KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Apple resmi merilis seri ponsel teranyarnya, iPhone 16, secara global pada 10 September 2024 lalu. Tapi ponsel tersebut belum beredar di Indonesia.
Alasannya, iPhone 16 belum memenuhi syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri alias TKDN. Padahal, ini merupakan kebijakan penting yang digembor-gemborkan pemerintah untuk pengembangan industri lokal.
Pelarangan iPhone 16 diperjualbelikan di Indonesia bermula saat Apple belum menuntaskan komitmen investasinya di Indonesia. Data KONTAN menunjukkan, perusahaan teknologi asal AS itu belum memenuhi komitmen investasi di Indonesia totalnya senilai Rp 1,71 triliun.
Sampai saat ini Apple telah menggelontorkan investasi di RI sebesar Rp 1,48 triliun. Alhasil, masih ada kekurangan sekitar Rp 240 miliar lagi.
Investasi Apple di Indonesia meliputi pembangunan empat Apple Developer Academy di Indonesia, yang tersebar di Jakarta, Surabaya, Batam, dan Bali. Namun, sayangnya, nilai investasi ini lebih rendah ketimbang investasi Apple di negara tetangga kita seperti Singapura dan Vietnam.
Bahkan di Vietnam, Apple membangun pabrik untuk merakit produk-produknya seperti AirPods, iPad, dan Apple Watch.
Nah, hal inilah yang memicu perdebatan soal pelarangan penjualan iPhone 16 di Indonesia. Beberapa waktu belakangan, juga tersiar kabar bahwa Apple meminta pembebasan pajak (tax holiday) selama 50 tahun jika hendak berinvestasi di Indonesia. Namun hal ini dianggap berlebihan oleh banyak pihak.
Langkah keras pemerintah terhadap Apple sepertinya sudah menuai hasil positif. Salah satu buktinya, Apple dikabarkan melunak dan akan melipatgandakan investasinya sepuluh kali lipat menjadi US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,58 triliun selama dua tahun di Indonesia.
Tawaran ini disinyalir untuk membujuk pemerintah agar memperbolehkan penjualan iPhone 16 di Indonesia.
Meski belum ada keputusan dari pemerintah terkait Apple, namun langkah ini wajib didukung. Sudah sepatutnya Apple menunjukkan komitmen seriusnya untuk berinvestasi di Indonesia. Sebab, selama ini Apple sudah menikmati manisnya pasar smartphone di Tanah Air tanpa ada kontribusi yang signifikan.
Kita tentu saja berharap ada timbal balik dari Apple untuk Indonesia. Jika bisik-bisik tawaran investasi Apple itu benar adanya, tentunya hal itu bisa mendongkrak ekonomi nasional lewat pembukaan lapangan kerja dan pengembangan industri lokal, khususnya di bidang teknologi dan digital.