Tertahan Lisan

Rabu, 18 Juni 2025 | 06:10 WIB
Tertahan Lisan
[ILUSTRASI. TAJUK - Titis Nurdiana]
Titis Nurdiana | Pemimpin Redaksi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ruang informasi publik belakangan riuh. Banyak kabar buruk menyesakinya, alih-alih kabar baik. Saking banyaknya membuat masyarakat aktivis hingga akademisi angkat suara.

Dari Aceh, terbitnya Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) Nomor 300.2.2-2138/2025 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode serta Data Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Pulau membuat masyarakat Aceh memantik protes. Empat pulau yang diklaim memiliki kekayaan migas yakni: Mangkir Besar, Mangkir Kecil, Pulau Lipan, dan Pulau Panjang masuk menjadi wilayah Sumatra Utara, berdasarkan aturan terbaru. 

Pemerintah Provinsi Aceh merasa keputusan ini sepihak, menyalahi hak kepemilikan Aceh berdasar kesepakatan bersama pada 1992 antara Gubernur Aceh dan Gubernur Sumatra Utara.

Kabar lain adalah rencana penulisan ulang sejarah Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan sejarawan Susanto Zuhdi untuk memperingati 80 tahun kemerdekaan Indonesia tahun 2025 ini. Banyak yang khawatir peristiwa kelam akan 'dipermudah' bahkan diabaikan. 

Sejarah bangsa ini sesungguhnya lebih banyak tertahan di lisan, menjadi catatan pinggir,  menjadi testimoni, memorial bahkan menjadi 'bisak-bisik' antargenerasi. Tak sedikit pula yang menjadi cerita rakyat,  menyeruak dalam ruang  informasi publik. Sulit mencarinya dalam buku sejarah, namun tak pernah bisa dihapus begitu saja.

Sejarah di banyak negara selama ini banyak ditulis meratakan dan menyamakan cerita belaka. Narasi  sengaja ditulis linier. Efeknya, generasi penerus hanya tahu dari kacamata serba 'baik-baik' saja. 

Negara Jepang semisal, sejarah yang tertulis dituduh meminimalkan, bahkan menghapus kekejaman Jepang Perang Dunia II, antara lain soal pembantaian Nanjing, comfort women yakni kaum perempuan dijadikan budak seks, hingga agresi militer di Asia Timur. Protes berdatangan dari negara-negara tetangga seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan juga dari sejarawan independen. Pun sejarah di Amerika Serikat (AS), Rusia hingga pembunuhan massal orang Armenia di Turki (Genosida Armenisa) juga mengundang protes dan memantik kontroversi atas sejarah yang tertulis.

Berkaca dari kasus-kasus itu, negara harusnya mampu memfasilitasi memori inklusif, membuka dialog-dialog kritis, bukan membungkam, apalagi menyetip luka-luka sosial yang tertahan di lisan.

Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

Mengintip Blok Jabung dari Dekat di Tengah Upaya Menggenjot Produksi dan Efisiensi
| Kamis, 27 November 2025 | 10:00 WIB

Mengintip Blok Jabung dari Dekat di Tengah Upaya Menggenjot Produksi dan Efisiensi

PetroChina International Jabung Ltd. merupakan produsen migas terbesar ke-9 di Indonesia, dengan produksi 58 MBOEPD pada 2024.

Cek Kesehatan Korporasi Mendorong Kinerja DGNS Lebih Sehat
| Kamis, 27 November 2025 | 09:37 WIB

Cek Kesehatan Korporasi Mendorong Kinerja DGNS Lebih Sehat

Manajemen menargetkan pemulihan profitabilitas pada 2026 lewat efisiensi biaya, perluasan jaringan layanan, serta penguatan portofolio. 

Tambah Portofolio, PPRE Menggaet Kontrak Tambang Baru di Halmahera
| Kamis, 27 November 2025 | 09:33 WIB

Tambah Portofolio, PPRE Menggaet Kontrak Tambang Baru di Halmahera

Kontrak itu memperkuat langkah PPRE dalam menghadirkan operasional pertambangan yang efektif, aman, dan berkelanjutan. 

Proses Hukum, KPK Mencokok Dua Individu, Begini Penjelasan PTPP
| Kamis, 27 November 2025 | 09:24 WIB

Proses Hukum, KPK Mencokok Dua Individu, Begini Penjelasan PTPP

Perkembangan proses hukum ini tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional maupun layanan bisnis PTPP.  

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group
| Kamis, 27 November 2025 | 07:58 WIB

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group

Semestinya kalau informasi tersebut benar, ANZ maupun Panin Financial berkewajiban melaporkan perubahan itu kepada publik dan otoritas.

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan
| Kamis, 27 November 2025 | 07:53 WIB

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan

Amerika Serikat (AS) merupakan pasar ekspor ban terbesar bagi Indonesia, dengan porsi mencapai 40%-45%.

Kasus Pajak
| Kamis, 27 November 2025 | 07:05 WIB

Kasus Pajak

Jadi pekerjaan rumah pemerintah untuk terus meningkatkan kepatuhan pajak masyarakat ditengah marak kasus korupsi pajak.

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP
| Kamis, 27 November 2025 | 07:00 WIB

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP

Kasus korupsi di ASDP yang melibatkan para mantan petinggi BUMN ini merupakan ujian integritas dan kualitas pengambilan keputusan.​

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal
| Kamis, 27 November 2025 | 06:57 WIB

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal

Lonjakan harga saham PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) seiring rencana OJK mengubah aturan permodalan bank umum.

Tekanan Jual Saham Mantan MSCI Mulai Mereda
| Kamis, 27 November 2025 | 06:57 WIB

Tekanan Jual Saham Mantan MSCI Mulai Mereda

Setelah aksi jual mulai reda, analis menilai terdapat peluang rebound di saham-saham yang keluar dari MSCI

INDEKS BERITA

Terpopuler