Tolak Skema Pembayaran Gas yang Baru, Finlandia Kehilangan Pasokan Gas dari Rusia

Sabtu, 21 Mei 2022 | 16:38 WIB
Tolak Skema Pembayaran Gas yang Baru, Finlandia Kehilangan Pasokan Gas dari Rusia
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Logo Gazprom terlihat pada event di St. Petersburg, Rusia, 6 Juni 2019. REUTERS/Maxim Shemetov/File Photo/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - HELSINKI. Gazprom Rusia telah memberi tahu Finlandia tentang penghentian pasokan gas alam mulai Sabtu pagi, demikian pernyataan Gasum pada Jumat. Gasum yang merupakan perusahaan gas milik negara Finlandia itu menolak membayar pemasoknya dari Rusia dalam rubel.

Gazprom Export telah menuntut agar negara-negara Eropa membayar pasokan gas Rusia dalam rubel, membalas sanksi yang dijatuhkan Uni Eropa atas invasi Moskow ke Ukraina. Sebagian besar kontrak pasokan gas milik Gazprom menyatakan pembayaran dalam euro atau dolar. 

Moskow telah menghentikan pasokan gas ke Bulgaria dan Polandia bulan lalu setelah kedua negara tersebut menolak untuk mematuhi persyaratan pembayaran yang baru.

Mayoritas gas yang digunakan di Finlandia berasal dari Rusia. Namun gas hanya menyumbang sekitar 5% dari konsumsi energi tahunannya.

Baca Juga: Pembuat Kebijakan ECB Sepakat Kenaikan di Juli, Besarannya Belum Pasti

"Sangat disesalkan bahwa pasokan gas alam di bawah kontrak pasokan kami sekarang dihentikan," kata Kepala Eksekutif Gasum Mika Wiljanen dalam sebuah pernyataan.

"Namun, kami telah mempersiapkan diri dengan hati-hati untuk situasi ini dan asalkan tidak ada gangguan pada jaringan transmisi gas, kami akan dapat memasok semua pelanggan kami dengan gas dalam beberapa bulan mendatang," katanya.

Penghentian pasokan gas dijadwalkan pada 21 Mei pukul 12.00 WIB.

Gasum, yang telah memperingatkan pada hari Rabu bahwa pasokan Rusia dapat dipotong, mengatakan akan terus memasok gas ke pelanggan Finlandia dari sumber lain. Gas yang dialirkan diambil melalui pipa konektor Baltik yang menghubungkan Finlandia dengan Estonia.

Finlandia mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya telah setuju untuk menyewa kapal penyimpanan dan regasifikasi dari Excelerate Energy yang berbasis di Amerika Serikat untuk membantu menggantikan pasokan gas dari Rusia, mulai kuartal keempat tahun ini.

Kapal mengubah supercooled, liquefied natural gas (LNG) yang dapat dikirim kembali menjadi gas.

Gazprom Export, cabang pengekspor Gazprom, mengkonfirmasi pada hari Jumat bahwa mereka akan menangguhkan penjualan gas untuk Gasum mulai hari Sabtu.

Gazprom Export mengatakan ini karena Gasum belum membayarnya untuk gas yang dikirim pada bulan April di bawah aturan baru Rusia yang mengharuskan penyelesaian dalam rubel.

Baca Juga: Bangun Fasilitas Manufaktur EV di Georgia, Hyundai Investasikan US$ 5,54 miliar

Ia juga mengatakan akan membela kepentingannya dalam proses arbitrase.

Sebelum pengumuman Gasum, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Jumat bahwa Moskow tidak memiliki informasi rinci mengenai kontrak pasokan Gazprom.

"Tapi jelas tidak ada yang akan diberikan kepada siapa pun secara gratis," katanya.

Prospek kehilangan sebagian besar pasokan gas telah mendorong industri besar Finlandia seperti Neste, Metsa dan lainnya untuk mencari sumber energi alternatif, atau membuat rencana darurat untuk menyesuaikan produksi mereka.

Grup kehutanan Stora Enso mengatakan telah mengganti gas alam Rusia dengan gas alam cair di semua unitnya. 

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Komoditas Energi Masih Akan Tertekan di 2026
| Rabu, 31 Desember 2025 | 05:30 WIB

Harga Komoditas Energi Masih Akan Tertekan di 2026

Kondisi pasokan berlebih alias oversupply dan faktor cuaca, menyebabkan harga komoditas energi global relatif tertekan di 2025.

Industri Elektronik Membutuhkan Peta Jalan
| Rabu, 31 Desember 2025 | 05:20 WIB

Industri Elektronik Membutuhkan Peta Jalan

Pasar domestik punya peluang di segmen downstream (hilir), seperti assembly & testing, modul elektronik, dan produk akhir berbasis semikonduktor.

Dana Asing Rp 17,34 Triliun Hengkang Dari Bursa Selama Tahun 2025
| Rabu, 31 Desember 2025 | 05:15 WIB

Dana Asing Rp 17,34 Triliun Hengkang Dari Bursa Selama Tahun 2025

Menakar prospek dana asing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan strategi investasi saham pada tahun 2026.

Likuiditas Dorong Kinerja Bursa Domestik Sepanjang 2025 Ngegas
| Rabu, 31 Desember 2025 | 05:05 WIB

Likuiditas Dorong Kinerja Bursa Domestik Sepanjang 2025 Ngegas

Rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) naik lebih dari 40% hingga akhir perdagangan 2025.

Volatilitas Valas Asia Relatif Berkurang di Akhir Tahun
| Rabu, 31 Desember 2025 | 05:00 WIB

Volatilitas Valas Asia Relatif Berkurang di Akhir Tahun

Selasa (30/12), baht Thailand (THB) menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia dengan kenaikan 0,65% secara harian ke 31,41.

Siantar Top (STTP) Bidik Pertumbuhan Dobel Digit
| Rabu, 31 Desember 2025 | 04:20 WIB

Siantar Top (STTP) Bidik Pertumbuhan Dobel Digit

STTP akan memfokuskan pengembangan dengan dua pendekatan utama, yakni memperluas distribusi ke negara yang belum terjangkau 

Izin Dipermudah, Persaingan Bisnis Gadai Makin Sengit di Tahun Depan
| Rabu, 31 Desember 2025 | 04:15 WIB

Izin Dipermudah, Persaingan Bisnis Gadai Makin Sengit di Tahun Depan

Pasar gadai di dalam negeri masih menawarkan daya tarik tinggi bagi pemain yang ingin menjajal bisnis ini.

Pelaku Industri Masih di Posisi Wait and See
| Rabu, 31 Desember 2025 | 04:10 WIB

Pelaku Industri Masih di Posisi Wait and See

IKI untuk industri yang berorientasi ekspor maupun pasar domestik kompak melambat pada akhir tahun ini.

Prospek RMK Energy (RMKE) Cerah Meski Harga Batubara Terpuruk
| Selasa, 30 Desember 2025 | 15:00 WIB

Prospek RMK Energy (RMKE) Cerah Meski Harga Batubara Terpuruk

Menurut analis, model bisnis RMKE memiliki keunggulan, terutama dari sisi efektifitas biaya, keselamatan, kepatuhan regulasi, dan biaya.

MLBI Jaga Kinerja di Momen Penting Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
| Selasa, 30 Desember 2025 | 13:00 WIB

MLBI Jaga Kinerja di Momen Penting Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

Manajemen MLBI memastikan, merek-merek mereka berada dalam posisi yang kuat dan tersedia untuk memenuhi permintaan konsumen.

INDEKS BERITA