KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Filsuf sekaligus ekonom terkemuka dari India, Amartya Kumar Sen (1933), menegaskan pertumbuhan ekonomi sonder investasi sumber daya manusia (SDM) tak hanya mengingkari cita-cita pembangunan secara keberlanjutan, namun juga melanggar etika.
Pernyataan ini menegaskan proposisi bahwa SDM merupakan aset paling bernilai (most valued asset) bagi negara.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan