Yellen Menekan Lembaga Global untuk Tingkatkan Pinjaman bagi Negara yang Tertekan

Rabu, 06 April 2022 | 15:29 WIB
Yellen Menekan Lembaga Global untuk Tingkatkan Pinjaman bagi Negara yang Tertekan
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Menteri Keuangan AS Janet Yellen saat masih menjabat sebagai pimpinan The Fed dalam pertemuan di Atlanta, Georgia, AS, 4 Januari 2019. REUTERS/Christopher Aluka Berry/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen akan menekan bank-bank pembangunan multilateral untuk menyalurkan pembiayaan ke negara-negara yang terancam mengalami kerawanan pangan akibat perang Ukraina, demikian pernyataan yang akan disampaikan Yellen ke kongres. 

Dalam sambutan yang akan dibacakan dalam sidang komisi jasa keuangan DPR AS pada Rabu, Yellen mengatakan akan meminta berbagai lembaga, termasuk Bank Dunia dan Bank Pembangunan Afrika untuk memperluas cara-cara mengatasi ketahanan pangan. "Termasuk investasi jangka panjang dalam peningkatan produktivitas pertanian dan infrastruktur pertanian.”

Lembaga keuangan internasional, termasuk Dana Moneter Internasional (IMF), akan memainkan peran penting dalam mengatasi dampak dari konflik Ukraina. Krisis itu telah meningkatkan kerentanan ekonomi di banyak negara yang sebelumnya tertekan Pandemi Covid-19, ujar dia.

"IMF, Bank Dunia, dan EBRD (Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan) akan menjadi mitra penting dalam membangun kembali Ukraina, bersama dengan donor bilateral. Mereka juga akan memberikan dukungan penting bagi negara-negara tetangga yang kebanjiran pengungsi," kata Yellen.

Baca Juga: Tak Hanya kepada Miliarder, Uni Eropa Bidik Sanksi untuk 2 Putri Vladimir Putin

IMF telah menyediakan pembiayaan cepat bernilai US$ 1,4 miliar untuk Ukraina. Sementara Bank Dunia menyediakan US$ 490 juta dalam pembiayaan cepat untuk Ukraina, sebagai bagian dari paket dukungan bernilai total US$ 3 miliar yang direncanakan akan dicairkan dalam beberapa bulan mendatang. EBRD telah menjanjikan paket bantuan awal senilai 2 miliar euro untuk Ukraina.

Yellen mengatakan bantuan ini telah memberi ruang fiskal bagi Ukraina untuk membayar gaji tentara, dokter, perawat dan pegawai pemerintah sipil sambil memenuhi kewajiban utang luar negerinya. "Ini adalah tindakan kredibilitas yang mengagumkan oleh pemerintah yang dikepung," katanya.

Yellen menambahkan bahwa bank pembangunan multilateral harus mempromosikan efisiensi energi dan investasi modal untuk membantu pemerintah melakukan diversifikasi dari sumber energi berbasis bahan bakar fosil termasuk Rusia.

Dia mengatakan pemerintahan Joe Biden sedang mencari otorisasi kongres untuk menyediakan pembiayaan guna meningkatkan fasilitas pinjaman IMF bagi negara-negara miskin dan rentan, yang berada di bawah program Poverty Reduction and Growth Trust serta IMF Resilience and Sustainability Trust.

Bagikan

Berita Terbaru

Volume Permintaan Mulai Pulih, Laba Unilever Indonesia Tumbuh 10,81%
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Volume Permintaan Mulai Pulih, Laba Unilever Indonesia Tumbuh 10,81%

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencetak laba sebesar Rp 3,33 triliun per kuartal III-2025, tumbuh 10,81% year on year (yoy).

Total Pemesanan SR028 Mencapai Rp 15,5 Triliun
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Total Pemesanan SR028 Mencapai Rp 15,5 Triliun

Total pemesanan ORI028T3 (tenor 3 tahun) sebanyak Rp 12 triliun dan ORI028T6 (tenor 6 tahun) sebesar Rp 3,50 triliun

Pasar Saham Butuh Dorongan Ekonomi dan Sektor Riil
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 06:28 WIB

Pasar Saham Butuh Dorongan Ekonomi dan Sektor Riil

Analis menilai Indonesia perlu memperkuat daya saing pasar modalnya agar tetap relevan di mata investor asing

Menyigi Wajib Pajak Besar Agar Shortfall Tak Lebar
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 06:27 WIB

Menyigi Wajib Pajak Besar Agar Shortfall Tak Lebar

Masih ada selisih penerimaan pajak sebesar Rp 894 triliun dibanding target dalam APBN 2025          

Abu-abu Green Jobs
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 06:10 WIB

Abu-abu Green Jobs

Pekerjaan hijau di banyak sektor sudah menjadi keharusan agar aktivitas ekonomi mengusung prinsip keberlanjutan.

HM Sampoerna (HMSP) Beli Patriot Bond Danantara Rp 500 Miliar
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 06:10 WIB

HM Sampoerna (HMSP) Beli Patriot Bond Danantara Rp 500 Miliar

HMSP telah melakukan pembelian surat utang jangka panjang PT Danantara Investment Management Tahun 2025 tahap I.

Peluang Cuan Saham Emas Ketika Harga Komoditas Lemas
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 06:05 WIB

Peluang Cuan Saham Emas Ketika Harga Komoditas Lemas

Jika harga emas terkoreksi, bisa jadi peluang bagi investor untuk membeli saham emiten yang proxy emas.

Pendapatan Berulang Jadi Tumpuan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 06:00 WIB

Pendapatan Berulang Jadi Tumpuan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)

PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) gencar meluncurkan sejumlah proyek baru dan perluasan mal untuk menggenjot kinerja 

Fundamental Solid dan Strategi Agresif Bikin KLBF bisa Bertahan di Saat Kondisi Sulit
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 05:56 WIB

Fundamental Solid dan Strategi Agresif Bikin KLBF bisa Bertahan di Saat Kondisi Sulit

Manulife Financial Corp, Credit Agricole Group, dan Vanguard Group Inc mengakumulasi saham KLBF di sepanjang pekan ini.

Sebelum Libur Akhir Pekan, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini, Jumat (24/10)
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 05:54 WIB

Sebelum Libur Akhir Pekan, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini, Jumat (24/10)

Salah satu sumber penguatan IHSG dari rencana Badan Pengelola Investasi Danantara membentuk perusahaan pengelola aset baru.

INDEKS BERITA

Terpopuler