Tidak Ingin Seperti Meteor, Clubhouse Perluas Pasar ke Pengguna Ponsel Android

Kamis, 20 Mei 2021 | 17:00 WIB
Tidak Ingin Seperti Meteor, Clubhouse Perluas Pasar ke Pengguna Ponsel Android
[ILUSTRASI. Infografik: Jumlah unduhan dan pengguna aktif Clubhouse.]
Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Clubhouse membutuhkan waktu sekitar 10 bulan untuk menarik perhatian dunia. Diluncurkan dalam versi beta pada April 2020, aplikasi audio live ini mencetak rekor unduhan dan jumlah pengguna aktif di bulan Februari tahun ini. 

Popularitas Clubhouse terangkat seiring dengan semakin banyaknya pesohor di Amerika Serikat (AS). Host televisi Oprah Winfrey, aktor Jared Leto, rapper Drake hingga bos Tesla Elon Musk termasuk di antara orang-orang ngetop yang bergabung meramaikan Clubhouse.

Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk masuk dan keluar dari obrolan. Saat berada dalam Clubhouse, pengguna hanya mendengarkan pengguna lain berbicara. Mereka yang berbicara mendapat jaminan bahwa apa yang dibicarakan tidak bisa disimpan pengguna lain, hingga tidak mungkin keluar dari aplikasi.

Baca Juga: Kuasai 23% saham, Softbank benamkan US$ 60 juta di anak usaha Axiata: ADA

Eksklusivitas semacam itu disebut sebagai alasan nama-nama tenar di atas untuk menjajal aplikasi yang dikembangkan oleh Rohan Seth dan Paul Davison ini. Kesan elit makin kental karena aplikasi ini hanya bisa diunduh oleh seseorang yang mendapatkan tautan undangan yang dikirimkan oleh pengguna aplikasi tersebut. Dan yang patut dicatat, hingga pertengahan bulan ini, Clubhouse cuma bisa dijalankan di atas platform ponsel milik Apple, alias iOs. 

Berbagai skema eksklusif itu memicu rasa penasaran warganet di sejumlah negara. Mengutip Reuters, pengguna Clubhouse di China bahkan melelang link undangan untuk mengunduh aplikasi tersebut.

Namun, model yang tertutup itu juga menyebabkan tertahannya lanju popularitas Clubhouse. Mengutip data Sensor Tower, Reuters memberitakan setelah mencapai puncaknya pada Februari, sebanyak 9,6 juta, jumlah unduhan Clubhouse terpangkas hingga 2,7 juta unduhan saja pada Maret. Angka itu semakin melandai di bulan berikutnya, yaitu 900.000.

Terbatasnya akses mengunduh, turut menghambat popularitas Clubhouse. Mengutip statista.com, sebanyak 79% responden dari survei yang digelar di AS menyatakan tidak pernah mendengar nama aplikasi tersebut. Dan sebanyak 16% respoden menyatakan tidak menggunakan aplikasi tersebut, dan tidak tertarik untuk menggunakannya.

Ketenaran Clubhouse yang seperti meteor itu memunculkan kritik bahwa aplikasi semacam ini tidak memiliki umur panjang. Clubhouse mampu mencuri perhatian di awal tahun ini semata-mata karena warga dunia harus menghabiskan lebih banyak waktu di rumah masing-masing selama masa pandemi.

Baca Juga: Kominfo: potensi ekonomi digital Indonesia capai US$ 124 miliar pada tahun 2025

Seth cs bermaksud membuktikan kritik itu keliru, dengan memperluas basis pengguna Clubhouse. Aplikasi itu merilis versi beta yang bisa berjalan di atas platform Android pada Minggu (16/5) lalu. Setelah berlangsung di AS, Clubhouse berniat memperluas ujicoba ke negara-negara lain yang menggunakan bahasa Inggris dalam beberapa hari berikutnya. Dan dalam beberapa pekan kemudian, versi beta Clubhouse dijanjikan akan tersedia di pasar dunia.

Clubhouse memang perlu bergegas menjaga momen pertumbuhannnya. Mengutip Reuters, dua raksasa sosial media, yaitu Facebook dan Twitter, juga menyiapkan aplikasi serupa untuk menyaingi Clubhouse. Mark Zuckerberg, CEO Facebook, April lalu, menyatakan ketertarikannya terhadap aplikasi audio, semacam Clubhouse. Instagram, yang dimiliki Facebook, mulai menawarkan fitur audio live.
 
