Totalindo (TOPS) Menggantung Asa di Semester Kedua 2019

Selasa, 25 Juni 2019 | 06:02 WIB
Totalindo (TOPS) Menggantung Asa di Semester Kedua 2019
[]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) kian optimistis mampu mencapai target bisnis tahun ini. Hingga akhir Mei 2019, emiten properti ini telah mengikuti tender sejumlah proyek dengan nilai Rp 9,20 triliun.

Saat ini, TOPS sudah menggenggam kontrak (order book) senilai Rp 3,2 triliun. Perinciannya, proyek carry over tahun lalu sebesar Rp 1,5 triliun dan kontrak baru senilai Rp 1,7 triliun. "Melihat posisi kami sekarang, kami optimistis bisa mencapai target," ujar dia dalam paparan publik, Senin (24/6).

Sedangkan untuk tender yang sedang diikuti, Andre membeberkan antara lain proyek apartemen yang berlokasi di Jakarta dan Tangerang. Totalindo juga membidik proyek rumahsakit di Pontianak, pusat perbelanjaan di Medan, dan kawasan industri di Karawang. "Di luar itu, ada proyek pemerintah sebesar Rp 1 triliun," sebut Andre.

Hingga Mei tahun ini, Totalindo telah memiliki kontrak baru, baik dari proyek swasta maupun hasil kerjasama operasi (KSO) dengan pemerintah. Proyek KSO itu adalah pembangunan Klapa Village Tower B senilai Rp 315 miliar dan proyek Rusun Cilangkap senilai Rp 938 miliar. Di luar proyek KSO, beberapa proyek lain adalah Gedung Pusat Pemulihan Aset Kejaksaan Agung senilai Rp 90,15 miliar, Kingland Avenue Apartment Rp 275 miliar, serta Apartemen Sahid Asena dengan nilai proyek Rp 105 miliar.

Separuh dari target

Hingga Mei tahun ini, realisasi kontrak baru TOPS sudah 68,92% dari target senilai Rp 2,5 triliun. Perinciannya, senilai Rp 1,25 triliun berasal dari sektor pengembangan properti, Rp 90 miliar dari pemerintah, serta Rp 380 berasal dari swasta. Di periode Juni 2019, TOPS belum membukukan kontrak baru. "Pada bulan ini masih belum ada proyek baru," ujar Andre.

Totalindo mengharapkan pada semester kedua tahun ini bisa meraih hasil bagus di sejumlah tender yang mereka ikuti. Sejatinya, TOPS sudah banyak mengikuti proses tender sejak awal tahun. Cuma, mayoritas keputusan pemenang tender masih mempertimbangkan hasil pemilu. "Sepertinya begitu," kata dia saat menjawab terkait pemilu yang turut mempengaruhi sektor konstruksi.

Untuk mendukung kelancaran rencana bisnis pada tahun ini, terutama pengembangan proyek properti, Totalindo mengucurkan belanja modal Rp 200 miliar. "Kami berinvestasi hanya sebagai minoritas," ungkap Andre tanpa memerinci proyek properti baru yang mereka garap.

Sejak 2018, TOPS mengembangkan proyek TOD Lebak Bulus, Rumah Susun Cilangkap, Rusun Klapa Village Tower A dan B. Dengan sejumlah proyek itu, TOPS membidik pertumbuhan aset 10,7% year on year (yoy) menjadi Rp 3,73 triliun. Pertumbuhan aset ini juga lantaran TOPS sebelumnya menjual beberapa aset seperti tanah dan apartemen yang dinilai tidak produktif.

Bagikan

Berita Terbaru

Meski Tengah Downtrend, TLKM Dinilai Punya Fondasi Kinerja Lebih Sehat di 2026
| Senin, 22 Desember 2025 | 09:13 WIB

Meski Tengah Downtrend, TLKM Dinilai Punya Fondasi Kinerja Lebih Sehat di 2026

Saham TLKM tertekan jelang tutup tahun, namun analis melihat harapan dari FMC dan disiplin biaya untuk kinerja positif di 2026.

Kepala BMKG: Perubahan Iklim Sudah Berada di Tingkat Kritis
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:43 WIB

Kepala BMKG: Perubahan Iklim Sudah Berada di Tingkat Kritis

Simak wawancara KONTAN dengan Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani soal siklon tropis yang kerap terjadi di Indonesia dan perubahan iklim.

Emiten Berburu Dana Lewat Rights Issue
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:19 WIB

Emiten Berburu Dana Lewat Rights Issue

Menjelang tutup tahun 2025, sejumlah emiten gencar mencari pendanaan lewat rights issue. Pada 2026, aksi rights issue diperkirakan semakin ramai.

Strategi Rotasi Saham Blue Chip Saat Transaksi Mulai Sepi
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:11 WIB

Strategi Rotasi Saham Blue Chip Saat Transaksi Mulai Sepi

Menjelang libur akhir tahun 2025, transaksi perdagangan saham di BEI diproyeksi cenderung sepi. Volatilitas IHSG pun diperkirakan akan rendah. 

Saham MORA Meroket Ribuan Persen, Ini Risiko & Peluang Pasca Merger dengan MyRepublic
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:05 WIB

Saham MORA Meroket Ribuan Persen, Ini Risiko & Peluang Pasca Merger dengan MyRepublic

Bagi yang tidak setuju merger, MORA menyediakan mekanisme pembelian kembali (buyback) dengan harga Rp 432 per saham.

Tekanan Restitusi Pajak Bisa Berlanjut di 2026
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:58 WIB

Tekanan Restitusi Pajak Bisa Berlanjut di 2026

Restitusi pajak yang tinggi, menekan penerimaan negara pada awal tahun mendatang.                          

Omzet UKM Tertekan, Daya Beli Jadi Beban
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:53 WIB

Omzet UKM Tertekan, Daya Beli Jadi Beban

Mandiri Business Survey 2025 ungkap mayoritas UKM alami omzet stagnan atau memburuk. Tantangan persaingan dan daya beli jadi penyebab. 

APBD Tersendat, Dana Daerah Mengendap
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:43 WIB

APBD Tersendat, Dana Daerah Mengendap

Pola serapan belanja daerah yang tertahan mencerminkan lemahnya tatakelola fiskal daerah.                          

Saham UNTR Diprediksi bisa Capai Rp 32.000 tapi Disertai Lampu Kuning Akibat Batubara
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:41 WIB

Saham UNTR Diprediksi bisa Capai Rp 32.000 tapi Disertai Lampu Kuning Akibat Batubara

Target penjualan alat berat PT United Tractors Tbk (UNTR) untuk tahun fiskal 2026 dipatok di angka 4.300 unit.

Angkutan Barang Terganggu Pembatasan
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:32 WIB

Angkutan Barang Terganggu Pembatasan

kendaraan dengan trailer atau gandengan, serta angkutan yang membawa hasil galian, tambang, dan bahan bangunan.

INDEKS BERITA

Terpopuler