UNVR Kembali Bagi Dividen dari 99% Laba

Rabu, 22 Mei 2019 | 07:52 WIB
UNVR Kembali Bagi Dividen dari 99% Laba
[]
Reporter: Avanty Nurdiana, Sinar Putri S.Utami | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - TANGERANG. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berkomitmen untuk membagi seluruh laba bersih menjadi dividen. Kali ini, UNVR akan membagi 99,25% laba bersih menjadi dividen atau setara Rp 9 triliun.

Rasio pembagian dividen memang menyusut tipis dibanding tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi, UNVR berkomitmen untuk membagi hampir seluruh laba untuk dividen. Tahun lalu, UNVR telah membagi dividen Rp 410 per saham. Nah bulan depan, UNVR tinggal membagi sisanya Rp 775 per saham. Pembagian dividen selambat-lambatnya pada 18 Juni 2019.

Sehingga secara total, setiap pemegang saham berhak untuk mendapat Rp 1.185 per saham. Tahun lalu, UNVR membukukan laba bersih Rp 9,39 triliun.

Dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) pada Selasa (21/5), UNVR juga telah diizinkan untuk berbisnis penyewaan gedung. Meski begitu, Sancoyo Antarikso, Direktur UNVR mengaku, kontribusi pendapatan lini bisnisnya hanya 0,02% dari pendapatan. "Semua pemegang saham setuju dan kami akan mengambil peluang tersebut," terang dia. Informasi saja, UNVR memiliki gedung di BSD Tangerang dan Rungkut, Surabaya.

Di lini bisnis inti, UNVR telah merilis 27 produk baru sepanjang kuartal I tahun ini. Tidak hanya produk baru, Unilever juga mengembangkan sejumlah produk yang sudah ada. "Ke depannya tentu masih banyak produk baru lagi. Tahun lalu saja, kami rilis 70 produk baru," terang Sancoyo.

Produk baru Unilever di antaranya, Nameera. Ke depan, Sancoyo mengatakan, UNVR belum akan mengakuisisi produk baru pasca melepas bisnis spread dari produk Blue Band. "Tapi kami terbuka untuk itu dan melihat kembali strategi review-nya," kata dia, kemarin.

Tekan biaya

Sejauh ini, Unilever memilih untuk mengembangkan pasar atas produk yang sudah ada. Salah satunya adalah apa yang dilakukan UNVR pada bisnis es krim. Tahun lalu, Unilever merilis es krim Seru! yang menyasar konsumen low income dengan banderol harga Rp 2.000–Rp 3.000.

Direktur Customer Development UNVR Enny Hartati Sampurno bilang, produk ini memperkuat lini bisnis food and refreshment. "Ini tidak akan kanibalisasi Walls karena spektrum berbeda," kata dia.

Selain menggenjot pendapatan dari berbagai bisnis, perusahaan ini mencoba menekan beban dengan menggandeng 15 kanal e-commerce seperti Tokopedia, Shopee dan lainnya. Untuk ini, Enny bilang, investasi di pemasaran digital diambil dari anggaran belanja modal Rp 1,3 triliun.

Nafan Aji, Analis Binaartha Sekuritas bilang, saham UNVR masih menarik dengan dibeli dengan target Rp 55.550 per saham. Kemarin saham UNVR ditutup menguat 0,18% di Rp 42.375 per saham.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Inflasi Tahun Ini Diramal Bisa Mencapai 2,33% dari Tahun Lalu yang Cuma 1,57%
| Rabu, 09 April 2025 | 12:06 WIB

Inflasi Tahun Ini Diramal Bisa Mencapai 2,33% dari Tahun Lalu yang Cuma 1,57%

Efek dasar yang rendah di tahun lalu dan potensi pelemahan nilai tukar rupiah menjadi faktor pendorong kenaikan laju inflasi tahun ini.

Profit 24,58% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Tebal (9 April 2025)
| Rabu, 09 April 2025 | 09:07 WIB

Profit 24,58% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Tebal (9 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (9 April 2025) ukuran 1 gram Rp 1.777.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 24,58% jika menjual hari ini.

Penjualan Online DFI Retail Nusantara (HERO) Meningkat Saat Lebaran
| Rabu, 09 April 2025 | 07:50 WIB

Penjualan Online DFI Retail Nusantara (HERO) Meningkat Saat Lebaran

Peningkatan penjualan di periode Lebaran 2025 terpacu adanya aktivitas berbelanja masyarakat yang meningkat secara daring  atau online.

Impor Kedelai Terancam Pelemahan Rupiah
| Rabu, 09 April 2025 | 07:45 WIB

Impor Kedelai Terancam Pelemahan Rupiah

Namun, sejauh ini harga kedelai impor masih bisa dijangkau dengan harga dibawah Rp 10.000 per  kilogram (kg).

Investor Tunggu Stimulus yang Bisa Membangkitkan IHSG
| Rabu, 09 April 2025 | 07:28 WIB

Investor Tunggu Stimulus yang Bisa Membangkitkan IHSG

Saat risiko investasi naik, pemerintah masih pede tarif AS tak berdampak signifikan ke ekonomi karena kontribusi ekspor RI ke AS hanya 2,2% 

Intra Golflink Resort (GOLF) Siapkan Belanja Modal Rp 323 Miliar di Tahun Ini
| Rabu, 09 April 2025 | 07:25 WIB

Intra Golflink Resort (GOLF) Siapkan Belanja Modal Rp 323 Miliar di Tahun Ini

Dana ini akan digunakan untuk pembangunan The Links Golf Villa dan merenovasi lapangan golf di Bali..

Apexindo Pratama (APEX) Genjot Penggunaan Rig di Tahun Ini
| Rabu, 09 April 2025 | 07:10 WIB

Apexindo Pratama (APEX) Genjot Penggunaan Rig di Tahun Ini

Kinerja APEX pada 2024 terdorong peningkatan utilisasi rig. Pemakaian rig lepas pantai (offshore) APEX mencapai 83%, 

Mewaspadai Dampak Koreksi Harga Komoditas
| Rabu, 09 April 2025 | 06:55 WIB

Mewaspadai Dampak Koreksi Harga Komoditas

Sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif impor untuk berbagai negara pada 2 April 2025 lalu, harga komoditas dunia kompak rontok.

Rupiah Masih Sulit Menguat di Tengah Gejolak
| Rabu, 09 April 2025 | 06:53 WIB

Rupiah Masih Sulit Menguat di Tengah Gejolak

Melansir Bloomberg, rupiah di pasar spot berada di level Rp 16.891 per dolar Amerika Serikat (AS), turun 0,46% secara harian.

Ribuan Pebisnis Terpapar Lonjakan Harga Gas Industri
| Rabu, 09 April 2025 | 06:50 WIB

Ribuan Pebisnis Terpapar Lonjakan Harga Gas Industri

Pelanggan PGN dari kalangan industri yang tidak termasuk dalam penerima harga khusus atau HGBT harus meneria kenaikan harga gas.

INDEKS BERITA

Terpopuler