Sementara Twiter, Januari lalu, memperkenalkan fitur baru bernama Spaces. Fitur ini memungkinkan pengguna Twitter masuk ke ruang obrolan audio secara live.

Selanjutnya: Kuasai 23% saham, Softbank benamkan US$ 60 juta di anak usaha Axiata: ADA

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Australia Dorong Dana Pensiun Masuk Indonesia, Danantara Jadi Magnet Baru Investasi
| Selasa, 02 Desember 2025 | 22:29 WIB

Australia Dorong Dana Pensiun Masuk Indonesia, Danantara Jadi Magnet Baru Investasi

Dana pensiun Australia mulai investasi di ASEAN. Indonesia jadi magnet dengan PDB 40% kawasan. Peluang PPP & peran Danantara diulas.

Menakar Potensi Satu Lagi Saham Prajogo Pangestu (CDIA) Masuk ke MSCI
| Selasa, 02 Desember 2025 | 18:09 WIB

Menakar Potensi Satu Lagi Saham Prajogo Pangestu (CDIA) Masuk ke MSCI

Untuk masuk MSCI, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) membutuhkan free float market cap minimal US$ 1,8 miliar hingga US$ 2,0 miliar.

Valuasi Diskon dan Margin Membaik, Consumer Staples Naik Kelas Tahun Depan
| Selasa, 02 Desember 2025 | 13:00 WIB

Valuasi Diskon dan Margin Membaik, Consumer Staples Naik Kelas Tahun Depan

Sektor consumer staples terkini menunjukkan pemulihan daya beli yang lebih solid sejak kuartal III-2025. Belanja fiskal menjadi pendorong penting.

Saham STAR Disuspensi BEI, Secara Teknikal Sejatinya Masih Punya Tenaga Untuk Mendaki
| Selasa, 02 Desember 2025 | 08:43 WIB

Saham STAR Disuspensi BEI, Secara Teknikal Sejatinya Masih Punya Tenaga Untuk Mendaki

Baru dua hari keluar dari Papan Pemantauan Khusus, saham PT Buana Artha Anugerah Tbk (STAR) disuspensi BEI. 

Mengupas Teknikal dan Strategi Trading Saham Prajogo Pangestu, dari BREN Hingga CDIA
| Selasa, 02 Desember 2025 | 08:05 WIB

Mengupas Teknikal dan Strategi Trading Saham Prajogo Pangestu, dari BREN Hingga CDIA

Prospek saham Prajogo Pangestu di awal Desember 2025: BREN masuk MSCI, CUAN ekspansi energi, TPIA breakout.

Ellon Musk, Sang Jenius, Orang Kaya Calon Triliuner Pertama Dunia
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:34 WIB

Ellon Musk, Sang Jenius, Orang Kaya Calon Triliuner Pertama Dunia

Lewat Starlink, Musk memancarkan internet hingga ke pedalaman Afrika. Dengan Neuralink ia bercita-cita menghubungkan otak manusia dengan mesin.

Layanan Telekomunikasi di Sumatra Masih Terganggu
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:30 WIB

Layanan Telekomunikasi di Sumatra Masih Terganggu

Bencana banjir dan longsor tersebut mengakibatkan padamnya pasokan listrik di sejumlah wilayah.di Sumatra.

Genjot Pendapatan Non-Batubara, Bumi Resources (BUMI) Gencar Akuisisi
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:19 WIB

Genjot Pendapatan Non-Batubara, Bumi Resources (BUMI) Gencar Akuisisi

Pada 2031, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menargetkan bisa mencapai komposisi 50% antara pendapatan batubara dan non-batubara.

Ditopang Investor Domestik, Saham BUMI Tahan Banting di Tengah Aksi Jual Asing
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:17 WIB

Ditopang Investor Domestik, Saham BUMI Tahan Banting di Tengah Aksi Jual Asing

Saham BUMI didorong sentimen kuasi reorganisasi dan diversifikasi bisnis mineral. Analisis lengkap pendorong.

Lewat Private Placement, Garuda (GIAA) Dapat Tambahan Modal Dari Danantara
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:12 WIB

Lewat Private Placement, Garuda (GIAA) Dapat Tambahan Modal Dari Danantara

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berupaya memoles kondisi keuangannya. Terbaru, GIAA melakukan aksi penambahan modal melalui private placement.

INDEKS BERITA

Terpopuler