Wall Street: Peluang Paket Bantuan Fiskal Baru Mendorong Dow Jones, S&P, Nasdaq

Jumat, 20 November 2020 | 05:00 WIB
Wall Street: Peluang Paket Bantuan Fiskal Baru Mendorong Dow Jones, S&P, Nasdaq
[]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - NEW YORK (Reuters). Tiga indeks utama Wall Street yaitu Dow Jones Industrial Average, S&P 500 dan Nasdaq Composite berakhir di wilayah positif pada Hari Kamis (19/11) Amerika Serikat (AS). Harapan stimulus baru mendukung sentimen investor menjelang akhir sesi perdagangan yang penuh dengan kekhawatiran atas peningkatan penutupan area publik (shutdown) dan pemutusan hubungan kerja karena tingkat infeksi Covid-19 melonjak.

Dow Jones naik 44,47 poin atau 0,15% menjadi 29.482,24. S&P 500 naik 14,10 poin atau 0,40%, menjadi 3.581,85. Sementara Nasdaq bertambah 103,11 poin, atau 0,87% menjadi 11.904,71.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Trump Tetap Patok Tarif 32%, Indonesia Patut Ikuti Langkah China Menjaring Mitra Baru
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 10:00 WIB

Trump Tetap Patok Tarif 32%, Indonesia Patut Ikuti Langkah China Menjaring Mitra Baru

Indonesia juga mesti memaksimalkan penggunaan LCS dan BCSA untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.

Profit 26,02% Setahun: Harga Emas Antam Hari Ini Menguat (12 Juli 2025)
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 09:19 WIB

Profit 26,02% Setahun: Harga Emas Antam Hari Ini Menguat (12 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat hari ini 11 Juli 2025 di Logammulia.com Rp 1.919.000 per gram, tapi harga buyback Rp 1.763.000 per gram.

Menengok Aksi Eks CEO SMAR, Borong Total 131,95 Juta Saham NSSS Sejak Maret 2025
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 09:00 WIB

Menengok Aksi Eks CEO SMAR, Borong Total 131,95 Juta Saham NSSS Sejak Maret 2025

Akumulasi saham PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS) yang teranyar per tanggal 8 Juli 2025.melibatkan 38.420.600 saham. 

Pembiayaan Multifinance ke Sektor Produktif Menantang
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 08:25 WIB

Pembiayaan Multifinance ke Sektor Produktif Menantang

Pembiayaan sejumlah perusahaan multifinance sektor produktif masih jauh dibawah target yang dicanangkan OJK sekitar 46%-48% ​

Rasio NPL Perbankan Masih Berpotensi Meningkat
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 08:05 WIB

Rasio NPL Perbankan Masih Berpotensi Meningkat

NPL perbankan pada Mei 2025 sebesar 2,29% secara tahunan atau year on year (YoY), naik dari 2,24% pada April dan 2,08% pada Desember 2024.​

Menakar Prospek Harga Emas dan Efeknya ke Kinerja PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 08:00 WIB

Menakar Prospek Harga Emas dan Efeknya ke Kinerja PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)

Konsumsi emas di Indonesia hanya sekitar 0,17 gram per kapita, lebih rendah dibanding Malaysia yang mencapai 0,54 gram per kapita.

Kredit Menganggur Semakin Menumpuk
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 07:30 WIB

Kredit Menganggur Semakin Menumpuk

Banyak korporasi belum memanfaatkan fasilitas kredit yang telah disetujui bank, membuat angka kredit menganggur terus meningkat.​

Saham Dengan Dividend Yield Tinggi dan Laba yang Bertumbuh
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 07:18 WIB

Saham Dengan Dividend Yield Tinggi dan Laba yang Bertumbuh

Investor perlu memperhatikan kenaikan harga sebelum pengumuman dividen hingga sesaat sebelum membeli serta membandingkan dengan nominal dividen

Harga Beras Stabil Lewat Koperasi Desa
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 07:10 WIB

Harga Beras Stabil Lewat Koperasi Desa

Pemerintah bisa melawan tengkulak saat pembelian komoditas beras di tingkat bawah lewat koperasi merah putih.​

Rupiah dalam Sepekan Tersengat Tarif AS
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 07:05 WIB

Rupiah dalam Sepekan Tersengat Tarif AS

 Sepekan ini, nilai tukar rupiah bergerak berfluktuatif. Ketidakpastian tarif Amerika Serikat (AS) masih menjadi sentimen volatilitas rupiah

INDEKS BERITA

Terpopuler