Adu Kuat RI vs Apple

Kamis, 21 November 2024 | 04:56 WIB
Adu Kuat RI vs Apple
[ILUSTRASI. TAJUK - Barratut Taqiyyah (Ita)]
Barratut Taqiyyah | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Apple resmi merilis seri ponsel teranyarnya, iPhone 16, secara global pada 10 September 2024 lalu. Tapi ponsel tersebut belum beredar di Indonesia.

Alasannya, iPhone 16 belum memenuhi syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri alias TKDN. Padahal, ini merupakan kebijakan penting yang digembor-gemborkan pemerintah untuk pengembangan industri lokal.

Pelarangan iPhone 16 diperjualbelikan di Indonesia bermula saat Apple belum menuntaskan komitmen investasinya di Indonesia. Data KONTAN menunjukkan, perusahaan teknologi asal AS itu belum memenuhi komitmen investasi di Indonesia  totalnya senilai Rp 1,71 triliun.

Sampai saat ini Apple telah menggelontorkan investasi di RI sebesar Rp 1,48 triliun. Alhasil, masih ada kekurangan sekitar Rp 240 miliar lagi. 

Investasi Apple di Indonesia meliputi pembangunan empat Apple Developer Academy di Indonesia, yang tersebar di Jakarta, Surabaya, Batam, dan Bali. Namun, sayangnya, nilai investasi ini lebih rendah ketimbang investasi Apple di negara tetangga kita seperti Singapura dan Vietnam.

Bahkan di Vietnam, Apple membangun pabrik untuk merakit produk-produknya seperti AirPods, iPad, dan Apple Watch. 

Nah, hal inilah yang memicu perdebatan soal pelarangan penjualan iPhone 16 di Indonesia. Beberapa waktu belakangan, juga tersiar kabar bahwa Apple meminta pembebasan pajak (tax holiday) selama 50 tahun jika hendak berinvestasi di Indonesia. Namun hal ini dianggap berlebihan oleh banyak pihak.

Langkah keras pemerintah terhadap Apple sepertinya sudah menuai hasil positif. Salah satu buktinya, Apple dikabarkan melunak dan akan melipatgandakan investasinya sepuluh kali lipat menjadi US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,58 triliun selama dua tahun di Indonesia.

Tawaran ini disinyalir untuk membujuk pemerintah agar memperbolehkan penjualan iPhone 16 di Indonesia. 

Meski belum ada keputusan dari pemerintah terkait Apple, namun langkah ini wajib didukung. Sudah sepatutnya Apple menunjukkan komitmen seriusnya untuk berinvestasi di Indonesia. Sebab, selama ini Apple sudah menikmati manisnya pasar smartphone di Tanah Air tanpa ada kontribusi yang signifikan. 

Kita tentu saja berharap ada timbal balik dari Apple untuk Indonesia. Jika bisik-bisik tawaran investasi Apple itu benar adanya, tentunya hal itu bisa mendongkrak ekonomi nasional lewat pembukaan lapangan kerja dan pengembangan industri lokal, khususnya di bidang teknologi dan digital.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Outstanding SRBI Turun 5 Bulan Beruntun Hingga April 2025
| Jumat, 09 Mei 2025 | 19:02 WIB

Outstanding SRBI Turun 5 Bulan Beruntun Hingga April 2025

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) yang dirilis Jumat (9/5), total SRBI mencapai Rp 881,81 triliun per April 2025.

IHSG Bergerak Tipis, Saham-Saham Ini Paling Banyak Net Buy Asing, Jumat (9/5)
| Jumat, 09 Mei 2025 | 18:18 WIB

IHSG Bergerak Tipis, Saham-Saham Ini Paling Banyak Net Buy Asing, Jumat (9/5)

Investor asing mencatat net sell atau jual bersih Rp 562,68 miliar di seluruh pasar saat IHSG naik tipis 0,07% ke 6.832,80, Jumat (9/5).

Penjualan PTSN ke AS Tersendat, namun Ekspansi Tambah Kapasitas Tetap Berjalan
| Jumat, 09 Mei 2025 | 17:00 WIB

Penjualan PTSN ke AS Tersendat, namun Ekspansi Tambah Kapasitas Tetap Berjalan

PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) membidik kenaikan penjualan lebih dari 30% tahun ini karena adanya penambahan pelanggan baru di berbagai segmen.

Penurunan Cadangan Devisa Paling Tajam Kedua Dalam 5 Tahun Terakhir
| Jumat, 09 Mei 2025 | 14:40 WIB

Penurunan Cadangan Devisa Paling Tajam Kedua Dalam 5 Tahun Terakhir

Cadangan devisa ambles US$ 4,6 miliar dibanding posisi pada akhir bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 157,1 miliar.

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)
| Jumat, 09 Mei 2025 | 09:20 WIB

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (9 Mei 2025) 1 gram Rp 1.926.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 35,91% jika menjual hari ini.

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:35 WIB

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan

Penjualan semen INTP di pasar domestik turun 4,2% year on year (yoy) menjadi 4,29 juta ton pada kuartal I-2025

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:32 WIB

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas

Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka pendaftaran bagi anggota bursa (AB) yang berminat menjadi Liquidity Provider Saham. 

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:11 WIB

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita

Dalam dunia yang saling terhubung saat ini, menegaskan kedaulatan tidak berarti mundur dari kerja sama global.

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:59 WIB

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab

Rumor merger dan akuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) oleh Grab telah berembus, setidaknya sejak Februari 2020.

Inklusi dan Literasi
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:55 WIB

Inklusi dan Literasi

Gap antara literasi dan inklusi harus terus diperkecil agar tercipta pasar keuangan yang benar-benar berkualitas.

INDEKS BERITA

Terpopuler