Berita Bisnis

Agar Bersaing, Bankir Mendukung BI Menurunkan Biaya Transfer Interbank

Jumat, 14 Juni 2019 | 07:46 WIB
Agar Bersaing, Bankir Mendukung BI Menurunkan Biaya Transfer Interbank

Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menggodok platform pembayaran bertajuk BI Fast Payment, yang akan menghadirkan layanan realtime dan non stop serta berbiaya murah. Melalui platform yang akan mulai menjalani ujicoba pada Juli mendatang, bank sentral akan berupaya menurunkan biaya transfer interbank dari Rp 6.500 per transaksi menjadi Rp 3.500 per transaksi.

Beberapa bankir mengaku turut mendukung upaya BI tersebut. Presiden Direktur Utama Bank Mayapada Tbk (MAYA) Hariyono Tjahrijadi menjelaskan, dengan biaya transfer yang semakin ringan maka perbankan bisa bersaing dengan perusahaan teknologi finansial (tekfin). "Sehingga membuat biaya finansial lebih kompetitif," katanya kepada KONTAN.

Ia pun tak khawatir penurunan biaya transfer interbank itu akan menggerus pendapatan komisi perseroan. Sebab biaya transfer interbank bukan satu-satunya sumber pendapatan komisi perseroan.

Dalam laporan keuangan per kuartal I-2019, porsi pendapatan komisi Bank Mayapada memang masih kecil yakni senilai Rp 3,2 miliar. Sedangkan total pendapatan non bunga bank tersebut mencapai Rp 88,76 miliar. Meski begitu, pendapatan komisi Bank Mayapada masih tumbuh 75,64% secara year on year (yoy) dibandingkan kuartal I-2018 yang senilai Rp 1,83 miliar.

Adapun Direktur Bisnis dan Jaringan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Hery Gunardi menuturkan, penurunan biaya transfer interbank tak terlalu berpengaruh terhadap pendapatan komisi Bank Mandiri.

Hal berbeda diungkapkan oleh Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Santoso Liem. Ia menyatakan, BCA harus mempelajari lebih lanjut dampak penurunan biaya transfer interbank terhadap pendapatan komisi BCA ke depan.

Sebab kegiatan transaksi nasabah merupakan salah satu nilai tambah yang dimiliki BCA. Selama tiga bulan pertama tahun ini, BCA mengantongi pendapatan komisi senilai Rp 3,22 triliun, atau meningkat 20,8% dibandingkan dengan perolehan per kuartal I-2018, yang senilai Rp 2,67 triliun. Total pendapatan non bunga BCA di kuartal I tahun ini senilai Rp 4,71 triliun.

Terbaru