Wall Street Menghijau Terimbas Angin Segar Perundingan AS-China

Selasa, 08 Januari 2019 | 05:59 WIB
Wall Street Menghijau Terimbas Angin Segar Perundingan AS-China
[]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Amazon.com Inc dan Netflix memicu kenaikan sesi kedua berturut-turut di Wall Street pada hari Senin (7/1). Selain itu, dimulainya kembali pembicaraan perdagangan AS-China membantu meredakan kekhawatiran yang telah memukul pasar dalam beberapa bulan terakhir.

Indeks patokan S&P 500 menambah lonjakan 3,4% pada hari Jumat ketika data pekerjaan AS yang kuat meredakan kekhawatiran terhadap ekonomi. Pernyataan Ketua Federal Reserve juga menenangkan investor yang gelisah bahwa kenaikan suku bunga akan menghambat pertumbuhan.

Kekhawatiran perlambatan global telah menyebabkan penurunan tajam di pasar selama beberapa bulan terakhir dan analis memperkirakan akan menekan pertumbuhan perusahaan. Tetapi setelah mencapai level terendah 20 bulan pada Malam Natal, indeks S&P 500 naik lebih dari 9%.

China memiliki "itikad baik" untuk bekerja dengan Amerika Serikat menyelesaikan friksi perdagangan, kata Kementerian Luar Negeri China.

Sementara itu Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan melihat "peluang yang sangat bagus bahwa kita akan mendapatkan penyelesaian yang wajar" ketika kedua negara memulai pembicaraan tatap muka pertama mereka sejak gencatan senjata 90 hari disepakati pada bulan Desember.

"Yang utama adalah kemajuan tersirat pemerintah dalam pembicaraan dengan China. Itu adalah sesuatu yang pasar lihat sangat penting," kata Rick Meckler, mitra Cherry Lane Investments di New Vernon, New Jersey, kepada Reuters.

Sembilan dari 11 sektor S&P utama naik. Indeks diskresi konsumen mengalami lonjakan terbesar (2,36%)dipimpin oleh kenaikan 3,44% saham Amazon. 

Lonjakan harga tersebut membuat Amazon menjadi perusahaan paling berharga di Wall Street dengan nilai kapitalisasi pasar US$ 797 miliar, melampaui kapitalisasi pasar Microsoft Corp yang mencapai US$ 784 miliar setelah kenaikan 0,13% di sahamnya.

Saham layanan streaming video Netflix, menjadi kontributor terbesar kedua peningkatan S&P 500 pada hari Senin (5,97%).

Perusahaan-perusahaan itu serta saham-saham teknologi dan profil konsumen lainnya telah pulih setelah turun tajam pada kuartal terakhir 2018.

Sebagian besar sentimen optimis Senin merupakan perpanjangan dari reli Jumat.

"Berita pada hari Jumat adalah positif, dan pelaku pasar sekarang bertindak lebih percaya diri, dan itu memberi makan pada dirinya sendiri," kata Tom Martin, manajer portofolio di Globalt Investments di Atlanta.

Indeks energi S&P naik 1,29% karena harga minyak naik terdorong pengurangan produksi OPEC.

Indeks Philadelphia Semiconductor, yang mencakup banyak perusahaan yang bergantung pada China untuk pendapatan, melonjak 1,95%.

Dow Jones Industrial Average naik 0,42% ke 23.531,35, sedangkan S&P 500 naik 0,70% menjadi 2.549,69. Nasdaq Composite bertambah 1,26% menjadi 6.823,47.

Mendekati musim laporan pendapatan, investor memperkirakan perlambatan pertumbuhan laba kuartal keempat, dan mereka akan memeriksa prakiraan untuk tanda-tanda pelemahan lebih lanjut.

Bagikan

Berita Terbaru

Industri Baja Tertahan Sepi Permintaan
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 05:15 WIB

Industri Baja Tertahan Sepi Permintaan

Banjir baja impor yang mengguyur pasar dalam negeri turut mengusik kinerja para produsen baja lokal.

Ekonomi Butuh Reformasi Struktural
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 05:10 WIB

Ekonomi Butuh Reformasi Struktural

Pemerintah berencana menggelontorkan anggaran Rp 10,8 triliun pada kuartal III untuk paket stimulus ekonomi

Lagi, Satgas Tetapkan Tersangka Baru Beras Oplos
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 05:10 WIB

Lagi, Satgas Tetapkan Tersangka Baru Beras Oplos

Jumlah tersangka perkara beras oplosan yang ditetapkan Satgas Pangan Polri bertambah menjadi ada enam tersangka.

Emiten Kompas100 Cetak Kinerja Bagus di Semester I-2025
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 05:05 WIB

Emiten Kompas100 Cetak Kinerja Bagus di Semester I-2025

Pencetak laba tertinggi emiten indeks Kompas100 mayoritas berasal dari sektor bahan baku, konsumer siklikal dan teknologi. 

Ekonomi Labil, Kredit Fintech Semakin Kerdil
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 04:50 WIB

Ekonomi Labil, Kredit Fintech Semakin Kerdil

Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan fintech lending melambat dalam dua bulan beruntun.

Kinerja Duo Emiten Kertas Sinar Mas Masih Belum Bernas
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 04:45 WIB

Kinerja Duo Emiten Kertas Sinar Mas Masih Belum Bernas

Penurunan kinerja  PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dipicu turunnya penjualan dan biaya produksi tinggi. 

Neraca Dagang Tidak Mampu Angkat Rupiah
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 04:40 WIB

Neraca Dagang Tidak Mampu Angkat Rupiah

Surplus neraca perdagangan Indonesia pada semester I-2025 tumbuh 25%, tetapi rupiah melemah 3,39%    

Dapat Dana Segar, PNM Bisa Kerek Plafon Pembiayaan
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 04:15 WIB

Dapat Dana Segar, PNM Bisa Kerek Plafon Pembiayaan

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) belum lama ini mendapat dana segar lewat penerbitan Orange Bond senilai Rp 16 triliun. 

Anomali Data Pertumbuhan Ekonomi RI
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 04:05 WIB

Anomali Data Pertumbuhan Ekonomi RI

Data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 BPS mencapai level tertinggi sejak kuartal II-2023         

Tata Kelola Data dan Kepercayaan Publik
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 03:41 WIB

Tata Kelola Data dan Kepercayaan Publik

Data privat, yakni segala hal yang dapat mengidentifikasi individu, memerlukan perlindungan tertinggi.

INDEKS BERITA

Terpopuler