Tingkat Yield yang Diminta Dalam Lelang Sukuk Negara Bergerak Turun

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil lelang surat berharga syariah negara (SBSN) hanya naik tipis usai Bank Indonesia memutuskan suku bunga tak berubah. Selasa (28/6), jumlah penawaran yang masuk Rp 15,77 triliun. Angka ini tak banyak berubah dari lelang pada 14 Juni 2022 sebesar Rp 15,13 triliun.
Yield pada seri project based sukuk (PBS) pun terlihat menurun. Hanya seri surat perbendaharaan negara syariah (SPNS) yang mengalami kenaikan yield. Sebelumnya yield SPNS13122022 di 2,2% kini investor meminta 3%. Akibatnya pemerintah tak memenangkan seri ini.
Total jumlah penawaran yang diserap Rp 7,8 triliun, lebih tinggi dari lelang Selasa (14/6) Rp 5,1 triliun.
Baca Juga: Lebih Rendah, Jumlah Penawaran pada Lelang SUN Selasa (21/6) Hanya Rp 35,06 Triliun
Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C Permana mengatakan, jumlah penawaran yang masuk hanya naik tipis karena banyak yang bersikap wait and see. Pelaku pasar juga melihat pemerintah kurang ekspansif dalam menjaga spread yield dengan mempertahankan tingkat suku bunga. Ini membuat investor kembali berhati-hati masuk ke pasar primer.
Tapi bagi pemerintah, yield yang dimenangkan di lelang SBSN kemarin lebih baik dibandingkan lelang SBSN sebelumnya. Pada seri PBS031 bertenor dua tahun, yield yang dimenangkan kemarin di 5,27%, jauh lebih baik dari lelang sebelumnya di 5,34%. Pada seri PBS033 yang bertenor 25 tahun, yield dimenangkan di 7,25%, turun dari 7,3%.
Fikri menuturkan, ini menandakan bahwa pemerintah menjaga yield di pasar sekunder agar tidak naik tinggi. Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi menyebut, peserta dalam lelang kali ini masih dimominasi investor domestik.
Baca Juga: Pemerintah Akan Lelang 6 Seri SBSN, Selasa (14/6), Target Dana Rp 9 Triliun