Vaksin Covid-19 Efektif Menangkal Varian B117, Masyarakat Jangan Menunda Vaksinasi

Jumat, 12 Maret 2021 | 15:54 WIB
Vaksin Covid-19 Efektif Menangkal Varian B117, Masyarakat Jangan Menunda Vaksinasi
[ILUSTRASI. Pemerintah mengimbau masyarakat tidak menunda vaksinasi Covid-19 meski ada kekhawatiran terhadap varian baru virus corona B117. KONTAN/Fransiskus Simbolon]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Munculnya varian baru virus Covid-19 seperti varian B117 diyakini tidak akan mempengaruhi efektivitas vaksin yang diberikan kepada masyarakat. 

Itu sebabnya, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak menunda vaksinasi Covid-19 atas dasar kekhawatiran kemunculan varian baru virus corona B117. 

Juru Bicara Satgas Penangangan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, vaksin adalah intervensi yang sudah teruji untuk memberikan manfaat kesehatan bagi masyarakat untuk menyelamatkan nyawa. 

Baca Juga: PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) Mengincar Pendapatan Hingga Rp 4,5 Triliun

Jika salah satu vaksin yang ada terbukti kurang efektif terhadap satu atau lebih varian, Wiku menegaskan, hal itu akan menjadi dasar perbaikan komposisi vaksin untuk melindungi dari varian tersebut secara spesifik. 

Menurut Wiku, sekalipun vaksin kemungkinan kurang efektif terhadap beberapa varian virus Covid-19, masyarakat sebaiknya tidak menunda vaksinasi. 

"Layaknya berperang, kita harus memanfaatkan senjata yang ada untuk dapat menang," kata Wiku dalam keterangan pers di Graha BNPB, Selasa (9/3). 

Baca Juga: Pengaduan Terbanyak di YLKI Berasal dari Konsumen Properti

Sebelumnya, Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi menegaskan, vaksin Covid-19 yang saat ini digunakan efektif terhadap mutasi virus Covid-19.

Sampai saat ini belum ada penelitian ataupun bukti ilmiah yang menunjukkan vaksin yang telah diproduksi dan telah digunakan di berbagai belahan dunia tidak bisa melindungi dari virus varian baru.

"Vaksin yang digunakan dalam upaya kita melakukan penanggulangan pandemi Covid-19 masih sangat efektif," tegas Nadia.

Baca Juga: Penggalangan Dana Jumbo Oleh Emiten di Bursa Saham Tahun Ini Semakin Marak

Nadia menambahkan, virus corona merupakan tipe virus RNA (ribonucleic acid) yang secara alami mudah mengalami mutasi yang merupakan kemampuan virus untuk bertahan hidup. 

Memang, Nadia bilang, karakteristik varian B117 ini lebih cepat menular. Namun, WHO belum mendapatkan laporan bukti bahwa virus mutasi Covid-19 ini lebih tinggi tingkat keganasannya. Berdasarkan penelitian di negara lain, varian B117 disebutkan lebih cepat menular namun tidak lebih mematikan.

Para peneliti yang mendalami virus corona B117 mengonfirmasi bahwa efektivitas inokulasi terhadap virus masih ada di level yang bisa diterima sehingga sejauh ini belum mengganggu kinerja vaksin. 

''Vaksin yang sekarang digunakan pemerintah masih efektif untuk mencegah penularan mutasi virus sehingga tidak akan mempengaruhi kekebalan kelompok,'' ujar Nadia dalam keterangan resmi. 

Baca Juga: Tiga Komisaris Sriwijaya Air Menjadi Saksi di Kasus Asabri

Di kesempatan terpisah, Wiku mengatakan, pemerintah terus berkomitmen melakukan penelitian untuk meningkatkan kualitas vaksin yang ada saat ini. Pemerintah juga akan berupaya melakukan percepatan vaksinasi di Indonesia dan juga memprioritaskan kelompok yang rentan untuk menekan laju penularan dan kemunculan varian baru. 

Saat ini para peneliti lembaga pemerintahan bidang kesehatan dan para ilmuwan bekerja keras mengidentifikasi varian virus baru melalui Whole Genum Sequencing yang kemudian dikumpulkan melalui GISAID untuk mendalami pengaruhnya terhadap perilaku virus tersebut. 

Menurut Wiku, para produsen dan program yang mendayagunakan vaksin juga harus menyesuaikan kondisi evolusi virus Covid-19. Misalnya memasukkan lebih dari 1 strain dalam pengadaan produk vaksin, dan menambahkan suntikan penguat atau booster, dan lain-lain. 

"Uji juga harus dirancang dengan baik agar memungkinkan penilaian setiap perubahan efikasi dan dapat terlihat, harus memiliki skala dan keragaman yang memadai untuk memungkinkan hasil interpretasi yang jelas," lanjut Wiku.

Baca Juga: Update Data Pelanggan Listrik, PLN Bakal Minta Data NIK, NPWP Atau Paspor

Vaksin Covid-19 yang sedang dalam pengembangan atau sudah disetujui diharapkan dapat memberikan setidaknya beberapa proteksi untuk melawan varian virus baru. Karena pada prinsipnya, vaksin Covid-19 dalam pengembangannya memperhatikan respons imun yang luas dan mempertimbangkan berbagai antibodi dan sel. 

"Oleh karena itu, perubahan atau mutasi pada virus tidak membuat vaksin menjadi tidak efektif sama sekali," tegas Wiku.

Baca Juga: Kinerja Unilever (UNVR) Tahun Ini Dibayangi Kenaikan Harga CPO, Dollar AS dan Royalti

Sejak dimulai 13 Januari lalu, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 terus bergulir ke seluruh provinsi di Indonesia. 

