Waspadai Volatilitas IHSG Imbas Sentimen Eksternal

Rabu, 25 Mei 2022 | 07:35 WIB
Waspadai Volatilitas IHSG  Imbas Sentimen Eksternal
[ILUSTRASI. Pekerja memotret layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras.]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) bulan Mei ini masih mempertahankan suku bunga acuan BI 7-day reverse repo rate (BI 7-day-RR) di level 3,5% atau level terendahnya. Pelaku pasar pun merespons positif kebijakan ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali menembus level 7.000.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, pandangan dan sikap BI terhadap kondisi ekonomi saat ini memberikan ketenangan bagi pelaku pasar. Pertumbuhan kredit perbankan dan kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada April 2022 menunjukkan fundamental ekonomi Indonesia yang pulih secara kuat dan berkelanjutan.

Ini menjadi bekal menghadapi ketidakpastian pasar. "Meski memang kuatnya fundamental ekonomi Indonesia tidak serta merta menghapus ketidakpastian yang ada di pasar," kata Nico, Selasa (24/5).

Nico melihat IHSG memiliki potensi cukup besar untuk kembali ke level 7.000. Namun, perlu dicatat, volatilitas tetap masih ada. Sehingga, ada ruang yang cukup besar pula bagi IHSG untuk bergerak fluktuatif sebelum akhirnya kembali menguat.

Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana juga berpendapat senada. Selain itu, ia juga menilai tidak lantas investor asing akan kembali masuk dan mencetak net buy. Aksi beli asing akan dipengaruhi faktor eksternal, terutama dari sisi kebijakan The Fed. "Asing masih wait and see terhadap suku bunga The Fed," sebut Wawan.

Untuk perdagangan hari ini, Wawan memperkirakan posisi 6.900 akan menjadi support baru IHSG. Sedang support kedua ada di 6.800. Kemudian resistance IHSG berada di level psikologis 7.000.

 Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan juga menilai kebijakan BI belum akan kembali mengundang arus dana asing masuk bursa. Apalagi The Fed sudah mulai menaikkan suku bunga acuan dengan lebih agresif.

Imbasnya, akumulasi net sell tercatat mencapai Rp 9 triliun sejak The Fed menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin. Meski demikian, net sell investor asing cenderung mereda pada periode 17-21 Mei 2022. "Yang terjadi saat ini lebih ke volatilitas sesaat, pelaku pasar masih mencoba mencerna sentimen-sentimen yang beredar, terutama sentimen eksternal," kata Valdy.

Dengan kebijakan BI menahan suku bunga, Analis B-Trade Raditya Krisna Pradana merekomendasikan pelaku pasar mencermati saham-saham perbankan.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Transaksi IIMS 2025 Meningkat, Ini Penjualan Mobil Nasional Dalam 8 Tahun Terakhir
| Senin, 24 Februari 2025 | 15:02 WIB

Transaksi IIMS 2025 Meningkat, Ini Penjualan Mobil Nasional Dalam 8 Tahun Terakhir

Nilai transaksi pada IIMS 2025 naik 3,2% menjadi Rp 6,91 triliun dari Rp 6,7 triliun pada tahun lalu.

Jadi Tujuan Ekspor CPO Utama, Rencana Kenaikan Pajak Impor India Bisa Menyusahkan
| Senin, 24 Februari 2025 | 13:07 WIB

Jadi Tujuan Ekspor CPO Utama, Rencana Kenaikan Pajak Impor India Bisa Menyusahkan

Berdasarkan data BPS, India telah menjadi importir utama minyak sawit atau CPO Indonesia sejak tahun 2012.

Paling Moncer di LQ45 Pekan Lalu, Ini 10 Besar Investor Asing Pemilik Saham AMMN
| Senin, 24 Februari 2025 | 11:28 WIB

Paling Moncer di LQ45 Pekan Lalu, Ini 10 Besar Investor Asing Pemilik Saham AMMN

Vanguar Group menjadi investor institusi asing yang paling banyak mendekap saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).

Realisasi Penyaluran KUR Mencapai Rp 7 Triliun
| Senin, 24 Februari 2025 | 09:21 WIB

Realisasi Penyaluran KUR Mencapai Rp 7 Triliun

Pemerintah menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat atau KUR sebesar Rp 300 triliun pada tahun ini

Asing Masuk Rp 7,58 Triliun di Pekan Ketiga Februari
| Senin, 24 Februari 2025 | 09:01 WIB

Asing Masuk Rp 7,58 Triliun di Pekan Ketiga Februari

Aliran modal asing masuk ke pasar surat berharga negara (SBN) dan ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Dana Pensiun Guru AS dan JP Morgan Paling Banyak Borong Saham TLKM, Intip Prospeknya
| Senin, 24 Februari 2025 | 08:27 WIB

Dana Pensiun Guru AS dan JP Morgan Paling Banyak Borong Saham TLKM, Intip Prospeknya

Salah satu tantangan yang dihadapi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) adalah pertumbuhan average revenue per user (ARPU).

Jangan Tebang Pilih Efisiensi Anggaran
| Senin, 24 Februari 2025 | 08:16 WIB

Jangan Tebang Pilih Efisiensi Anggaran

Pemerintah berencana mengembalikan dana sebesar Rp 58 triliun kepada 17 kementerian dan lembaga (K/L)

Kepemilikan SBN oleh BI Bakal Makin Besar
| Senin, 24 Februari 2025 | 08:07 WIB

Kepemilikan SBN oleh BI Bakal Makin Besar

Menilik efek dari rencana Bank Indonesia menjadi pembeli surat berharga negara (SBN) untuk mendanai program 3 juta rumah

Membedah Bisnis Internet Rakyat WIFI, Kolaborasi Bareng Arsari Group Milik Hashim
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:35 WIB

Membedah Bisnis Internet Rakyat WIFI, Kolaborasi Bareng Arsari Group Milik Hashim

Khusus di 2025 PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) menargetkan bisa membangun fasilitas ke tiga juta hingga lima juta rumah tangga.

 MTDL Intip Peluang Akal Imitasi
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:32 WIB

MTDL Intip Peluang Akal Imitasi

PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) mengalokasikan dana belanja modal Rp 112,5 miliar di sepanjang tahun ini

INDEKS BERITA

Terpopuler