ILUSTRASI. Ada lima daerah yang sudah berada di zona merah Covid selama tiga minggu berturut-turut.. KONTANFransiskus Simbolon
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo
Sebelumnya, Penasihat Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menkomarinvest) Monica Nirmala mengatakan, pemeriksaan dini atau testing menjadi penting agar bisa mendapatkan perawatan dengan cepat. Tak hanya itu, dengan mengetahui lebih cepat, kita bisa menghindari potensi penularan ke orang lain.
Lalu, pelacakan dilakukan pada kontak-kontak terdekat pasien positif COVID-19. Setelah diidentifikasi oleh petugas kesehatan, kontak erat pasien harus melakukan isolasi atau mendapatkan perawatan lebih lanjut.
“Seandainya ketika dilacak si kontak erat menunjukkan gejala, maka perlu dilakukan tes, kembali ke praktik pertama (testing)”, kata Monica.
Kemudian, perawatan akan dilakukan apabila seseorang positif COVID-19. Jika ditemukan tidak ada gejala, maka orang tersebut harus melakukan isolasi mandiri di fasilitas yang sudah ditunjuk pemerintah.
Baca Juga: Turunkan Suku Bunga Acuan, Ini Tujuh Langkah Lain BI untuk Mendorong Pemulihan
Sebaliknya, jika orang tersebut menunjukkan gejala, maka para petugas kesehatan akan memberikan perawatan di rumah sakit yang sudah ditunjuk pemerintah.
Peningkatan penerapan 3T secara masif ditujukan agar kasus aktif dan kematian dapat menurun serta kesembuhan dapat ditingkatkan.
Pemerintah daerah juga harus memastikan protokol kesehatan dilakukan secara disiplin oleh masyarakat. "Jangan biarkan daerah Anda menjadi sumber utama penularan," sambung Wiku.
Menurut Wiku, sosialisasi perubahan perilaku 3M harus digencarkan serta melibatkan seluruh elemen masyarakat. "Ini menjadi modal kita semua dalam menjalankan aktivitas sosial ekonomi," tegasnya.
Di kesempatan terpisah, Ketua Umum Gerakan Pakai Masker (GPM) Sigit Pramono mengatakan, dengan memakai masker, kita melindungi orang lain dan diri kita sampai 75% dari penularan virus corona.
Ini merupakan satu-satunya cara untuk mencegah penularan Covid-19 karena saat ini belum ada vaksin maupun obat untuk Covid-19.
"Vaksin yang ada sekarang namanya masker, yang saat ini tersedia dan mudah didapat," kata Sigit.
Baca Juga: Aset Berisiko Diminati, Harga Bitcoin Kian Mendekati Rekor Harga Tertinggi
Jika seluruh masyarakat disiplin memakai masker, pemerintah tidak perlu lagi menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Jika harus ada PSBB lagi, pelaku usaha lah yang rugi karena omzet pasti akan menurun.
"JIka disiplin memakai masker, kita menyelamatkan nyawa kita dan ekonomi bangsa kita," kata Sigit.