Ada BPJS, Asuransi Kesehatan Loyo

Senin, 18 Maret 2019 | 07:58 WIB
Ada BPJS, Asuransi Kesehatan Loyo
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Porsi premi lini bisnis asuransi kesehatan terhadap industri asuransi umum secara keseluruhan terus menurun. Pada 2016, porsinya adalah sebesar 6,89%.

Di tahun berikutnya, rasio itu menjadi 6,86% per 2017 dan kembali turun per 2018 menjadi 2,3%. Meskipun begitu, per 2018, lini bisnis asuransi kesehatan masih tumbuh 6,7% secara tahunan.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody Ahmad Sudiyar Dalimunthe mengatakan, penurunan porsi ini merupakan imbas dari kehadiran program jaminan sosial kesehatan dari pemerintah, yang dikelola BPJS Kesehatan.

Alhasil, perusahaan asuransi tidak bisa lagi menyasar semua kelas masyarakat. "Dengan adanya BPJS Kesehatan sebagai asuransi wajib, maka perusahaan asuransi komersial tidak lagi menggarap segmen bawah atau manfaat dasar," kata dia saat kepada KONTAN, Minggu (17/3).

Layanan premium

Menurut Dody, perusahaan asuransi kini lebih menggarap asuransi kesehatan untuk level premium. Tingkatan ini memberikan manfaat di atas manfaat dasar yang diperuntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan layanan lebih dari BPJS Kesehatan. "Misalnya orang-orang yang menghendaki pelayanan langsung ke rumah sakit spesialis, dokter spesialis, atau fasilitas evakuasi medis premium," ucap Dody.

Sejalan dengan hal tersebut, ia melihat bahwa asuransi kesehatan masih akan tumbuh. Sayangnya, Dody mengatakan, pihaknya tidak membuat target per lini bisnis. AAUI memprediksi, premi industri asuransi umum pada 2019 bakal tumbuh sebesar 10% secara tahunan.

Penurunan bisnis asuransi kesehatan dirasakan PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance. Perusahaan ini mencatat, jumlah peserta asuransi kesehatan Medicillin sebanyak 92.000 pada 2018–2019. Angka tersebut menurun dari 2015–2017 yang sebanyak 177.000 orang.

Direct Business Division Head Adira Insurance Eka Widiastuti membenarkan tekanan terhadap bisnis asuransi kesehatan ini terjadi setelah pemerintah mewajibkan jaminan kesehatan bagi masyarakat lewat BPJS Kesehatan. "Tahun 2017 ke 2018 mulai membaik," kata dia.

Direktur PT Asuransi Sinar Mas Dumasi M.M. Samosir melihat bisnis asuransi kesehatan masih potensial. Ia mengatakan perusahaan tenga menggodok produk-produk baru, terutama di asuransi kesehatan.. Di Sinar Mas, porsi asuransi kesehatan memang masih 7% dari total premi.

Bagikan

Berita Terbaru

Cadangan Devisa Terendah Dalam 9 Bulan, Termasuk Untuk Intervensi Rupiah
| Senin, 08 September 2025 | 14:39 WIB

Cadangan Devisa Terendah Dalam 9 Bulan, Termasuk Untuk Intervensi Rupiah

Bank Indonesia (BI) melaporkan, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2025 sebesar US$ 150,7 miliar.

Sri Mulyani Rombak Struktur Sekretariat KSSK
| Senin, 08 September 2025 | 09:10 WIB

Sri Mulyani Rombak Struktur Sekretariat KSSK

Hal ini diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 64 Tahun 2025 yang mulai berlaku sejak 4 September 2025

Cadangan Devisa Diramal Menyusut
| Senin, 08 September 2025 | 08:51 WIB

Cadangan Devisa Diramal Menyusut

Cadangan devisa akhir Agustus diperkirakan turun karena untuk kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan intervensi rupiah 

Waskita Karya (WSKT) Kebut Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B
| Senin, 08 September 2025 | 08:45 WIB

Waskita Karya (WSKT) Kebut Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B

Saat ini pengerjaan LRT Jakarta Fase 1B dalam tahap pemasangan komponen struktur atas (slab deck) dan jalur rel (trackwork rail).

Target Penerimaan Dikerek Lagi di Anggaran 2026
| Senin, 08 September 2025 | 08:41 WIB

Target Penerimaan Dikerek Lagi di Anggaran 2026

Kementerian Keuangan dan Banggar DPR sepakat untuk menaikkan target penerimaan bea cukai dan PNBP   

Phapros (PEHA) Bidik Pertumbuhan Pasar Ekspor
| Senin, 08 September 2025 | 08:20 WIB

Phapros (PEHA) Bidik Pertumbuhan Pasar Ekspor

Ke depan, Phapros akan terus menjajaki peluang pasar baru, menjalin kemitraan dengan beberapa partner strategis.

Mencoba Menjadi Investor Jangka Panjang
| Senin, 08 September 2025 | 07:39 WIB

Mencoba Menjadi Investor Jangka Panjang

Fakta menarik yang kedua adalah semakin lama jangka waktu investasi, maka semakin menguntungkan dan semakin kecil potensi risiko kerugian. 

Jumlah IPO Masih Seret, Target BEI Terancam Meleset
| Senin, 08 September 2025 | 07:13 WIB

Jumlah IPO Masih Seret, Target BEI Terancam Meleset

Hingga 4 September 2025, jumlah IPO di BEI baru ada 22 emiten baru dengan nilai emisi Rp 10,39 triliun. ​

Diprediksi Menguat, Simak Sejumlah Sentimen yang Akan Mewarnai IHSG Pekan Ini
| Senin, 08 September 2025 | 07:08 WIB

Diprediksi Menguat, Simak Sejumlah Sentimen yang Akan Mewarnai IHSG Pekan Ini

HSG pada minggu ini akan dipayungi oleh sentimen kondisi politik dalam negeri, terutama hasil dari pembatalan tunjangan rumah bagi anggota DPR.

Sertifikasi Koperasi
| Senin, 08 September 2025 | 07:05 WIB

Sertifikasi Koperasi

Sertifikasi diperlukan sebagai standar kompetensi dari koperasi desa/kelurahan Merah Putih agar pembiayaan yang didapat menjadi optimal.

INDEKS BERITA

Terpopuler