Berita Obligasi

Aksi Keluar Investor Perbankan Dinilai Tak Ganggu Pasar SBN

Senin, 18 Juli 2022 | 05:00 WIB
Aksi Keluar Investor Perbankan Dinilai Tak Ganggu Pasar SBN

Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Porsi kepemilikan perbankan dan Bank Indonesia (BI) di surat berharga negara (SBN) cukup tinggi. Muncul kekhawatiran dua pemegang SBN terbesar tersebut akan mengurangi eksposur di pasar SBN. Terlebih, penyaluran kredit perbankan meningkat. 

Meski tidak menampik ada potensi pengurangan kepemilikan bank di SBN, analis menilai pasar SBN tak akan goyah. Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai, dampak keluarnya dana perbankan tak signifikan. "Perbankan tak melepas kepemilikan SBN secara agresif tapi bertahap," kata dia. 

Apalagi pemerintah sudah mengurangi rencana penerbitan SBN di sisa tahun ini. Oleh karena itu, tingginya permintaan dari investor non-bank seperti reksadana, dana pensiun, hingga asuransi bisa menopang pasar SBN.

Baca Juga: Bunga The Fed Ditaksir Naik Lagi, Bagaimana Nasib Kinerja Obligasi (SUN)?

Head of Fixed Income Bank Negara Indonesia (BNI) Fayadri menyebut, investor domestik yang memiliki dana besar juga masih tertarik masuk ke pasar SBN, seperti dana pensiun, asuransi, dan reksadana. Porsi investor domestik di pasar SBN per 13 Juli 2022 mencapai 84,30%. 

Wawan berpendapat, pasar SBN ke depan akan lebih dipengaruhi perkembangan bunga. Sebab ada peluang BI menaikkan suku bunga acuan karena tekanan eksternal. "Kepastian dan kestabilan bunga adalah hal yang dinanti pelaku pasar, termasuk investor asing. Selama belum ada kepastian terkait hal tersebut, pasar SBN masih volatil," ujar Wawan. Selain sentimen suku bunga, nilai tukar rupiah, inflasi serta pertumbuhan ekonomi juga akan mempengaruhi pasar SBN. 

Pada akhir tahun nanti, Wawan memprediksi yield SBN acuan 10 tahun akan berada di 7,5%-8%. Ini dengan asumsi BI 7-day-RR naik jadi 4,25%-4,5%. Fayadri memperkirakan yield SBN tenor 10 tahun akan berada di 7,45%-7,70%. 

Baca Juga: Kredit Mulai Tumbuh, Perbankan Tidak Akan Langsung Cabut dari Pasar SBN

 

Terbaru