Usaha PTPP Mengejar Kontrak di Luar Negeri Belum Membuahkan Hasil

Senin, 13 Mei 2019 | 05:25 WIB
Usaha PTPP Mengejar Kontrak di Luar Negeri Belum Membuahkan Hasil
[]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah getol mendorong sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) untuk unjuk gigi di kancah internasional. Makanya, banyak perusahaan pelat merah ekspansi ke mancanegara. Tak terkecuali, PT PP Tbk (PTPP).

Emiten anggota indeks Kompas100 ini, membidik sejumlah negara dengan proyek beragam. Tiga di antaranya yaitu Malaysia, Vietnam dan Filipina. Proyek di Malaysia berupa pelabuhan sedangkan proyek di Vietnam adalah pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT). Kalau di Filipina, PTPP mengincar proyek perkeretaapian.

Menurut catatan pemberitaan KONTAN, PTPP mengikuti beberapa tender di Malaysia dengan nilai mencapai Rp 15 triliun per paket. Perusahaan konstruksi pelat merah ini juga tercatat mengikuti tender senilai Rp 500 miliar di Vietnam.

Namun perburuan pekerjaan di luar negeri tak segampang perkiraan. Karena berada di wilayah negara lain, tantangan akan lebih besar ketimbang mengejar proyek di dalam negeri. Hingga Mei ini, PTPP belum mendapatkan kontrak baru dari luar negeri. "Jadi regulasinya harus dipelajari dan diantisipasi," tutur Agus Samuel Kana, Sekretaris Perusahaan PT PP Tbk kepada KONTAN, Rabu (8/5) pekan lalu.

Dus, perolehan kontrak baru dari mancanegara pada tahun 2019 belum akan mampu menyamai perolehan kontrak baru di dalam negeri. Sekadar mengingatkan, sepanjang tahun ini PTPP membidik kontrak baru sebesar Rp 50 triliun. Mereka berharap 40% dari target kontrak baru atau Rp 20 triliun bisa mereka dapatkan pada semester I. Lantas, Rp 30 triliun selebihnya adalah target kontrak baru pada semester II.

Selama Januari hingga Maret tahun ini, PTPP membukukan kontrak baru senilai Rp 9,8 triliun atau 49% dari target paruh pertama. Ketimbang perolehan periode yang sama tahun lalu Rp 9,5 triliun, capaian tiga bulan tahun tersebut naik 3,16% year on year (yoy).

Beberapa proyek baru PTPP seperti hotel Swiss-Belhotel, irigasi Batang Asai di Jambi, depo kereta api Makassar-Parepare dan smelter di Kolaka, Sulawesi Tenggara. Ada pula proyek rest area, pesantren, jalan dan Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan, Kalimantan Timur.

Proyek bandara

Total jumlah proyek di tangan PTPP mencapai 180 pekerjaan. Perusahaan tersebut menargetkan, 20%–30% dari total proyek tersebut dapat rampung pada tahun ini.

Salah satu proyek prioritas PTPP adalah bandar udara (bandara) Kulon Progo di Yogyakarta. Informasi saja, nilai proyek tersebut mencapai Rp 5,58 triliun. Target operasional penuhnya pada Januari 2020. Menurut rancang bangun, Bandara Kulon Progo memiliki panjang landasan 3.250 meter dan mampu melayani pesawat berbadan lebar seperti Airbus A-380, Boeing 747 dan Boeing 777.

Sejatinya, manajemen PTPP juga sudah mengantongi proyek baru pada periode April hingga Mei ini. Namun, mereka belum bisa mengungkapkan tambahan proyek anyar tersebut. "Karena masih diperhatikan surat-surat dan administrasinya, supaya sah menjadi nilai kontrak," terang Agus.

Sementara hingga tutup tahun 2019, manajemen PTPP mengincar pertumbuhan pendapatan sebesar 20% yoy dan kenaikan laba bersih sebesar 16% yoy. Tahun lalu, mereka mencetak pendapatan usaha Rp 25,12 triliun dan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih Rp 1,50 triliun. Jadi, target pendapatan tahun ini Rp 30,14 triliun dan laba bersih Rp 1,74 triliun.

Bagikan

Berita Terbaru

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO
| Minggu, 23 Februari 2025 | 15:01 WIB

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO

Kabar yang masuk KONTAN, Menteri Investasi dan BKPM Rosan Roslani akan menjadi nakhoda BPI Danantara.

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:12 WIB

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana

Co-Founder sekaligus CEO eFishery Gibran Huzaifah menyatakan tidak pernah menggelapkan dana eFishery sepeser pun.

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:00 WIB

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan

Industri otomotif bergerilya tangkap pasar yang besar dari mobil bekas, melalui platform digital mereka tawarakan layanan mobil bekas.

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri
| Minggu, 23 Februari 2025 | 13:00 WIB

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri

Tren memelihara ayam di rumah kian digemari. Proses pemeliharaan yang mudah membuat banyak orang keranjingan melakukannya.

10 SWF Dengan Aset Terbesar, Ada Danantara
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:32 WIB

10 SWF Dengan Aset Terbesar, Ada Danantara

Indonesia segera meluncurkan SWF terbaru dengan aset jumbo yakni Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:31 WIB

Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan

Pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif, kemudahan perizinan, dan skema feed-in tariff agar investasi energi hijau semakin menarik.

Saham Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Jadi Perhatian di Awal Tahun 2025
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:01 WIB

Saham Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Jadi Perhatian di Awal Tahun 2025

Direktur dan Chief Investor Relations Officer BRMS Herwin Hidayat mengerek target produksi emas pada tahun 2025 sebanyak 26,67% YoY.

Perang Bunga KPR Murah Membara di Awal Tahun
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:00 WIB

Perang Bunga KPR Murah Membara di Awal Tahun

Langsung tancap gas di awal tahun, bank gencar menawarkan promo bunga KPR untuk meningkatkan pembiayaan kredit rumah.

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 09:00 WIB

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana

Tahun 2024, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) meraih rating ESG lebih baik. Namun awal tahun ini, PGN terseret kasus dugaan korupsi. 

 
Nakhoda Danantara
| Minggu, 23 Februari 2025 | 06:10 WIB

Nakhoda Danantara

​Pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) terus menjadi sorotan publik. Kenapa?

INDEKS BERITA

Terpopuler