Tiga Broker Terafiliasi Raksasa Keuangan Mau Nonaktif, Ini Riwayat Transaksinya

Jumat, 19 Juli 2019 | 16:02 WIB
Tiga Broker Terafiliasi Raksasa Keuangan Mau Nonaktif, Ini Riwayat Transaksinya
[]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga perantara pedagang efek alias broker yang terafiliasi dengan raksasa keuangan global bakal nonaktif dari aktivitas di bursa.

Ketiga broker tersebut adalah PT Deutsche Bank Sekuritas Indonesia (DB), PT Merrill Lynch Sekuritas Indonesia (ML), dan PT Nomura Sekuritas Indonesia (FG).

Ketiganya merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan raksasa lembaga keuangan dunia. Deutsche Bank Sekuritas Indonesia terafiliasi dengan Deutsche Bank AG, bank investasi asal Jerman.

Merril Lynch Sekuritas Indonesia terafiliasi dengan Bank of America Merrill Lynch, divisi korporat dan perbankan investasi Bank of America.

Sementara Nomura Sekuritas Indonesia terafiliasi dengan Nomura Holdings, lembaga keuangan asal Jepang.

Bursa Efek Indonesia menyebutkan, ketiga broker tersebut telah mengajukan permohonan sebagai anggota bursa nonaktif dan akan mengurangi aktivitasnya di bursa.

Meski didukung oleh perusahaan raksasa kelas dunia, baik Deutsche Bank Sekuritas Indonesia maupun Merrill Lynch Sekuritas Indonesia bukanlah broker dengan aktivitas transaksi terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Bahkan, nama Nomura Sekuritas Indonesia tidak masuk ke dalam daftar 20 broker dengan nilai transaksi tertinggi sepanjang semester I-2019.

Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, Deutsce Bank Sekuritas Indonesia hanya berada di urutan kesembilan dalam daftar broker dengan nilai transaksi tertinggi.

Nilai transaksi perdagangan yang diperantarai Deutsche Bank Sekuritas sepanjang paruh pertama tahun ini sebesar Rp 66,06 triliun. Jumlah tersebut hanya setara dengan 2,83% dari total nilai transaksi perdagangan sepanjang semester I-2019.

Volume transaksi Deutsche Bank Sekuritas pada semester I-2019 sebanyak 20,8 miliar saham dengan frekuensi transaksi sebanyak 2,78 juta kali.

Pada 2018 lalu, Deutsche Bank Sekuritas Indonesia juga berada di posisi nomor sembilan dalam daftar broker dengan nilai transaksi tertinggi.

Nilai transaksi perdagangan yang diperantarai Deutsche Bank Sekuritas Indonesia sepanjang tahun lalu sebesar Rp 137,09 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 3,14% dari total nilai transaksi perdagangan seluruh broker sepanjang 2018.

Sementara Merrill Lynch Sekuritas Indonesia pada 2018 lalu berada di urutan ke-14 dalam daftar broker dengan nilai transaksi tertinggi.

Nilai transaksi perdagangan yang diperantarai Merrill Lynch Sekuritas Indonesia sepanjang tahun lalu sebesar Rp 85,7 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 2,1% dari total nilai perdagangan seluruh broker sepanjang 2018 lalu.

Pada paruh pertama tahun ini, posisi Merrill Lynch Sekuritas Indonesia turun ke peringkat nomor 17. Nilai transaksi Merrill Lynch Sekuritas Indonesia pada semester I-2019 hanya sebesar Rp 45,25 triliun atau 1,94% dari total nilai transaksi seluruh anggota bursa.

Volume perdagangan yang diperantarai Merrill Lynch Sekuritas Indonesia pada semester I-2019 sebanyak 10,67 miliar saham dengan frekuensi perdagangan sebanyak 1,6 juta kali.

Sementara, nama Nomura Sekuritas Indonesia tak tercatat dalam daftar 20 broker dengan nilai transaksi tertinggi sepanjang semester I-2019.

Namun, pada tahun lalu, Nomura Sekuritas Indonesia tercatat berada di urutan ke-26 dalam daftar broker dengan nilai transaksi tertinggi.

Sepanjang 2018, nilai transaksi perdagangan yang diperantarai Nomura Sekuritas Indonesia sebesar Rp 49,6 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 1,22% dari total transaksi perdagangan di BEI pada 2018 lalu.

Bagikan

Berita Terbaru

Merdeka Battery Material (MBMA) Suntik Modal Anak Usaha US$ 51 juta
| Kamis, 18 Desember 2025 | 10:30 WIB

Merdeka Battery Material (MBMA) Suntik Modal Anak Usaha US$ 51 juta

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) mengumumkan transaksi pemberian pinjaman ke anak usaha terkendali yakni PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM).​

Pengendali Tambah Porsi Kepemilikan 66,5 Juta Saham di SILO
| Kamis, 18 Desember 2025 | 10:14 WIB

Pengendali Tambah Porsi Kepemilikan 66,5 Juta Saham di SILO

Pengendali PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), Sight Investment Company Pte Ltd selaku menambah porsi kepemilikan sahamnya di SILO. 

Sucor Sekuritas Siap Bawa Tiga Perusahaan Melantai di BEI
| Kamis, 18 Desember 2025 | 10:10 WIB

Sucor Sekuritas Siap Bawa Tiga Perusahaan Melantai di BEI

Sucor Sekuritas akan membawa tiga perusahaan jumbo untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2026.

Ada Libur Natal dan Tahun Baru, Penjualan AMRT Bisa Menderu
| Kamis, 18 Desember 2025 | 10:04 WIB

Ada Libur Natal dan Tahun Baru, Penjualan AMRT Bisa Menderu

Salah satu emiten ritel yang diproyeksi bakal kecipratan rezeki dari momen Natal dan tahun baru 2025 adalah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).

Emiten MIND ID Siap Genjot Kinerja Pada 2026
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:58 WIB

Emiten MIND ID Siap Genjot Kinerja Pada 2026

Emiten pertambangan anggota holding MIND ID membidik pertumbuhan kinerja keuangan dan produksi pada 2026​.

Angkat Hans Patuwo Jadi CEO Baru, Kinerja GOTO Bisa Melaju
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:49 WIB

Angkat Hans Patuwo Jadi CEO Baru, Kinerja GOTO Bisa Melaju

Hans Patuwo akhirnya resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama dan Group Chief Executive Officer (CEO)  PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Superbank (SUPA) Listing di BEI, Emiten Grup Emtek Semakin Seksi
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:42 WIB

Superbank (SUPA) Listing di BEI, Emiten Grup Emtek Semakin Seksi

Berbagai aksi korporasi dilakukan Grup Emtek di sepanjang tahun 2025. Terbaru, PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) resmi listing di BEI. ​

Laju Ekonomi 5,4% Belum Mampu Serap Tenaga Kerja
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:30 WIB

Laju Ekonomi 5,4% Belum Mampu Serap Tenaga Kerja

Tingginya target pertumbuhan ekonomi Indonesia, belum sepenuhnya bisa menyelesaikan persoalan tenaga kerja

Paradoks Akhir Tahun: Pemerintah Tebar Diskon, Alam Bunyikan Alarm Bahaya
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:00 WIB

Paradoks Akhir Tahun: Pemerintah Tebar Diskon, Alam Bunyikan Alarm Bahaya

Jika warga Jakarta batal ke luar kota, perputaran uang akan terkunci sehingga pemerataan ekonomi antardaerah tertahan.

Ruang Pemangkasan Bunga Acuan Lebih Sempit
| Kamis, 18 Desember 2025 | 08:43 WIB

Ruang Pemangkasan Bunga Acuan Lebih Sempit

Bank Indonesia (BI) menutup tahun 2025 dengan mempertahankan suku bunga acuan alias BI rate di level 4,75%

INDEKS BERITA

Terpopuler