bagi emiten migas

Harga Saham Melambung, BEI Mensuspensi Saham COCO
| Kamis, 22 Mei 2025 | 08:00 WIB

Harga Saham Melambung, BEI Mensuspensi Saham COCO

Suspensi saham COCO juga sebagai bagian dari mekanisme cooling down yang bertujuan melindungi investor.

Koin Alternatif Terangkat Sentimen Pemangkasan Bunga
| Kamis, 22 Mei 2025 | 07:33 WIB

Koin Alternatif Terangkat Sentimen Pemangkasan Bunga

Kinerja aset kripto terangkat seiring ketidakpastian ekonomi global yang mereda dan ekspektasi pemangkasan suku bunga.

Bisnis Astra International Tbk (ASII) Masih Terkendala Permintaan Lesu
| Kamis, 22 Mei 2025 | 07:10 WIB

Bisnis Astra International Tbk (ASII) Masih Terkendala Permintaan Lesu

Diversifikasi bisnis PT Astra International Tbk (ASII) yang cukup tangguh menjadi penahan penurunan kinerja

Penerima Program MBG Baru Sekitar 4 Juta Orang
| Kamis, 22 Mei 2025 | 06:15 WIB

Penerima Program MBG Baru Sekitar 4 Juta Orang

Target penerima program makan bergizi gratis atau MBG untuk tahun ini adalah mencapai 82,9 juta penerima.

INDEKS BERITA

Terpopuler