Dari 38 juta dosis vaksin Covid-19 yang diterima secara bertahap sejak akhir Desember 2020, setidaknya sampai 11 Maret 2021, sebanyak 1,29 juta orang telah menerima vaksinasi ke-2. Sementara penerima vaksinasi pertama mencapai 3.7 juta. 

Pemerintah terus mengupayakan pemenuhan kebutuhan vaksinasi dengan berbagai pendekatan, baik melalui skema pemerintah ke pemerintah (G-to-G) maupun langsung ke produsen vaksin.

Yang terbaru, pada 8 Maret lalu, sebanyak 1,1 juta dosis vaksin Covid-19 dari AstraZeneca tiba di Indonesia. Kedatangan vaksin melalui jalur multilateral Fasilitas COVAX ini adalah bagian awal dari kedatangan batch pertama sebesar 11.704.800 dosis vaksin hingga Mei 2021.

Baca Juga: Alasan Bisnis, Outlook dan Rating Jasa Marga Ditarik Moody's

Percepatan vaksinasi jadi salah satu kunci untuk mengendalikan laju penularan COVID-19 dan menanggulangi pandemi. 

"Masuknya vaksin AstraZeneca merupakan upaya pemerintah untuk memastikan ketersediaan vaksin Covid-19 di Indonesia, dan dapat mengakselerasi program vaksinasi nasional, dalam menciptakan kekebalan komunitas atau herd immunity," kata Wiku. 

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Kaget Namanya Ada di Daftar Pemegang Saham SAME, Pieter Tanuri: Saya Cuma Cumi-cumi

 

Bagikan

Berita Terbaru

Pemerintah Siap Guyur Stimulus Rp 16,23 Triliun untuk Dorong Ekonomi
| Senin, 15 September 2025 | 15:48 WIB

Pemerintah Siap Guyur Stimulus Rp 16,23 Triliun untuk Dorong Ekonomi

Ada delapan program akselerasi yang disiapkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk insentif PPh pasal 21 DTP

PPN DTP Dongkrak Penjualan Perumahan, Daya Beli Masih Jadi Tantangan
| Senin, 15 September 2025 | 14:00 WIB

PPN DTP Dongkrak Penjualan Perumahan, Daya Beli Masih Jadi Tantangan

Pengusaha berharap pemerintah tak hanya andalkan PPN DTP, tetapi perlu dilengkapi dengan kebijakan lain yang lebih langsung menyentuh masyarakat.

Dorong Pertumbuhan UMKM, OJK Terbitkan Beleid Mempermudah Kredit ke UMKM
| Senin, 15 September 2025 | 12:24 WIB

Dorong Pertumbuhan UMKM, OJK Terbitkan Beleid Mempermudah Kredit ke UMKM

OJK menerbitkan POJK no 19 tahun 2025 tentang Kemudahan Pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Di Tengah Euforia Akuisisi Tambang Emas PSAB, Kinerja Keuangan UNTR Masih Menantang
| Senin, 15 September 2025 | 10:38 WIB

Di Tengah Euforia Akuisisi Tambang Emas PSAB, Kinerja Keuangan UNTR Masih Menantang

Setelah transaksi akuisisi Tambang Emas Doup milik PSAB rampung, maka UNTR akan mengelola dua tambang emas.​

Harga Saham BBCA Mulai Rebound Usai Dilanda Aksi Jual Besar-besaran Investor Asing
| Senin, 15 September 2025 | 08:22 WIB

Harga Saham BBCA Mulai Rebound Usai Dilanda Aksi Jual Besar-besaran Investor Asing

Valuasi harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) saat ini sudah lebih rendah dibanding rata-rata historisnya.

Saham FITT Terbang Duluan, Belakangan Baru Diumumkan Pengendali Anyar Bakal Datang
| Senin, 15 September 2025 | 07:44 WIB

Saham FITT Terbang Duluan, Belakangan Baru Diumumkan Pengendali Anyar Bakal Datang

Saat ini PT Hotel Fitra International Tbk (FITT) hanya memiliki satu aset properti yang sudah beroperasi di Majalengka.

Aplikasi Digital Bank Syariah Bukan Lagi Tren, Sudah Jadi Kebutuhan
| Senin, 15 September 2025 | 07:39 WIB

Aplikasi Digital Bank Syariah Bukan Lagi Tren, Sudah Jadi Kebutuhan

Bank syariah terus menggenjot pengembangan aplikasi digital untuk memperluas basis nasabah ritel.     

Hemat Waktu dan Biaya dalam Rekrutmen dengan Aplikasi Berbasis AI
| Senin, 15 September 2025 | 07:28 WIB

Hemat Waktu dan Biaya dalam Rekrutmen dengan Aplikasi Berbasis AI

Dunia rekrutmen serta penilaian SDM membutuhkan bantuan teknologi AI. Tentu, ini menciptakan peluang bisnis aplikasi berbasis AI yang menarik.

Menyulap Limbah Jadi Gas Bersih untuk Energi
| Senin, 15 September 2025 | 07:19 WIB

Menyulap Limbah Jadi Gas Bersih untuk Energi

Pemerintah siap mengembangkan BioCNG berbasis limbah sebagai sumber energi terbarukan. Caranya?     

Penawaran SR023 Berakhir Hari Ini (15/9), Masih Ada Kuota Tersisa
| Senin, 15 September 2025 | 06:30 WIB

Penawaran SR023 Berakhir Hari Ini (15/9), Masih Ada Kuota Tersisa

Batas akhir penawaran SR023 15 September 2025 dengan kupon 5,80% vs saham, mana yang lebih menguntungkan?

INDEKS BERITA

Terpopuler