Wika Realty rampungkan integrasi 21 hotel di kuartal ketiga

Senin, 23 Agustus 2021 | 06:05 WIB
Wika Realty rampungkan integrasi 21 hotel di kuartal ketiga
[]
Reporter: Nur Qolbi, Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah PT Wika Realty melakukan inbreng dan akuisisi saham untuk mengintegrasikan 21 hotel di bawah holding Hotel BUMN terus bergulir. Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini sebelumnya telah ditunjuk menjadi induk dalam holding

"Untuk 21 hotel ini ditargetkan selesai pada kuartal III-2021," kata Sekretaris WIKA, Mahendra Vijaya, Minggu (22/8). 

Dalam rencana pembentukan holding Hotel BUMN, WIKA mengantongi penilaian "wajar" dari penilai independen. 

Sebanyak 21 hotel tersebut yaitu berasal dari 1 hotel dari PT Aero Wisata, 9 hotel yang berasal dari PT Pegadaian, dan 11 berasal dari PT Hotel Indonesia Natour. 

Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia Tbk (BEI), Minggu (22/8), terkait transaksi holding hotel, beberapa langkah sudah digelar. 

Pertama, WIKA telah melakukan tambahan penyertaan saham ke dalam Wika Realty sebesar Rp 775 miliar. Dana ini sebagian digunakan untuk pembayaran atas pembelian aset hotel Pegadaian. Sebagian lagi untuk pengambilalihan saham secara tunai pada PT Hotel Indonesia Group (HIG), PT Senggigi Pratama Internasional, dan nantinya PT Hotel Indonesia Properti. 

Terkait dengan HIG, Wika Realty telah melakukan akuisisi saham milik PT Patra Jasa di HIG untuk mengoperasikan dan mengelola hotel-hotel yang diintegrasikan.

Terkait dengan akuisisi Senggigi Pratama, Wika Realty telah melakukan tukar saham dengan induk usaha Senggigi, PT Aero Wisata, ditambah pembayaran tunai.  Saham Senggigi juga diambil dari Dana Pensiun AWS dengan cara pembayaran tunai.

Terkait dengan hotel milik Pegadaian, Wika Realty telah melakukan pembelian sembilan aset hotel Pegadaian dan aset FF & E milik PT Pesonna Jaya Indonesia. Lokasi hotel ini di Tegal, Pekalongan, Tugu Yogyakarta, Ngupasan Yogyakarta, Gresik, Makassar, Semarang, Pekanbaru, dan Surabaya.

Langkah selanjutnya, Wika Realty akan melakukan akuisisi saham di Hotel Indonesia Properti milik PT Hotel Indonesia Natour dengan cara tukar saham dan pembayaran tunai. Saham Hotel Indonesia Properti juga akan dibeli dari Koperasi Karyawan Grand Bali Beach. 

Total transaksi untuk mengintegrasikan sebelas hotel ini akan bernilai Rp 3,22 triliun. WIKA menyebut, nilai transaksi ini tidak material karena sekitar 19,20% dari ekuitas perusahaan yang sebesar Rp 16,79 triliun. 

Bagi WIKA, secara konsolidasian, perusahaan akan mendapat aset tambahan dari transaksi hotel yang dilakukan Wika Realty. Mengingat, WIKA menggenggam 94,24% saham Wika Realty. Nantinya, WIKA akan mempertahankan kepemilikan mayoritas di Wika Realty meskipun akan ada pemegang saham baru untuk anak usahanya ini. 

Selanjutnya, hotel-hotel ini akan memberikan recurring income bagi Wika Realty dan juga akan menyumbang peningkatan CAGR dan pendapatan EBITDA WIKA. 

Dalam laporan keuangan proforma, aset WIKA nantinya setelah transaksi akan menjadi Rp 65,32 triliun, naik 5,46% dari sebelum transaksi yang sebesar Rp 61,94 triliun. 

"Berdasarkan pertimbangan analisis kewajaran penilai independen, rencana transaksi secara keseluruhan adalah wajar bagi perseroan dan pemegang saham perseroan," tulis Mahendra dalam keterbukaan informasi.

Bagikan

Berita Terbaru

Diskon Tarif Tol Jelang Libur Nataru Tidak Menjadi Beban Bagi JSMR dan CMNP
| Kamis, 11 Desember 2025 | 11:00 WIB

Diskon Tarif Tol Jelang Libur Nataru Tidak Menjadi Beban Bagi JSMR dan CMNP

Kebijakan pemberian diskon tarif tol di momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) diproyeksi menyumbang kenaikan volume atau trafik.

Industri Semen Tertekan, Menakar Prospek Saham Semen Baturaja (SMBR)
| Kamis, 11 Desember 2025 | 10:00 WIB

Industri Semen Tertekan, Menakar Prospek Saham Semen Baturaja (SMBR)

Kinerja industri semen yang lesu, dipengaruhi oleh lemahnya permintaan pasar domestik, terutama penyelesaian proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Agar Nonkaryawan Patuh Urusan Pajak
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:34 WIB

Agar Nonkaryawan Patuh Urusan Pajak

Rasio kepatuhan wajib pajak orang pribadi nonkaryawan merosot ke 27,96%, terendah dalam lima tahun terakhir

Perusahaan Milik Hashim Djojohadikusumo Mengungkap Motif di Balik Pencaplokan COIN
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:10 WIB

Perusahaan Milik Hashim Djojohadikusumo Mengungkap Motif di Balik Pencaplokan COIN

Investasi ini bukan hanya nilai ekonomi, tapi membangun kedaulatan digital Indonesia yang menghasilkan inovasi dan nilai tambah ekonomi nasional.

Bahaya Batalnya Tarif Resiprokal AS terhadap RI
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:09 WIB

Bahaya Batalnya Tarif Resiprokal AS terhadap RI

AS tuding Indonesia mengingkari komitmen yang telah disepakati dalam perjanjian tarif Juli          

Sah, The Fed Pangkas Suku Bunga 25 bps, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Kamis, 11 Desember 2025 | 07:29 WIB

Sah, The Fed Pangkas Suku Bunga 25 bps, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Analis memperkirakan, pasar mulai priced in terhadap pemangkasan suku bunga The Fed. Dari domestik, pasar berharap pada momentum akhir tahun.

AGII Menanti Kenaikan Permintaan Gas Industri di 2026
| Kamis, 11 Desember 2025 | 07:07 WIB

AGII Menanti Kenaikan Permintaan Gas Industri di 2026

AGII memproyeksikan bakal menyediakan capital expenditure (capex) atau belanja modal sekitar Rp 350 miliar pada 2026. 

Dana Kelolaan Reksadana Bisa Tembus Rp 800 Triliun di 2026
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:45 WIB

Dana Kelolaan Reksadana Bisa Tembus Rp 800 Triliun di 2026

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total dana kelolaan reksadana mencapai Rp 656,96 triliun per November 2025. 

Trafik Naik, Kinerja Jasa Marga (JSMR) Berpeluang Membaik
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:40 WIB

Trafik Naik, Kinerja Jasa Marga (JSMR) Berpeluang Membaik

Trafik jalan tol PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) bakal lebih ramai, sehingga bisa memoles kinerja JSMR

Cermat Memilih Saham Selera Pasar
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:37 WIB

Cermat Memilih Saham Selera Pasar

Saham BUMI, DEWA, GOTO, hingga BKSL menjadi saham dengan volume perdagangan saham terbesar tahun ini

INDEKS BERITA

Terpopuler