Adaro Energy (ADRO) Operasikan PLTU Tanjung Power Pertengahan Tahun Ini

Senin, 25 Maret 2019 | 06:15 WIB
Adaro Energy (ADRO) Operasikan PLTU Tanjung Power Pertengahan Tahun Ini
[]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demi memperkuat hilirisasi batubara, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melanjutkan pengembangan proyek setrum. Saat ini mereka sedang mengawal pengerjaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan proyek listrik energi baru dan terbarukan.

Target terdekat Adaro Energy adalah menyelesaikan konstruksi PLTU Tanjung Power di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan berkapasitas 2x100 megawatt (mw). Akhir tahun lalu, pekerjaan engineering, procurement and construction (EPC) proyek setrum itu mencapai 99%.

Adaro Energy menargetkan, pembangkit unit pertama Tanjung Power mulai beroperasi pada Juli 2019 nanti. Lantas, pada Agustus proyek tersebut siap masuk tahap operasi komersial atau commercial operation date (COD) .

Sekadar mengingatkan, pembangun PLTU Tanjung Power adalah PT Tanjung Power Indonesia. Perusahaan tersebut merupakan hasil patungan antara PT Adaro Power dengan perusahaan asal Korea Selatan, PT East-West Power Indonesia.

Pembangunan pembangkit Tanjung Power menghabiskan anggaran hingga US$ 545 juta. Rincian pemenuhan dana investasinya terdiri dari 75% pinjaman dan 25% modal internal.

Selain PLTU Tanjung Power, Adaro Energy juga tengah merampungkan PLTU berkapasitas jumbo di Batang, Jawa Tengah. Hingga akhir tahun lalu, PLTU berkapasitas 2x1.000 mw tersebut sudah merampungkan proses EPC hingga sekitar 60%.

Sementara sampai Maret 2019 ini, pengerjaan EPC PLTU Batang sampai tahap 70%. Adaro Energy menargetkan tahap COD proyek tersebut bakal sesuai jadwal yakni tahun depan. "Yang Batang target COD tahun depan 2020, sekarang on progress," terang Garibaldi Thohir atau yang akrab disapa Boy Thohir, Direktur Utama PT Adaro Energy Tbk, selepas menghadiri acara Cafe CEO di Jakarta, Jumat (22/3) malam.

Sebagai informasi, nilai investasi PLTU Batang menyentuh angka US$ 4,2 miliar. Penggarap proyeknya adalah PT Bhimasena Power Indonesia. Adapun Bhimasena Power merupakan perusahaan kongsi antara Electric Power Development Co., Ltd (J-Power), PT Adaro Power dan Itochu Corporation.

Selain menikmati tambahan pendapatan dari bisnis listrik, Adaro Energy juga berpotensi memasok batubara ke PLTU Batang dan PLTU Tanjung Power. Kalau kedua proyek sudah beroperasi, setidaknya perusahaan yang sahamnya merupakan anggota indeks Kompas100 ini akan memasok 8 juta ton batubara dalam setahun. Sekitar 1 juta ton batubara per tahun untuk PLTU Tanjung Power dan 7 juta ton batubara per tahun untuk PLTU Batang.

Proyek listrik Adaro Energy yang lain pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) 100 kilowatt per hour (kWh) di Kelanis, Kalimantan Tengah. "Kami juga sedang mempelajari untuk membangun solar power plant di sebelah TPI (PLTU Tanjung Power)," kata Febriati Nadira, Head of Corporate Communications PT Adaro Energy Tbk kepada KONTAN, Minggu (24/3).

Bagikan

Berita Terbaru

Pemerintah Harus Serius Melindungi Pasar Domestik
| Selasa, 05 November 2024 | 06:35 WIB

Pemerintah Harus Serius Melindungi Pasar Domestik

Pemerintah bakal memberi perhatian terhadap produk-produk dalam negeri di pasar lokal di program quick win.

Nasabah Keluhkan Klaim, Prudential Angkat Bicara
| Selasa, 05 November 2024 | 06:15 WIB

Nasabah Keluhkan Klaim, Prudential Angkat Bicara

Kabar tidak sedap menghampiri PT Prudential Life Assurance yang digugat atas dugaan wanprestasi di PN Jakarta Selatan 

BSI Ramaikan Pasar Aplikasi Super Bank
| Selasa, 05 November 2024 | 06:10 WIB

BSI Ramaikan Pasar Aplikasi Super Bank

Bertambah lagi bank yang meluncurkan aplikasi super alias super apps. BSI juga akan segera melepas super apps ke pasar. 

Upaya Bersih-Bersih dan Konsolidasi Pelat Merah
| Selasa, 05 November 2024 | 06:05 WIB

Upaya Bersih-Bersih dan Konsolidasi Pelat Merah

Kementerian BUMN bakal memangkas jumlah BUMN dari  sebanyak 47 BUMN menjadi hanya 30 perusahaan BUMN saja.

Susahnya Cari Nasi
| Selasa, 05 November 2024 | 06:03 WIB

Susahnya Cari Nasi

Di saat masyarakat berjuang mencari sesuap nasi, negara seharusnya hadir memberikan bimbingan agar mata pencaharian tersebut bisa berkelanjutan.

IHSG Jeblok ke Bawah 7.500, Tapi Asing Net Buy, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 05 November 2024 | 05:45 WIB

IHSG Jeblok ke Bawah 7.500, Tapi Asing Net Buy, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Meskipun IHSG terus turun, investor asing mencatatkan beli bersih alias net buy. Jumlahnya Rp 261,07 miliar.

Safe Haven, Portofolio Andalan Saat Ketidakpastian Politik dan Ekonomi
| Selasa, 05 November 2024 | 02:50 WIB

Safe Haven, Portofolio Andalan Saat Ketidakpastian Politik dan Ekonomi

Investor tengah memasang mode wait and see menjelang pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS).

Menyoal Efektivitas Giant Sea Wall
| Selasa, 05 November 2024 | 02:50 WIB

Menyoal Efektivitas Giant Sea Wall

Proyek giant sea wall belum dapat menjadi solusi efektif jika tidak diiringi  dengan restorasi ekologis.

Riuh Sentimen, Dana Pensiun Atur Strategi
| Selasa, 05 November 2024 | 02:49 WIB

Riuh Sentimen, Dana Pensiun Atur Strategi

Industri dana pensiun (dapen) bersiap menyambut sederet sentimen pada akhir tahun dalam mengatur alokasi investasi. 

BBCA Menggenjot Kredit di Akhir Tahun
| Selasa, 05 November 2024 | 02:49 WIB

BBCA Menggenjot Kredit di Akhir Tahun

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memanfaatkan momen pameran untuk meningkatkan penyaluran kredit konsumer

INDEKS BERITA

Terpopuler