Akuisisi Dua Entitas, Perdana Gapuraprima (GPRA) Fokus Kembangkan Properti Perumahan

Rabu, 03 Juli 2019 | 06:36 WIB
Akuisisi Dua Entitas, Perdana Gapuraprima (GPRA) Fokus Kembangkan Properti Perumahan
[]
Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) bakal lebih fokus mengembangkan properti perumahan. Caranya, dengan mengakuisisi 99,9% saham PT Megapolitan Gapura Prima (MGP) dan PT Pacific Exintraco (PE).

Nilai akuisisi tersebut sebesar Rp 109,5 miliar. Sumber pendanaan aksi korporasi ini berasal dari pinjaman PT Citraabadi Kotapersada (CAKP), yang merupakan pemegang 36,25% saham GPRA.

Pinjaman tersebut memiliki tenor selama tiga tahun hingga 29 Juni 2022. Pinjaman ini memiliki bunga sebesar 9,75% per tahun.

Transaksi tersebut merupakan transaksi afiliasi. Ini mengingat akuisisi dilakukan dengan membeli 26.946 saham MGP di CAKP dan 27.000 saham di PT Sendico Wiguna Lestari (SWL).

Transaksi juga dilakukan dengan membeli 51.653 saham PE yang dimiliki PT Abadi Mukti (AM) dan 2.293 saham milik PT Abadimukti Gunalestari (AMGL).

AMGL juga merupakan pemegang 6,13% saham GPRA. Sementara, SWL merupakan anak usaha GPRA dengan porsi kepemilikan 19%. Di Pacific Exintraco, GPRA mengambil alih saham milik AMGL dan AM.

Manajemen Perdana Gapuraprima menyebut, segmen perumahan saat ini lebih menarik dibanding pusat perbelanjaan dan apartemen. Terutama, segmen perumahan di bawah Rp 1 miliar. "Untuk memperkuat struktur bisnis, kami konsolidasikan penjualan segmen perumahan," ujar Arvin F Iskandar, Direktur Utama Perdana Gapuraprima kepada KONTAN, Selasa (2/7).

Sampai saat ini, pendapatan Perdana Gapuraprima dari segmen perumahan masih belum terlalu oke. Menilik laporan keuangan GPRA di kuartal I-2019, penjualan segmen perumahan emiten ini justru turun 24% menjadi Rp 41,26 miliar.

Tapi pendapatan dari segmen apartemen dan perkantoran naik 34% menjadi Rp 25,22 miliar. Secara konsolidasi, penjualan GPRA turun 5% menjadi Rp 80,43 miliar dengan porsi penjualan perumahan sekitar 53%.

"Porsinya kami targetkan naik 65%," tambah Arvin. Untuk memenuhi target, GPRA akan memaksimal tambahan lahan 40 hektare (ha) dari akuisisi dua perusahaan itu.

Bagikan

Berita Terbaru

BEI Suspensi Belasan Saham Sepanjang November, Redam Euforia Lonjakan Harga Saham IPO
| Kamis, 21 November 2024 | 18:03 WIB

BEI Suspensi Belasan Saham Sepanjang November, Redam Euforia Lonjakan Harga Saham IPO

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) cukup getol menggembok saham emiten beberapa waktu terakhir, meski di tengah kondisi pasar yang lesu.

Pasar IPO Tahun 2024 Kurang Bergairah, Otoritas Perlu Berbenah untuk Tahun 2025
| Kamis, 21 November 2024 | 17:37 WIB

Pasar IPO Tahun 2024 Kurang Bergairah, Otoritas Perlu Berbenah untuk Tahun 2025

Deloitte mengungkapkan terjadi penurunan yang signifikan perusahaan yang melaksanakan IPO di Indonesia, dibandingkan tahun sebelumnya.

Dampak Perang Dagang AS-China, Ekspor RI Turun Hingga Kebanjiran Produk Murah China
| Kamis, 21 November 2024 | 16:59 WIB

Dampak Perang Dagang AS-China, Ekspor RI Turun Hingga Kebanjiran Produk Murah China

Terpilihnya Donald Trump menimbulkan kekhawatiran terjadi perang dagang Amerika Serikat-China, seperti yang terjadi tahun 2018 silam. 

 Investasi Hilirisasi Butuh Rp 9.800 T Hingga 2040, Berikut Perincian 28 Komoditasnya
| Kamis, 21 November 2024 | 09:12 WIB

Investasi Hilirisasi Butuh Rp 9.800 T Hingga 2040, Berikut Perincian 28 Komoditasnya

PTBA menggadang hilirisasi batubara menjadi Artificial graphite dan anode sheet. Sementara ADRO berambisi menjadikannya bahan baku pupuk.

Geber Pengembangan Energi Hijau, Indonesia Butuh Rp 1.000 T Satu Dekade ke Depan
| Kamis, 21 November 2024 | 08:54 WIB

Geber Pengembangan Energi Hijau, Indonesia Butuh Rp 1.000 T Satu Dekade ke Depan

Pemerintah mengklaim bakal membantu pembangunan transmisi dan gardu induk lantaran tidak mudah untuk mencapai nilai keekonomian.. 

Mata Uang Asia Masih Sulit Bangkit
| Kamis, 21 November 2024 | 08:45 WIB

Mata Uang Asia Masih Sulit Bangkit

Mata uang Asia masih berpeluang melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) setidaknya sampai akhir tahun 2024 ini.

Mengail Potensi Cuan Obligasi Korporasi
| Kamis, 21 November 2024 | 08:43 WIB

Mengail Potensi Cuan Obligasi Korporasi

Berinvestasi pada surat utang korporasi menjadi alternatif menarik bagi investor, Terlebih, di tengah kondisi pasar yang volatil 

Harga Amonia Memoles Prospek ESSA, Analis Beri Rekomendasi Buy
| Kamis, 21 November 2024 | 08:37 WIB

Harga Amonia Memoles Prospek ESSA, Analis Beri Rekomendasi Buy

Menakar prospek bisnis dan kinerja saham PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) di tengah tren laju harga amonia

Saham INDF Jadi Primadona Investor Asing, FMR Hingga SEI Investments Rajin Akumulasi
| Kamis, 21 November 2024 | 08:05 WIB

Saham INDF Jadi Primadona Investor Asing, FMR Hingga SEI Investments Rajin Akumulasi

Net foreign buy terbesar dalam lima hari terakhir tercatat berlangsung di saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Koperasi Bisa Kelola Sumur Minyak Ilegal
| Kamis, 21 November 2024 | 07:55 WIB

Koperasi Bisa Kelola Sumur Minyak Ilegal

Undang-Undang (UU) Migas memperbolehkan entitas koperasi untuk mengelola sumur minyak tua yang selama ini dibor secara ilegal oleh masyarakat.

INDEKS BERITA

Terpopuler