Ada Spekulasi Bunga The Fed Turun, Harga Emas Hari Ini Naik Tipis

Rabu, 09 Oktober 2019 | 23:13 WIB
Ada Spekulasi Bunga The Fed Turun, Harga Emas Hari Ini Naik Tipis
[ILUSTRASI. Seorang pekerja menuangkan emas di Tambang AngloGold Ashanti di Obuasi, Ghana]
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Emas menambah keuntungan menyusul spekulasi pemangkasan suku bunga lanjutan oleh banks entral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed). Harga emas hari ini ada di kisaran US$ 1.506 per ons troi.

Para investor menunggu risalah dari pertemuan Federal Open Market Committee's (FOMC) pada yang keluar Rabu (9/10) waktu AS. Tapi, harapan dari kesepakatan perdagangan AS-China mendorong sentimen risiko dan membatasi keuntungan emas.

Mengacu Bloomberg pukul 23.06 WIB, harga emas spot hari ini naik 0,09% ke level US$ 1.506,83 per ons troi. Emas berjangka AS naik 0,59% menjadi US$ 1.512,70 per ons troi.

"Faktanya adalah The Fed menambah likuiditas yang signifikan ke pasar dan mereka meningkatkan jumlah uang beredar. Itulah sebabnya, emas lebih kencang," kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, kepada Reuters.

Gubernur The Fed Jerome Powell, Selasa (8/10), memberi sinyal penurunan suku bunga lebih lanjut untuk menangkis risiko ekonomi global. Dia mengatakan, The Fed akan segera mengumumkan langkah-langkah untuk menambah pasokan cadangan dari waktu ke waktu.

Kurva yield Treasury AS naik, setelah komentar Powell tersebut. Risalah pertemuan September bakal The Fed rilis Rabu (9/10) atau Kamis (10/10) dini hari WIB.

Bursa saham AS dibuka lebih tinggi untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir, lantaran laporan media meningkatkan harapan kemajuan dalam pembicaraan perdagangan AS-China.

Pembicaraan tingkat tinggi yang melibatkan Wakil Perdana Menteri China Liu He, Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin berlangsung pada 10-11 Oktober nanti.

"Kami memang memiliki sedikit optimisme di bidang perdagangan. Namun, ketika semua orang menjauh, mereka menyadari bahwa peluang nyata dari kesepakatan perdagangan, bahkan sebagian, adalah yang terbaik," ujar Meger.

Laporan Bloomberg pada Rabu (9/10) menyebutkan, China masih terbuka untuk menyetujui kesepakatan perdagangan parsial dengan AS, mengutip seorang pejabat yang memiliki pengetahuan langsung tentang pembicaraan tersebut.

Tapi, ada perkembangan baru geopolitik. Rabu (9/10), Turki meluncurkan operasi militer terhadap pejuang Kurdi di Timur Laut Suriah, dengan serangan udara dan artileri.

"Ada masalah geopolitik yang masih tersisa yang membuat banyak pedagang dan investor memandang logam safe-haven sebagai investasi," kata Jim Wyckoff, Analis Senior Kitco Metals, dalam sebuah catatan.

 

Bagikan

Berita Terbaru

7 Saham Baru IDX80 Periode November 2025, Cek Daftarnya!
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 18:35 WIB

7 Saham Baru IDX80 Periode November 2025, Cek Daftarnya!

BEI merilis daftar tujuh saham baru yang masuk indeks IDX80 mulai November 2025 hingga Januari 2026. 

Dua Saham Masuk, Ini Daftar Saham IDX30 Terbaru Periode November 2025-Januari 2026
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 17:52 WIB

Dua Saham Masuk, Ini Daftar Saham IDX30 Terbaru Periode November 2025-Januari 2026

BEI merombak indeks IDX30 untuk periode November 2025-Januari 2026. AADI dan PGEO masuk, menggantikan AKRA dan EXCL. 

5 Saham Keluar, Ini Daftar Lengkap Saham LQ45 Periode 3 November 2025-30 Januari 2026
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 15:40 WIB

5 Saham Keluar, Ini Daftar Lengkap Saham LQ45 Periode 3 November 2025-30 Januari 2026

Simak perubahan konstituen LQ45 periode November 2025-Januari 2026. Saham BUMI, DSSA, EMTK, HEAL, NCKL menggantikan 5 saham yang keluar

Otoritas Pajak Mengkaji Ulang Skema Tarif Efektif Rata-Rata PPh 21
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 10:53 WIB

Otoritas Pajak Mengkaji Ulang Skema Tarif Efektif Rata-Rata PPh 21

DJP mengevaluasi skema tarif efektif rata-rata dalam perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 yang seringkali memicu kelebihan bayar gaji karyawan. 

APBD yang Mengendap dan Inersia Fiskal Daerah
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 10:19 WIB

APBD yang Mengendap dan Inersia Fiskal Daerah

Ketika keberanian membelanjakan anggaran tidak tumbuh, maka desentralisasi hanya menjadi ritual administratif tanpa semangat pembangunan.​

Investasi Minim Naker
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 10:01 WIB

Investasi Minim Naker

Pemerintah perlu menata ulang arah insentif investasi agar tidak hanya mengejar nilai, tetapi juga manfaat sosialnya.

Menakar Efek Program MBG Ke Emiten Produsen Susu, Ada ULTJ, DMND, dan CMRY
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 09:49 WIB

Menakar Efek Program MBG Ke Emiten Produsen Susu, Ada ULTJ, DMND, dan CMRY

Kebutuhan susu diperkirakan naik efek program MBG, dari sebelumnya sekitar 4,7 juta ton naik menjadi lebih dari 8 juta ton.

Dampak Rencana MSCI Masih Mengiringi Gerak Bursa, Berikut Proyeksi IHSG Hari Ini
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 09:01 WIB

Dampak Rencana MSCI Masih Mengiringi Gerak Bursa, Berikut Proyeksi IHSG Hari Ini

MSCI juga akan menerapkan pembulatan baru mulai Mei 2026, dengan aturan berbeda tergantung besarnya free float.

Produksi dan Kapasitas Panas Bumi Serta Kontrak Jangka Panjang Jadi Andalan PGEO
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 08:43 WIB

Produksi dan Kapasitas Panas Bumi Serta Kontrak Jangka Panjang Jadi Andalan PGEO

Tertekan karena faktor non-operasional, termasuk selisih kurs dan biaya bunga dari ekspansi pembangkit. Secara operasional masih solid.

Saham AMMS ARA Lagi, Negosiasi Akuisisi Oleh Investor Kakap di COIN Masih Berlangsung
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 08:43 WIB

Saham AMMS ARA Lagi, Negosiasi Akuisisi Oleh Investor Kakap di COIN Masih Berlangsung

Indikator teknikal menunjukkan, saham PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS) masih berpeluang melanjutkan kenaikan.

INDEKS BERITA

Terpopuler