KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wuling Finance terus menyiapkan diri bisa bersaing di industri pembiayaan. Salah satu yang harus dikejar perusahaan pembiayaan anyar asal China ini adalah pendanaan.
Sebagai langkah awal, Wuling Finance sudah meneken pendanaan dari Standard Chartered Bank Indonesia. Wuling mendapatkan pendanaan sekitar Rp 600 miliar di akhir Mei lalu. "Sebagai anggota baru di industri multifinance, kami berharap dukungan Standard Chartered Indonesia menjadikan kami bisa mengembangkan bisnis lebih cepat," kata Nathan Sun, Direktur Utama Wuling Finance, belum lama ini.
Pendanaan dari Stanchart ini menjadi yang pertama bagi Wuling Finance sejak perusahaan pembiayaan tersebut resmi beroperasi. "Standard Chartered Bank Indonesia sepenuhnya memahami betapa pentingnya keberhasilan bisnis dan bertujuan membantu Wuling Finance memaksimalkan kesempatan untuk menyelaraskan keuangan yang kompleks," kata Haryanto Suganda, Country Global Banking Head of Standard Chartered Bank Indonesia
Sebelumnya juga, pemegang saham Wuling Finance yang terdiri dari SAIC Motor HK Investment Limited, PT SGMW Motor Indonesia, General Motor Financial, Inc dan PT Sinarmas Multiartha Tbk telah menginvestasikan Rp 600 miliar. Dana itu untuk mendukung pengembangan bisnis pada tahap awal.
Nathan menyebutkan, sudah membangun sebanyak 75 kantor cabang untuk mendukung kegiatan pembiayaan perusahaan tersebut. Di tahap awal bisnisnya, Wuling Finance akan banyak mendukung penjualan mobil Wuling di berbagai diler di Indonesia.
Pendanaan bank
Kedatangan Wuling Finance memang bakal membuat kompetisi di industri perusahaan pembiayaan semakin ketat. Salah satunya persaingan ketat mencari pendanaan. Terutama bagi multifinance yang tidak mempunyai latar belakang pemilik dari bank.
Perusahaan lain juga gencar mencari pendanaan. Salah satunya adalah Buana Finance. Perusahaan pembiayaan ini juga mendapatkan pendanaan sebesar Rp 100 miliar pada akhir bulan Mei lalu dari Bank QNB Indonesia
Buana Finance sendiri sudah berhubungan lama dengan Bank QNB. "Fasilitas ini penambahan atas fasilitas bilateral yang sudah ada," ujar Sekretaris Perusahan Buana Finance Ted Suyani.